yoldash.net

Rematch Pilpres Biden vs Trump, Siapa Paling Untungkan Netanyahu?

Debat perdana Pilpres AS 2024 antara petahana Joe Biden dan Donald Trump bakal berlangsung Kamis (27/6) malam waktu setempat.
Debat perdana Pilpres AS 2024 antara Donald Trump (kiri) dengan Joe Biden akan digelar Kamis (27/6). (Morry GASH and JIM WATSON / AFP)

Jakarta, Indonesia --

Debat perdana calon presiden Amerika Serikat akan segera digelar pada Kamis (27/6) malam waktu setempat atau Jumat (28/6) pagi WIB.

Debat ini akan kembali diikuti oleh Presiden petahana Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Debat rematch Biden dan Trump ini akan digelar di tengah agresi Israel di Jalur Gaza. Pemenang Pilpres AS tentu akan amat krusial bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berusaha melanggengkan kekuasannya.

Siapa yang paling menguntungkan Netanyahu?

ADVERTISEMENT

Menurut sejumlah pengamat, Netanyahu kemungkinan besar akan mendukung Trump alih-alih Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat November mendatang.

Dia disebut akan mengambil keuntungan dari dinamika politik AS untuk mengedepankan kepentingannya sendiri di pemerintahan Israel.

Menurut jurnalis Lebanon, Ghada Oueiss, Netanyahu sadar bahwa Biden telah kehilangan dukungan dari masyarakat muda dan progresif dalam basis partainya karena mendukung agresi Israel di Gaza.

Netanyahu juga melihat bahwa Biden diserang oleh Partai Republik karena gagal berbuat banyak untuk mendukung Israel.

"Netanyahu tahu bahwa pemerintahan Biden cemas dengan pidatonya yang akan datang di hadapan Kongres. Dia mengambil keuntungan dari kritik Partai Republik terhadap Biden karena tidak bertindak banyak dalam mendukung Israel," kata Oueiss.

"Pada saat yang sama, dia tahu bahwa Biden dituduh terlibat dalam genosida Gaza. Dengan gelombang protes di kampus-kampus Amerika, Biden sekarang memiliki masalah serius dengan para pemilih muda. Hubungan Netanyahu dengan Biden telah berubah dari rumit menjadi tak ada rasa hormat," ia menambahkan.

Pada 18 Juni lalu, Netanyahu merilis sebuah video pendek yang membuat heboh. Dalam video itu, dia mengeluhkan pemerintahan Biden yang diduga sengaja menahan pasokan senjata Washington ke Israel.

Netanyahu mendesak AS untuk "memberi kami alat" sehingga Israel dapat "menyelesaikan pekerjaan jauh lebih cepat."

Video ini dibagikan sebulan sebelum ia ke AS untuk bicara di hadapan Kongres pada 24 Juli mendatang. Perilisan video ini pun disebut sesuai dengan rencana Netanyahu untuk meningkatkan tekanan pada Biden serta untuk melemahkannya secara politik.

Netanyahu dinilai tengah berusaha mengamankan kekuasaannya di Israel dengan mengalihkan kesalahan terkait perang kepada Biden.

"Upayanya untuk menyalahkan militer Israel atas kinerjanya yang buruk dan kegagalan untuk mengalahkan Hamas belum berjalan baik dengan publik Israel," kata analis politik dan co-editor Jadaliyya, Mouin Rabbani, kepada The New Arab.

"Dia dan rekan-rekan menteri kabinetnya tentu saja menolak, pada prinsipnya, untuk bertanggung jawab. Sebaliknya, malah menyalahkan orang asing jahat yang membenci Israel karena mereka membenci orang Yahudi, bahkan ketika momok itu sosok Biden, pendukung Israel yang paling fanatik sejak 1948," tambah Rabbani.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Netanyahu Pilih Trump karena Lebih Menguntungkan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat