Dokter Jelaskan soal Keamanan Konsumsi Daging Hewan yang Terpapar PMK
Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah menyerang hewan seperti sapi dan kambing menimbulkan keresahan. Banyak orang bertanya apakah daging dari hewan yang terinfeksi aman untuk dikonsumsi atau tidak.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa sebagian daging yang terinfeksi masih bisa dikonsumsi, terkecuali bagian tertentu seperti mulut, jeroan, lidah yang dinilai tidak layak makan.
Benarkah daging hewan yang terkena PMK masih layak untuk dikonsumsi?
Dokter spesialis gizi dan nutrisi di RS Siloam, Inge Permadhi mengatakan bahwa pada dasarnya, PMK tak memberikan pengaruhnya terhadap kandungan gizi dalam daging yang dikonsumsi.
Menurut Inge, rekomendasi yang menyebutkan bahwa daging tersebut masih bisa dikonsumsi dibuat berdasarkan pada gizi dan protein yang dinilai masih aman.
"Tidak terpengaruh. Gizi dan protein hewani dari hewan yang terkena PMK itu tidak akan berkurang, maka dikeluarkan-lah rekomendasi bisa dikonsumsi bagian tertentu saja," kata Inge saat dihubungi Indonesia.com melalui telepon, Jumat (13/5).
Meski demikian, Inge menyarankan masyarakat untuk waspada dan mencari tahu terlebih dahulu apakah bakteri tersebut bisa hilang saat dilakukan proses pemanasan, yang dalam hal ini adalah memasak.
Inge juga menyarankan agar masyarakat memasak daging hewan dengan matang agar berbagai bakteri dan virus bisa benar-benar mati, apalagi di tengah merebaknya PMK.
Ilustrasi. Masyarakat tetap perlu memastikan daging yang dikonsumsi dimasak dengan cara yang benar. (Istockphoto/ Bonchan) |
"Kalau dimasak rendang atau dibuat sop yang butuh proses memasak lama, saya pikir masih bagus ya, tidak apa-apa. Tapi kalau dibakar, dibuat steak atau sate itu masih khawatir karena tidak tahu penyakit ini penularan ke manusia bagaimana," kata dia.
Hal sama juga diungkap oleh ahli gizi Irtya Qiyamulail. Kata dia, organ-organ tertentu pada hewan yang terpapar PMK memang masih bisa dikonsumsi karena tidak mengurangi esensi kandungan gizi pada daging tersebut.
"Penularan terhadap manusia juga belum bisa dipastikan dan proses pemasakan dapat membunuh virus penyebab PMK ini," kata dia.
(tst/asr)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Jokowi Kumpulkan Menteri dan Kepala Lembaga Negara Bahas Family Office
-
KPK Sebut Kerugian Negara Kasus Bansos Banpres Rp250 Miliar
-
Heru Budi Respons Wacana Maju Pilkada Jakarta dari Demokrat
-
VIDEO: Serangan bom Rusia ke Kharkiv, Bayi 8 Bulan Jadi Korban Luka
-
RI Kutuk Israel Sahkan 5 Permukiman Ilegal di Tepi Barat Palestina
-
Kabinet Israel Legalkan 5 Pos Permukiman Yahudi di Tepi Barat
-
Daftar Lengkap Tarif Dasar Listrik per Juli 2024
-
Menteri Erick Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN
-
Rupiah Menguat ke Rp16.364 per Dolar AS Awal Juli
-
Respons Gregoria Mariska usai Pebulutangkis Zhang Zhi Jie Meninggal
-
Pelatih Spanyol Soal Lawan Jerman di Euro 2024: Final Piala Dunia
-
Profil Pebulutangkis China Zhang Zhi Jie yang Meninggal di AJC 2024
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
3 Cara Selamatkan Data PDNS yang Terserang Ransomware
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Mitsubishi Xpander Cross Elite Edisi Terbatas
-
Hyundai Inster EV Meluncur, SUV Listrik Murah Sanggup 355 Kilometer
-
Voice of Baceprot Usai Debut di Glastonbury: Baceprot till Die!
-
Di Glastonbury, Coldplay Ajak Fan Kirim Cinta ke Israel dan Palestina
-
Reza soal Pernikahan Aaliyah dan Thariq: Insyaallah Tahun Ini
-
Berapa Langkah Maksimal Jalan Kaki Sehari?
-
VIDEO: Lonjakan Turis, Gunung Fuji Jepang Patok Tarif untuk Pendaki
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso