yoldash.net

Mewabah di Indonesia, Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku?

Penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang ribuan hewan ternak di Indonesia. Apa itu penyakit mulut dan kuku?
Ilustrasi. Penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang ribuan hewan ternak di Indonesia. (afnewsagency/Pixabay)

Jakarta, Indonesia --

Indonesia kini tengah menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Penyakit ini menyerang ribuan hewan ternak di Indonesia.

Kasus yang muncul belakangan sebenarnya bukan yang pertama terjadi di Indonesia. Penyakit ini pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1887 silam. Kala itu, PMK masuk melalui impor sapi dari Belanda.

Di dunia, PMK dianggap sebagai penyakit endemik yang tersebar di antara 77 persen populasi hewan ternak secara global. Penyakit ini muncul di Timur Tengah, Afrika, Asia, dan sejumlah wilayah di Amerika Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku?

PMK adalah penyakit menular yang terjadi di antara hewan. Sejumlah hewan berkuku belah seperti sapi, babi, kambing serta beberapa hewan liar seperti jerapah dan gajah menjadi kelompok paling berisiko.

ADVERTISEMENT

Menukil modul Kesiagaan Darurat Veteriner Indonesia Seri Penyakit Mulut dan Kuku dari Kementerian Pertanian RI, PMK disebabkan oleh kelompokApthovirus dari keluarga picornaviridae.

Terdapat beberapa serotipe PMK yang telah teridentifikasi di dunia. Penyebab wabah PMK di Indonesia pada tahun 1983 hanya disebabkan oleh serotipe O.

Penyakit ini ditandai dengan sejumlah gejala klinis. Berikut di antaranya:

- hewan terlihat lemah dan pincang;
- hipersaliva atau produksi air liur berlebih;
- muncul lesi dan luka di dalam mulut, lidah, kulit kaki, dan puting;
- demam tinggi hingga 41 derajat Celcius;
- hewan terlihat lebih sering berbaring;
- penurunan produksi susu pada sapi perah yang drastis.

Petugas dari Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Ternak (Pusyankeswannak) Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memeriksa gigi seekor sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Cakung, Jakarta, Jumat, 10 Juli 2020. Indonesia/Adhi WicaksonoIlustrasi. Penyakit mulut dan kuku merupakan penyakit menular hewan yang ditularkan melalui virus. (Indonesia/Adhi Wicaksono)

Namun, pada hewan seperti kambing dan domba, gejala PMK cenderung muncul dengan skala yang lebih ringan jika dibandingkan babi dan sapi. Untuk itu, pemeriksaan pada kambing dan domba perlu dilakukan secara mendetail.

"Diagnosis secara definitif harus berdasarkan pada konfirmasi terhadap identifikasi dari virus PMK di laboratorium referensi di Indonesia, dengan isolasi virus atau metode lain," tulis modul tersebut.

Menukil laman World Organization for Animal Health (OIE), tingkat keparahan gejala klinis akan tergantung pada strain virus, dosis paparan, usia, spesies hewan, dan kekebalan inang.

Kematian umumnya ditemukan lebih rendah 1-5 persen pada hewan berusia dewasa. Namun, kematian ditemukan lebih tinggi 20 persen pada anak sapi, domba, kambing, dan babi muda.

Strategi Cegah Penyebaran PMK

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyetop penyebaran PMK. Berikut di antaranya:

1. Menutup wilayah wabah, termasuk di antaranya kewajiban melapor dari orang yang mengetahui adanya dugaan PMK;
2. Membatasi lalu lintas;
3. Pengebalan hewan, salah satunya melalui pelaksanaan vaksinasi;
4. Pengisolasian hewan yang sakit atau terduga sakit;
5. Penanganan hewan sakit;
6. Pemusnahan bangkai hewan;
7. Pengeradikasian penyakit hewan, termasuk dekontaminasi fasilitas, produk, dan bahan lainnya untuk menghilangkan virus dari daerah tertular;
8. Depopulasi hewan, dengan bentuk memusnahkan seluruh hewan yang tertular;
9. Komunikasi dan edukasi untuk meningkatkan kepedulian masyarakat;
10. Sistem pengendalian dan penanggulangan kejadian wabah

(tim/asr)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat