Hamas Rilis Video Sandera Israel-Amerika di Gaza
Kelompok milisi Palestina Hamas pada hari Rabu (24/4) merilis video seorang pria Israel-Amerika yang disandera di Gaza.
Bernard Smith dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Yerusalem Timur yang diduduki, mengatakan video berdurasi hampir tiga menit dari Hersh Goldberg-Polin yang berusia 23 tahun menunjukkan dia secara terbuka mengkritik Netanyahu.
Dalam video tersebut, dia tampak mengatakan bahwa perdana menteri Israel "tidak berbuat cukup, menyalahkan dia karena tidak mengeluarkan para tawanan", kata Smith.
"Ingat, tentu saja, ketika video-video ini dirilis, mereka tidak berbicara secara bebas. Mereka diberi tahu apa yang bisa dan tidak bisa mereka katakan oleh para penculiknya," kata Smith seperti dilaporkan Aljazeera.
Menurut rekaman tersebut, Goldberg-Polin mengatakan dia berada "di bawah tanah" selama sekitar 200 hari.
"Jadi tidak ada waktu pasti untuk video tersebut", kata Smith, seraya menambahkan bahwa ini adalah video pertama dari jenisnya dalam waktu sekitar tiga bulan.
"Israel menyebut penggunaan video-video ini sebagai 'perang psikologis yang menyedihkan'," kata Smith.
Mengutip AFP, Goldberg-Polin terluka parah selama penangkapannya dan video menunjukkan dia kehilangan tangannya.
"Saya pergi jalan-jalan dengan teman-teman saya, dan sebaliknya, saya mendapati diri saya berjuang untuk hidup saya dengan luka parah di sekujur tubuh saya," katanya dalam video tersebut, yang keasliannya belum dapat diverifikasi secara independen oleh AFP.
Forum Sandera dan Keluarga Hilang, sebuah kelompok yang membenci para tawanan di Gaza dan keluarga mereka, telah mengeluarkan pernyataan menanggapi video tersebut, dengan mengatakan bahwa "waktu hampir habis" untuk memastikan bahwa semua tawanan dikembalikan.
"Setiap hari, ketakutan akan kehilangan lebih banyak nyawa tak berdosa semakin kuat," bunyi pernyataan tersebut.
"Semua sandera harus dibawa pulang - mereka yang masih hidup untuk memulai proses rehabilitasi, dan mereka yang dibunuh untuk dimakamkan secara bermartabat.
"Video menyedihkan ini merupakan seruan mendesak untuk mengambil tindakan cepat dan tegas guna menyelesaikan krisis kemanusiaan yang mengerikan ini dan memastikan kepulangan orang-orang yang kita cintai dengan selamat".
Protes massal telah membanjiri jalan-jalan kota-kota di seluruh Israel setiap minggunya, menuntut pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu berbuat lebih banyak untuk memulangkan para tawanan, dan yang terbaru adalah mengakhiri perang di Gaza dan mengadakan pemilu baru di Israel.
(pua/pua)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
DKPP Segera Sidangkan Laporan Dugaan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari
-
Detik-detik Pelaku Terekam CCTV Keluar Hotel Bawa Korban Pakai Koper
-
Rosmini Pengemis Marah-marah Kini Jalani Observasi di Rumah Sakit Jiwa
-
PBB Ramal Tragedi Besar soal Agresi Israel sampai Netanyahu soal ICC
-
Kematian Massal Ikan di Vietnam, Diduga Akibat Gelombang Panas
-
PM Kanada Trudeau Telepon Prabowo, Beri Selamat Jadi Pemenang Pilpres
-
Pendapatan Garuda Indonesia Naik 18,07 Persen Pada Kuartal I 2024
-
The Fed Kembali Tahan Suku Bunga Gara-gara Inflasi AS Masih Tinggi
-
IHSG Diprediksi Terus Ngegas Jelang Rilis Data Inflasi Hari Ini
-
Siapa Wasit Indonesia vs Irak U-23?
-
STY Ungkap Kondisi Timnas U-23 Jelang Lawan Irak
-
FOTO: Indonesia Bantai India di Thomas Cup 2024
-
BSSN Ungkap Modus Bobol Rekening Lewat WhatsApp, Cek Cara Cegahnya
-
Satelit Tangkap Gambar Ratusan 'Laba-laba Hitam' di Kota Inca Mars
-
Google Doodle Rayakan Hari Buruh Lewat Pekerja Terampil, Absen di RI
-
VIDEO: Pawai Mobil-mobil Klasik di Jalanan Kota Kairo
-
Omoda 5 Patah As Roda Bukan Produksi PT Handal Indonesia
-
Neta Buka Pesanan Mobil Listrik Baru V-II Rp200 Jutaan
-
Harry Berpeluang Tak Bisa Temui Raja Kala ke London Pekan Depan
-
Kasus Kejahatan Seksual Harvey Weinstein Diadili Ulang September
-
Sinopsis Mobile Suit Gundam SEED Freedom, Film Sekuel Destiny
-
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Disebut Picu Efek Samping TTS, Apa Itu?
-
Celana Jeans Ini Bikin Kamu Terlihat Seperti Ngompol, Dijual Rp13 Juta
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso