yoldash.net

Kematian Massal Ikan di Vietnam, Diduga Akibat Gelombang Panas

Vietnam bagian tengah dan selatan dilanda gelombang panas dalam beberapa hari terakhir. Ribuan ikan mati massal.
Ilustrasi. Gelombang panas diduga jadi penyebab ribuan ikan mati massal di Vietnam (REUTERS/BRUNO KELLY)

Jakarta, Indonesia --

Ratusan ribu ikan mati di sebuah waduk provinsi Dong Nai, Vietnam selatan. Gelombang panas yang parah dan pengelolaan danau disebut sebagai penyebabnya.

Seperti sebagian besar wilayah Asia Tenggara, Vietnam bagian tengah dan selatan dilanda suhu yang sangat panas.

"Semua ikan di waduk Song May mati karena kekurangan air," kata seorang warga setempat di distrik Trang Bom bernama Nghia, dilansir dari AFP, Rabu (1/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hidup kami terbalik selama 10 hari terakhir karena baunya," ujar Nghia menambahkan.

ADVERTISEMENT

Menurut laporan media setempat, daerah tersebut tidak mengalami hujan selama berminggu-minggu. Selain itu, air di waduk terlalu rendah sehingga ikan-ikan tidak dapat bertahan hidup.

Nghia mengatakan pengelola waduk sebelumnya membuang air untuk menyelamatkan tanaman di hilir.

"Mereka kemudian mencoba merenovasi waduk, mendatangkan pompa untuk mengeluarkan lumpur sehingga ikan memiliki lebih banyak ruang dan air," katanya.

Namun, upaya tersebut tidak berhasil. Tak lama kemudian banyak ikan yang mati. Laporan media lokal menyebutkan sebanyak dua ratus ton ikan dimungkinkan musnah.

Surat kabar Tuoi Tre melaporkan perusahaan yang bertanggung jawab mengelola danau tersebut telah mulai melakukan pengerukan pada awal 2024, awalnya berencana untuk membuang air tambahan ke dalam waduk untuk ikan.

"Tetapi karena gelombang panas yang tak henti-hentinya, investor melepaskan air ke daerah hilir sehingga menyebabkan permukaan air turun. Akibatnya, ikan mati secara massal," lapor surat kabar tersebut.

Waduk tersebut merupakan sumber air untuk tanaman di distrik Trang Bom dan Vinh Cuu di provinsi Dong Nai.

Pihak berwenang dilaporkan sedang menyelidiki insiden tersebut, sambil berupaya mengeluarkan ikan-ikan yang mati.

"Kami berharap pihak berwenang akan melakukan yang terbaik untuk memperbaiki situasi ini," kata Nghia.

Gelombang panas ekstrem diketahui melanda sejumlah negara di Asia beberapa waktu terakhir.

Di Myanmar, gelombang panas ekstrem melanda dengan suhu mencapai 48,2 derajat Celsius pada April ini.

Gelombang panas juga terjadi di Thailand dengan suhu mencapai 41 derajat Celsius. Udara panas ini sampai menyebabkan 30 orang meninggal dunia, terkait heat stroke.

(yoa/bmw)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat