Kasus Covid-19 Varian Baru FliRT 'Meledak' di Amerika Serikat
Kasus Covid-19 atau Virus Corona varian baru yang memiliki julukan 'FliRT' 'meledak' di Amerika Serikat.
Menurut para ilmuwan, varian baru tersebut memang unik tapi kemungkinan tidak terlalu menular seperti varian awal Covid-19.
Kepala ilmuan di Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan Utah Kelly Oakeson, menyebut bahwa virus varian baru itu masih dalam tahap peninjauan lebih lanjut.
Namun, beberapa kasus telah terjadi di Utah, AS. Beberapa dari korban pun masih melalui serangkaian penelitian.
"Apakah akan terjadi lonjakan? Kami belum mengetahuinya secara pasti. Ini hanya masalah waktu. Pada dasarnya kemampuan masuk ke dalam sel kita lebih rendah dibandingkan varian JN.1," ungkap Oakeson seperti dikutip dari Standard Examiner.
"Namun, dengan perubahan pada protein lonjakan, antibodi kita juga tidak dapat mendeteksinya, sehingga mereka masih dapat masuk ke dalam sel kita dan menginfeksi kita, tapi ini semua masih berasal dari studi pracetak yang masih memerlukan tinjauan sejawat (peer review)," ia menambahkan.
Varian jenis baru itu masih segaris dengan jenis omicron dan turunan dari varian JN.1. Huruf dari FLiRT berasal dari jenis mutasi virusnya yakni F,L,R, dan T.
Warga AS sudah banyak yang melakukan vaksinasi Covid-19. Namun menurut sebuah penelitian Universitas Harvard, menyatakan booster terbaru kemungkinan tidak kebal terhadap varian terbaru.
"Seperti yang saya katakan, waktu akan memberi tahu apa yang akan terjadi, tetapi kami tahu bahwa varian tersebut masih akan membuat Anda sakit dan Anda akan tetap mengalami semua gejala yang kita semua kenal dan tidak sukai," tambah Oakeson.
Menurut penelitian ID Society, vaksinasi yang sudah dilakukan oleh banyak orang pada beberapa lalu memang menghasilkan antibodi yang dapat mengenali jenis JN.1.
Tetapi belum cukup mampu untuk melawan varian baru yang memiliki julukan 'FliRT' tersebut.
Oakeson lantas menganjurkan jika merasa tidak enak badan harap tinggal di rumah dahulu agar tidak menularkan ke orang terdekat.
Hingga kini, varian COVID-19 jenis baru ini masih sedang diteliti dan dipantau oleh berbagai lembaga Kesehatan. Warga AS pun diimbau untuk berdiam di rumah jika mengalami sakit.
(val/bac)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Hakim MK Tegur Caleg NasDem Ikut Sidang Sengketa Daring dari Mobil
-
Tujuh Orang Meninggal Akibat Longsor dan Banjir Bandang di Luwu Sulsel
-
Percakapan Terakhir Wanita dalam Koper Sebelum Dibunuh
-
VIDEO: Inggris Kembalikan Artefak Hasil Rampasan Perang di Ghana
-
Lebih dari 2.000 Pedemo Mahasiswa AS Bela Palestina Ditangkap Polisi
-
Columbia University, Almamater Obama Perintis Gerakan Kritis di AS
-
Menteri Basuki Beri Sinyal Tak Mau Jadi Gubernur Jakarta
-
FOTO: Bantuan Beras 10 Kg Mengalir Lagi ke 22 Juta Rakyat Miskin
-
Kadisnaker Nilai Hari Buruh Jadi Bukti Harmonis PT GNI dan Pekerja
-
Tim Uber Cup Indonesia Akhiri Rekor Buruk 14 Tahun
-
Justin Hubner Absen di Indonesia vs Guinea U-23?
-
FOTO: Timnas Indonesia U-20 Genjot Fisik Jelang Piala AFF U-19 2024
-
Penampakan Sesungguhnya Hiu Purba Megalodon Terungkap
-
FOTO: Menyulap Botol Plastik Jadi 'Soang' Pengusir Hama
-
FOTO: Cara Jakarta Respons Panas Terik, Bukan Heatwave
-
Polri Ungkap Pemalsuan Pelat Nomor ZZ, Dijual Hingga Rp100 Juta
-
Lokasi 4 Bengkel Peugeot Usai Mundur dari Indonesia
-
Peugeot Pamit dari Indonesia, Sisakan 4 Bengkel Layani Konsumen
-
Sengketa Berakhir, Lagu Billie Eilish hingga U2 Akan Balik ke Tiktok
-
5 Fakta Menarik City Hunter, Ryohei Suzuki Asah Skill Baru Demi Peran
-
Teuku Ryan Usai Cerai dari Ricis: Ikhlas Meski Tak Sesuai Keinginan
-
Selatan Padat, 7 Destinasi di Bali Barat dan Utara Ini Patut Dicoba
-
Jemaah Haji RI Punya Seragam Batik Baru Usai 12 Tahun, Ini Maknanya
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso