ICC Disebut Rilis Perintah Tangkap Netanyahu Pekan Ini, AS Mengancam
Mahkamah Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) disebut telah merilis surat perintah untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada pekan ini.
Amerika Serikat sebagai salah satu sekutu dekat Israel yang mendengar kabar itu kian marah dan mengancam untuk menghalangi proses penahanan tersebut.
Netanyahu dan sejumlah pejabat tinggi Israel disebut telah melanggar peraturan internasional yang berkaitan dengan dugaan kejahatan perang di Gaza.
Kesepakatan tersebut kerap ditolak oleh AS selaku sekutu Israel dan berupaya untuk melobi pengadilan internasional itu agar tak melaksanakan rencananya.
Seorang anggota Kongres AS Brad Sherman mengkritisi putusan ICC dalam merilis surat penangkapan dan menyebut sebagai pembelaan diri.
"ICC tampaknya mempertimbangkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin Israel untuk pembelaan diri yang sah," ucap Sherman seperti dikutip Helsinki Times, Rabu (1/5).
Sherman juga menyebut ICC sebagai 'pengadilan kanguru' atas surat penangkapan tersebut.
Belakangan ini, Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel kerap mendekat ke AS untuk meminta bantuan soal surat penangkapan tersebut. Ini karena Tel Aviv khawatir surat tersebut dapat menjadi skandal terbesar dalam sejarah.
"Ini menjadi noda yang tidak dapat dihapuskan bagi seluruh umat manusia dan kejahatan kebencian anti semit yang belum pernah terjadi sebelumnya," ucap Netanyahu seperti dikutip Times of Israel.
Mereka menilai bahwa surat penangkapan tersebut hanya sebagai alat bagi Hamas untuk mengancam kedaulatan Israel.
AS pun mencoba segala cara untuk mengutuk dan mengkritisi upaya penangkapan sang pemimpin Negeri Zionis tersebut.
"ICC mendukung Hamas dengan mencoba menghukum satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah hanya karena membela diri melawan terorisme biadab." ujar anggota Kongres AS Elise Stefanik.
Sinyal penerbitan surat penangkapan Netanyahu dan sederet pejabat Israel oleh ICC muncul di tengah diskusi gencatan senjata yang tak kunjung menemui titik tengah.
Hingga kini, Israel masih terus melancarkan sejumlah serangan ke arah Gaza hingga menelan lebih banyak korban jiwa.
(val/bac)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Pengamat Ungkap Peluang Anies-Ahok 'Kawin' di Pilkada DKI, Mungkinkah?
-
Gerindra Sebut Jokowi Dorong Pertemuan Prabowo-Mega
-
Nestapa Warga di Zona Merah Erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara
-
Bernie Sanders Dukung Demo Ribuan Mahasiswa AS Bela Palestina
-
Tak Hanya di AS, Demo Pro-Palestina Juga Diikuti Mahasiswa Australia
-
3 Tetangga RI Disebut Korsel Akan Diserang Korea Utara
-
2 Alasan Menteri PUPR Ogah Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta
-
Transmart Akan Buka 10 Oishiwa, Kokas Siap Punya Surga Makanan Jepang
-
Cuaca Panas Dongkrak Penjualan AC di RI
-
Hasil Thomas Cup: Ginting Hajar Chou Tien Chen, Indonesia Memimpin 1-0
-
Cerita Tegang Komang Ayu Pastikan Indonesia ke Final Uber Cup
-
Jangan Serang Psikologis Pemain Jelang Indonesia vs Guinea
-
WhatsApp Luncurkan Fitur Baru, Bisa Bikin Jadwal
-
Tong Setan, Cara Ekstrem Astronaut Agar Tak 'Letoy' di Luar Angkasa
-
Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19 di Tengah Kisruh AstraZeneca
-
VinFast, Senjata Vingroup Kuasai Pasar Global Kendaraan Listrik
-
Pemotor Kawal Ambulans di Jalan Bisa Ditilang Polisi
-
Modus Pemalsuan Pelat Nomor ZZ, Terdaftar di Mio Dipakai Land Rover
-
Billy Luncurkan Misi Terakhir Lawan Homelander di Trailer The Boys 4
-
Perjalanan Cinta Rizky Febian dan Mahalini hingga Menuju Pelaminan
-
Michelle Yeoh Dapat Presidential Medal of Freedom dari Biden
-
Sebentar Lagi, BTS Pop-Up Store Hadir di Metro Gandaria City Jakarta
-
Daftar 10 Bandara Terbersih di Dunia 2024, Ada 4 dari Jepang
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso