yoldash.net

Netanyahu Buka Suara usai Disebut Ketar-ketir Mau Ditangkap ICC

Netanyahu sebut upaya penerbitan surat penangkapan dirinya oleh ICC terkait kejahatan Gaza adalah sebuah absurditas.
Respons Benjamin Netanyahu usai disebut akan ditangkap Pengadilan Kriminal Internasional. Foto: AFP/HANDOUT

Jakarta, Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu buka suara usai disebut ketar-ketir lantaran Pengadilan Kriminal Internasional(International Criminal Court/ICC) akan mengeluarkan surat perintah penangkapan atas dirinya terkait kejahatan di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan video, Netanyahu menuduh ICC sengaja ingin melumpuhkan dan mencegah Israel membela diri melawan terorisme dengan cara ingin mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk beberapa pejabat tinggi Tel Aviv, termasuk dirinya.

"80 tahun setelah Holocaust, badan-badan internasional yang didirikan untuk mencegah Holocaust lainnya sedang mempertimbangkan untuk menolak hak negara Yahudi (Israel) untuk membela diri dari mereka yang datang untuk melakukan genosida (pembunuhan besar-besaran terencana) terhadap kami, dan masih secara aktif berupaya untuk melakukannya," ujarnya dalam pernyataan video tersebut yang dikutip dari Times of Israel, Rabu (1/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sungguh sebuah absurditas, sebuah distorsi terhadap keadilan dan sejarah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Ia berasumsi surat perintah penangkapan itu diminta oleh pemimpin-pemimpin negara yang tidak setuju dengan Israel terkait perang di jalur Gaza. Padahal, itu dinilai sebagai pembelaan dan melindungi negaranya.

Menurut Netanyahu, apabila betul surat penangkapan dikeluarkan untuk tokoh-tokoh penting Israel karena kejahatan perang, maka hal tersebut akan menjadi skandal terbesar dalam sejarah.

"Ini menjadi noda yang tidak dapat dihapuskan bagi seluruh umat manusia dan kejahatan kebencian antisemit yang belum pernah terjadi sebelumnya," serunya.

Melalui video itu, Netanyahu juga bersumpah tak akan ada perubahan dalam tindakan Israel meski ICC mencoba melumpuhkan kepemimpinan politik dan militernya. Termasuk dari tindakan menyingkirkan Hamas dari Gaza dan menstabilkan perbatasan utara Israel.

"Tidak ada keputusan, baik di Den Haag maupun di mana pun yang akan merusak tekad kami untuk mencapai semua tujuan perang," kata dia.

Netanyahu juga mengecam ICC karena menargetkan pejabat IDF, dengan menyebut Israel memiliki salah satu tentara paling bermoral di dunia.

"Kamu tahu yang sebenarnya. Hamas menempatkan senjatanya, terorisnya di rumah sakit, sekolah, masjid, dan di seluruh wilayah sipil. Mereka melakukan ini untuk mendapatkan kekebalan dan memaksimalkan korban sipil," pungkasnya.

Sinyal penerbitan surat penangkapan Netanyahu dan sederet pejabat Israel oleh ICC muncul di tengah diskusi gencatan senjata yang tak kunjung menemui kata sepakat. 

Hingga kini Israel masih terus melancarkan serangan di Gaza, bahkan tengah menyiapkan invasinya ke Rafah meski dikecam sekutu. 

Sementara itu warga sipil Palestina yang meninggal dunia akibat kebrutalan pasukan Zionis juga terus bertambah hingga lebih dari 34 ribu jiwa hingga kini.

(ldy/dna)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat