Bernie Sanders Dukung Demo Ribuan Mahasiswa AS Bela Palestina
Senator Amerika Serikat (AS) Bernie Sanders pada Jumat (3/5) menyuarakan dukungannya untuk para mahasiswa yang melancarkan aksi protes terkait agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.
"Pada tahun 1962, kami mengorganisir aksi duduk untuk mengakhiri kebijakan rasis di Universitas Chicago. Pada tahun '63, saya ditangkap karena memprotes sekolah-sekolah yang dipisahkan. Tapi, kami benar," tulis Bernie Sanders di platform X, seperti dikutip Anadolu, Sabtu (4/5).
"Saya bangga melihat para mahasiswa memprotes perang di Gaza. Tetaplah damai dan fokus. Anda berada di sisi kanan sejarah," sambung Sanders di X.
Sanders sebelumnya mengatakan para mahasiswa, termasuk dirinya, bergabung dalam demonstrasi 60 tahun lalu untuk menuntut diakhirinya Perang Vietnam. Dia pun mengibaratkan situasi yang dihadapi sekarang bisa jadi ganjalan pemerintah AS yang dipimpin Joe Biden.
"Ini mungkin Vietnamnya Biden," kata Sander.
Alasannya, Presiden AS Joe Biden menempatkan dirinya pada posisi yang lemah, secara politik dan moral, karena dukungannya terhadap Israel, yang terus membombardir Gaza dan membuat ratusan ribu orang Palestina kelaparan parah.
Lebih dari 2.000 orang, termasuk mahasiswa, telah ditangkap selama demonstrasi pro-Palestina di AS, dan para pengunjuk rasa menuntut universitas-universitas divestasi dari Israel.
Aksi demonstrasi ribuan mahasiswa di AS juga mengutuk serangan gencar Israel di Gaza, di mana lebih dari 34.000 orang telah terbunuh dan kebanyakan korban adalah perempuan dan anak-anak.
Maybe, just maybe, the mainstream media can focus a little less on colleges for a moment. Maybe they can take their cameras to Gaza and show us the emaciated children who are dying of malnutrition due to Netanyahu’s policies. Maybe they can show us the suffering going on there. pic.twitter.com/e4c5FhEkzc
— Bernie Sanders (@SenSanders) May 3, 2024
Demonstrasi nasional mendapatkan momentumnya bulan lalu setelah Universitas Columbia meminta Departemen Kepolisian New York untuk mengusir paksa mahasiswa yang berkemah di halaman kampus. Lebih dari 100 orang ditangkap, namun bukannya mereda, para pengunjuk rasa malah semakin besar jumlahnya dan kembali melakukan aksi duduk.
Mereka dipindahkan secara paksa pada Selasa (2/5) malam waktu setempat oleh polisi dari lokasi tersebut, serta dari sebuah bangunan yang mereka tempati.
Mahasiswa di negara lain termasuk Kanada, Australia, Perancis dan Mesir juga mengorganisir demonstrasi di universitas-universitas sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
(wiw)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Pembunuh PSK di Bali Sempat Tersenyum Saat Lempar Koper Isi Jasad
-
Cak Imin Minta Calon Kepala Daerah PKB: Jangan Masuk Lubang Korupsi
-
12 Ribu Korban Banjir di Wajo Sulsel Butuh Air Bersih
-
Zelensky: Pasukan Ukraina Tembak Jatuh Sukhoi SU-25 Rusia
-
Korban Banjir di Brasil Tambah Jadi 58 Orang, 67 Lainnya Hilang
-
Negosiasi Gencatan Senjata di Mesir Lanjut Tanpa Delegasi Israel
-
Samarinda Larang Penjualan BBM Eceran Seperti Pertamini
-
Besok Transmart Full Day Sale, Belanja Bulanan Jadi Lebih Hemat
-
Sepeda Listrik Diskon hingga 25% + 20% di Transmart Besok
-
Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup Bersamaan, Ulangi Sejarah 1998
-
Pelatih Jepang Buka-bukaan Soal Penalti Uzbekistan di Final
-
Kata-kata Jonatan Usai Indonesia ke Final Thomas Cup: Puji Fajar/Rian
-
WhatsApp Luncurkan Fitur Baru, Bisa Bikin Jadwal
-
Tong Setan, Cara Ekstrem Astronaut Agar Tak 'Letoy' di Luar Angkasa
-
Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19 di Tengah Kisruh AstraZeneca
-
Cloud EV Jadi Mobil Listrik Ketiga Wuling yang Lengkapi ABC Stories
-
Taksi Terbang Diuji Coba Juli 2024 di IKN
-
Harga Resmi Cloud EV Bakal Diumumkan Pertengahan Mei
-
Sinopsis Suburbicon, Bioskop Trans TV 4 Mei 2024
-
Mimpi Pemuda dan Jalan Kelabu Lulusan Seni di Indonesia
-
Billy Luncurkan Misi Terakhir Lawan Homelander di Trailer The Boys 4
-
Pantai di Italia Izinkan Pasangan Menikah Tanpa Pakaian
-
Rekor, Kunjungan Turis Asing ke Indonesia Tertinggi dalam 4 Tahun
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso