Tong Setan, Cara Ekstrem Astronaut Agar Tak 'Letoy' di Luar Angkasa
Para ilmuwan membongkar cara mencegah otot-otot astronaut menjadi melemah di lingkungan bergravitasi rendah seperti luar angkasa. Kuncinya adalah harus tetap berlari.
Namun, karena berada di luar angkasa, lari ini bukan sekedar sembarang lari. Para peneliti menyarankan agar para astronaut berlari beberapa kali sehari mengelilingi "Tembok Kematian di Bulan".
Menurut para peneliti, Tembok Kematian di Bulan atau Wall of Death yang dibuat dari silinder kayu raksasa derek teleskopik setinggi 36m, yang mirip wahana tong setan di sirkus, dan beberapa tali bungee ini menghasilkan gaya lateral yang cukup untuk melawan pengecilan tulang dan otot.
"Saya kagum karena tidak ada seorang pun yang memiliki ide ini sebelumnya," kata Alberto Minetti, profesor fisiologi di Universitas Milan, salah satu peneliti Wall of Death melansir dari The Guardian, Rabu (1/4).
"Ini bisa menjadi cara yang nyaman untuk berlatih di Bulan," lanjutnya.
Sebelumnya, Minetti dan rekan peneliti lainnya melakukan perhitungan pada Wall of Death ini.
Hasilnya, menunjukkan manusia akan sangat sulit untuk berlari mengitari Tembok Kematian di Bumi tanpa terjatuh. Namun dengan gravitasi Bulan, yang seperenam dari gravitasi Bumi, akan jauh lebih mudah untuk berlari.
Untuk menguji gagasan tersebut, dilakukan reka adegan di Bumi dengan dua peneliti yang berlari dengan kecepatan 8 mph mengelilingi Tembok Kematian selebar 10 m sambil diikatkan pada tali bungee yang digantung di derek [untuk meniru gravitasi bulan dengan mengurangi lima perenam berat badan].
Dikombinasikan dengan data treadmill, para ilmuwan menyimpulkan berlari selama beberapa menit pada awal dan akhir setiap hari, akan menghasilkan gaya lateral yang cukup untuk menjaga tulang dan otot tetap kuat dan menjaga kontrol sistem saraf yang baik.
Meski demikian, peneliti lain berpendapat bahwa masih diperlukan pelatihan khusus untuk mempertahankan keterampilan tertentu agar bisa memastikan astronaut beroperasi dengan aman di permukaan.
"Silinder berjalan horizontal tentu menjanjikan menjadi tindakan pencegahan yang berguna untuk membantu mencegah penurunan kondisi gravitasi di bulan," kata Maria Stokes, profesor rehabilitasi neuromuskuloskeletal di Universitas Southampton.
Alternatif menjaga kebugaran
Sementara itu, Nick Caplan, profesor kedokteran dan rehabilitasi dirgantara di Universitas Northumbria, Newcastle, mempertanyakan usulan tersebut. Menurutnya, perlu pengkajian ulang mengenai luas bulan dengan jalur lari buatan tersebut.
Bersama rekan-rekannya, Caplan mengerjakan pendekatan baru untuk menjaga kesehatan astronaut di Bulan. Alih-alih dengan aktivitas fisik, Caplan menemukan latihan dengan manset tiup untuk menekan anggota badan dan membatasi aliran darah.
"Latihan pembatasan aliran darah telah ditunjukkan dalam penelitian di Bumi untuk memberikan manfaat pelatihan otot, tulang, dan kardiorespirasi serupa yang biasanya terlihat selama latihan dengan intensitas lebih tinggi, pada intensitas dan durasi latihan yang jauh lebih rendah," kata Caplan.
"Oleh karena itu, hal ini mungkin membuat tindakan pencegahan olahraga yang ada menjadi lebih efektif dalam menjaga kesehatan astronot tanpa memerlukan Tembok Kematian di bulan," pungkasnya.
Tinggi Lompatan Manusia di Berbagai Planet (Foto: Basith Subastian/Indonesia)
|
Terkini Lainnya
-
Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Tewasnya Mahasiswa STIP Cilincing
-
Pria Cianjur Tertipu Istrinya Ternyata Laki-laki Usai 12 Hari Menikah
-
Polda Lampung Klarifikasi Viral Razia Kosmetik di SMP Lampung Tengah
-
10 Ribu Orang di Gaza Hilang Sejak Agresi Israel 210 Hari Lalu
-
Kelaparan akibat Perang, Warga Sudan Makan Rumput dan Kulit Kacang
-
FOTO: Kala Banjir Merendam Selatan Brasil, Terparah Sejak 1941
-
Besok Transmart Full Day Sale, Belanja Bulanan Jadi Lebih Hemat
-
Sepeda Listrik Diskon hingga 25% + 20% di Transmart Besok
-
Barang Bawaan Tak Dibatasi, Zulhas Minta 'Jastiper' Tetap Taat Aturan
-
Singkirkan Malaysia, China Lawan Indonesia di Final Thomas Cup 2024
-
Jadwal Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024
-
Tim Thomas dan Uber Indonesia ke Final, Berpeluang Kawinkan Gelar
-
WhatsApp Luncurkan Fitur Baru, Bisa Bikin Jadwal
-
Tong Setan, Cara Ekstrem Astronaut Agar Tak 'Letoy' di Luar Angkasa
-
Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19 di Tengah Kisruh AstraZeneca
-
VinFast, Senjata Vingroup Kuasai Pasar Global Kendaraan Listrik
-
Pemotor Kawal Ambulans di Jalan Bisa Ditilang Polisi
-
Modus Pemalsuan Pelat Nomor ZZ, Terdaftar di Mio Dipakai Land Rover
-
Sinopsis Suburbicon, Bioskop Trans TV 4 Mei 2024
-
Mimpi Pemuda dan Jalan Kelabu Lulusan Seni di Indonesia
-
Billy Luncurkan Misi Terakhir Lawan Homelander di Trailer The Boys 4
-
Pantai di Italia Izinkan Pasangan Menikah Tanpa Pakaian
-
Rekor, Kunjungan Turis Asing ke Indonesia Tertinggi dalam 4 Tahun
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso