yoldash.net

Tong Setan, Cara Ekstrem Astronaut Agar Tak 'Letoy' di Luar Angkasa

Para ilmuwan membongkar cara mencegah astronaut menjadi lemah dan tetap bugar di lingkungan bergravitasi rendah seperti di luar angkasa.
Karmila Purba tengah beraksi sebagai joki tong setan. Wahana ekstrem ini disebut bisa dipakai astronaut biar bugar. (cnnindonesia/adiibrahim)

Jakarta, Indonesia --

Para ilmuwan membongkar cara mencegah otot-otot astronaut menjadi melemah di lingkungan bergravitasi rendah seperti luar angkasa. Kuncinya adalah harus tetap berlari.

Namun, karena berada di luar angkasa, lari ini bukan sekedar sembarang lari. Para peneliti menyarankan agar para astronaut berlari beberapa kali sehari mengelilingi "Tembok Kematian di Bulan".

Menurut para peneliti, Tembok Kematian di Bulan atau Wall of Death yang dibuat dari silinder kayu raksasa derek teleskopik setinggi 36m, yang mirip wahana tong setan di sirkus, dan beberapa tali bungee ini menghasilkan gaya lateral yang cukup untuk melawan pengecilan tulang dan otot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kagum karena tidak ada seorang pun yang memiliki ide ini sebelumnya," kata Alberto Minetti, profesor fisiologi di Universitas Milan, salah satu peneliti Wall of Death melansir dari The Guardian, Rabu (1/4).

"Ini bisa menjadi cara yang nyaman untuk berlatih di Bulan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Minetti dan rekan peneliti lainnya melakukan perhitungan pada Wall of Death ini.

Hasilnya, menunjukkan manusia akan sangat sulit untuk berlari mengitari Tembok Kematian di Bumi tanpa terjatuh. Namun dengan gravitasi Bulan, yang seperenam dari gravitasi Bumi, akan jauh lebih mudah untuk berlari.

Untuk menguji gagasan tersebut, dilakukan reka adegan di Bumi dengan dua peneliti yang berlari dengan kecepatan 8 mph mengelilingi Tembok Kematian selebar 10 m sambil diikatkan pada tali bungee yang digantung di derek [untuk meniru gravitasi bulan dengan mengurangi lima perenam berat badan].

Dikombinasikan dengan data treadmill, para ilmuwan menyimpulkan berlari selama beberapa menit pada awal dan akhir setiap hari, akan menghasilkan gaya lateral yang cukup untuk menjaga tulang dan otot tetap kuat dan menjaga kontrol sistem saraf yang baik.

Meski demikian, peneliti lain berpendapat bahwa masih diperlukan pelatihan khusus untuk mempertahankan keterampilan tertentu agar bisa memastikan astronaut beroperasi dengan aman di permukaan.

"Silinder berjalan horizontal tentu menjanjikan menjadi tindakan pencegahan yang berguna untuk membantu mencegah penurunan kondisi gravitasi di bulan," kata Maria Stokes, profesor rehabilitasi neuromuskuloskeletal di Universitas Southampton.

Alternatif menjaga kebugaran

Sementara itu, Nick Caplan, profesor kedokteran dan rehabilitasi dirgantara di Universitas Northumbria, Newcastle, mempertanyakan usulan tersebut. Menurutnya, perlu pengkajian ulang mengenai luas bulan dengan jalur lari buatan tersebut.

Bersama rekan-rekannya, Caplan mengerjakan pendekatan baru untuk menjaga kesehatan astronaut di Bulan. Alih-alih dengan aktivitas fisik, Caplan menemukan latihan dengan manset tiup untuk menekan anggota badan dan membatasi aliran darah.

"Latihan pembatasan aliran darah telah ditunjukkan dalam penelitian di Bumi untuk memberikan manfaat pelatihan otot, tulang, dan kardiorespirasi serupa yang biasanya terlihat selama latihan dengan intensitas lebih tinggi, pada intensitas dan durasi latihan yang jauh lebih rendah," kata Caplan.

"Oleh karena itu, hal ini mungkin membuat tindakan pencegahan olahraga yang ada menjadi lebih efektif dalam menjaga kesehatan astronot tanpa memerlukan Tembok Kematian di bulan," pungkasnya.

Infografis - Tinggi Lompatan Manusia di Berbagai PlanetTinggi Lompatan Manusia di Berbagai Planet (Foto: Basith Subastian/Indonesia)
(rni/dmi)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat