Situasi Timteng Panas, Brigade Al Qassam Serukan Semua Front Siaga
Pasukan sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, menyerukan siaga perang di seluruh penjuru Gaza melawan agresi Israel.
Hal ini disampaikan juru bicara Al Qassam, Abu Ubaida, dalam siaran televisi Al Jazeera. Dia juga memuji serangan balasan Iran ke Israel pada 13 April lalu.
Dilansir New Arab, Abu Ubaida mengatakan hasil dari serangan itu bisa "membingungkan musuh dan orang-orang di baliknya".
Dia juga menyerukan peningkatan eskalasi di Tepi Barat hingga Yordania. Dia menilai kawasan itu sebagai "salah satu front Arab yang paling penting".
Yordania yang berada di antara Iran dan Israel ikut terseret konflik yang sedang berlangsung. Hal itu dapat terlihat dari peran Yordania yang dianggap "membantu" Israel untuk menghalau sejumlah drone hingga rudal yang memasuki wilayah udaranya.
Ubaida yang tengah gencar melancarkan seruannya itu mengajak masyarakat Yordania untuk bergabung dengan Hamas menumpas Israel.
"Kami menyerukan rakyat Yordania untuk meningkatkan tindakan mereka dan menyuarakan suara mereka," ungkap Ubaida.
Ubaida juga menegaskan posisi Hamas yang tetap berpegang teguh pada tuntutan di perundingan gencatan senjata yang berlangsung.
Sejumlah tuntutan Hamas itu di antaranya mengizinkan pengungsi untuk kembali ke Gaza utara, mendorong Israel agar mengakhiri serangan militernya dan menarik diri dari Gaza, serta pencabutan blokade yang menghambat bantuan kemanusiaan.
Ia lanjut menilai bahwa Israel hanya menunda perundingan yang tengah diinisiasi oleh sejumlah negara Arab, seperti Qatar dan Mesir.
"Pasukan pendudukan mengalami penundaan dalam mencapai kesepakatan pertukaran sandera dan berusaha menghalangi upaya para mediator untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata," ungkapnya.
Tetapi, upaya perundingan tersebut belum mendapatkan titik terang dan solusi. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar pun menegaskan bahwa semua pihak harus "menunjukkan keseriusan" agar dapat mencapai kesepakatan.
Hingga kini, Israel masih terus membombardir sejumlah pemukiman warga Palestina. Angka kematian akibat perilaku bengis itu mencapai lebih dari 34.000, sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.
Lihat Juga : |
[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Brigadir RA Minta Cuti Ketemu Kerabat di Jakarta Sebelum Tewas
-
Ketua RT Mampang: Rumah Tempat Polisi Tewas Milik Bos Batu Bara
-
Polisi Manado Diduga Bunuh Diri di Mobil Alphard Milik Kerabat
-
VIDEO: Momen Pertemuan Menlu AS dan Presiden China Xi Jinping
-
PM Anwar Bantah Beri Izin Buka Kasino di Forest City Johor Bahru
-
Israel Mendadak Tarik Brigade Nahel dari Gaza, Persiapan Invasi Rafah?
-
PGE Area Kamojang Sabet Tiga Penghargaan Unggulan di Forum CSR Jabar
-
Survei: 69 Persen Perusahaan RI Setop Rekrut Karyawan Demi Cegah PHK
-
Kemendag Musnahkan Baja Tulang Tak Sesuai SNI Rp257 M
-
Media Korea: Mixed Zone Bak Tempat Berkabung Usai Korea Tersingkir
-
Hasil PLN Mobile Proliga: STIN BIN Gebuk Sukun Badak 3-0
-
Hasil Liga 1: Persija Menang, Rans Tertahan di Zona Degradasi
-
BMKG Ingatkan Bahaya Sesar Lembang, Rumah-Rumah Bisa Rata dengan Tanah
-
Pakar MIT Buat AI yang Bisa Prediksi Tindakan Manusia
-
Kominfo: Satgas Gaet Interpol untuk Berantas Judi Online
-
VIDEO: Pikap Listrik Toyota Hilux Diuji Jadi Kendaraan Umum Thailand
-
Serunya Vespa World Days 2024
-
Jeep Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang
-
Review Film: Challengers
-
Imigrasi Bali Beber Alasan Tahan Hyoyeon, Bomi, dan Kru Pick Me Trip
-
HYBE Buka Suara dan Bantah Semua Tuduhan CEO ADOR Min Hee-jin
-
Gadis Ini Marah Ditegur Seenaknya Rendam Kaki di Danau Situs Historis
-
Bandara Supadio Tak Lagi Internasional Gegara Turis ke Kalbar Sedikit
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso