yoldash.net

Bayi Palestina dari Rahim Ibu yang Dibunuh Israel Meninggal Dunia

Seorang bayi di Gaza, Palestina yang belum lama ini lahir dari ibu yang tewas dibunuh tentara Israel kini meninggal dunia.
Bayi di Gaza yang baru saja lahir dari rahim ibu yang dibunuh Israel kini meninggal dunia. (AP/Mohammad Jahjouh)

Jakarta, Indonesia --

Seorang bayi di Gaza, Palestina yang belum lama ini lahir dari ibu yang tewas dibunuh tentara Israel meninggal dunia.

Para kerabat berkumpul di kuburan kecil berpasir di Gaza pada Jumat (26/4) untuk menguburkan bayi perempuan yang hanya hidup beberapa hari usai dilahirkan.

Bayi perempuan bernama Rouh itu merupakan anak seorang syahid bernama Sabreen Al Sakani. Rouh sendiri berarti jiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibunya, Sabreen Al-Sakani, yang sedang hamil 30 minggu, terluka parah ketika serangan Israel menghantam rumah keluarganya di Rafah pada Sabtu (20/4) malam. Ayah bayi tersebut, Shukri, dan adik perempuannya, Malak, yang berusia tiga tahun juga tewas.

Dokter melahirkan bayi tersebut melalui operasi caesar, namun sang ibu meninggal karena luka yang dideritanya. Dokter Mohammad Salama, kepala unit darurat neo-natal di Rumah Sakit Emirat, yang merawat bayi tersebut, mengatakan bayi tersebut menderita masalah pernafasan dan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan meninggal pada hari Kamis (25/4) kemarin.

ADVERTISEMENT

"Saya dan dokter lain mencoba menyelamatkannya, namun dia meninggal. Bagi saya pribadi, itu adalah hari yang sangat sulit dan menyakitkan," katanya kepada Reuters melalui telepon.

"Dia dilahirkan ketika sistem pernafasannya belum matang, dan sistem kekebalan tubuhnya sangat lemah dan itulah yang menyebabkan kematiannya. Dia bergabung dengan keluarganya sebagai seorang martir," kata Salama.

"Mungkin jika bukan karena perang Israel di Gaza dan kehancuran rumah sakit, kami akan mampu membantu lebih banyak anak-anak untuk bertahan hidup. Namun rumah sakit rusak dan rumah sakit lainnya hancur dan kemampuan kami menjadi sangat terbatas."

Lebih dari 34.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dipastikan tewas dalam perang selama enam bulan di Gaza antara Israel dan militan Hamas, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat pemboman Israel dan sebagian besar rumah sakit di daerah kantong tersebut rusak parah, sementara rumah sakit yang masih beroperasi kekurangan listrik, peralatan sterilisasi obat-obatan, dan pasokan lainnya.

Nenek bayi tersebut telah memohon kepada dokter untuk menyelamatkannya, untuk "menjaga kenangan akan ibu, ayah dan saudara perempuannya tetap hidup, namun kehendak Tuhan dia meninggal," kata Salama.

Pamannya, Rami al-Sheikh Jouda, duduk di samping makam sambil meratapi kehilangan keponakan dan anggota keluarga lainnya.

Dia mengatakan telah mengunjungi rumah sakit setiap hari untuk memeriksa kesehatan bayinya. Dokter mengatakan kepadanya bahwa Rouh menderita masalah pernapasan, namun menurutnya penyakit tersebut tidak terlalu buruk sampai ia mendapat telepon dari rumah sakit yang memberitahukan bahwa bayinya telah meninggal.

"Rouh telah tiada, saudara laki-laki saya, istri dan putrinya telah tiada, saudara iparnya dan rumah yang biasa menyatukan kami telah tiada," katanya kepada Reuters.

"Kami tidak punya kenangan apapun tentang saudara laki-laki saya, putrinya, atau istrinya. Semuanya hilang, bahkan foto-foto mereka, ponsel mereka, kami tidak dapat menemukannya," kata sang paman.

[Gambas:Video CNN]



(pua/pua)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat