yoldash.net

Awal Mula Perang Saudara Pecah di Myanmar sampai Jenderal Junta Hilang

Awal mula perang saudara pecah di Myanmar hingga sejumlah jenderal junta militer dikabarkan hilang.
Awal mula perang saudara pecah di Myanmar. Foto: AFP/MANAN VATSYAYANA

Jakarta, Indonesia --

Perang saudara di Myanmar baru-baru ini berkecamuk kembali usai sejumlah jenderal militer, termasuk pemimpin junta Min Aung Hlaing dikabarkan hilang.

Eskalasi konflik yang terjadi di Myanmar selama beberapa waktu lalu turut menarik perhatian dunia.

Pasukan Junta Myanmar dilaporkan mengalami kerugian dan kekalahan setelah perang saudara yang berlangsung selama tiga hari terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana awal mula perang saudara yang terjadi di Myanmar?

ADVERTISEMENT

Perang saudara yang terjadi di Myanmar selama beberapa hari ini membuat pemerintahan Junta kewalahan.

Media independen Myanmar, The Irrawaddy, melaporkan bahwa Pasukan Pertahanan Rakyat (People's Defense Force/PDF) dan organisasi etnis bersenjata (ethnic armed organizations/EAO) berhasil memukul mundur junta militer usai terlibat pertempuran sengit di negara bagian Karen dan Shan serta wilayah Sagaing dan Mandalay.

Kelompok perlawanan tersebut berhasil merebut tiga kendaraan militer termasuk mobil lapis baja dan senapan mesin selama pengepungan junta di Kawkareik Township, Karen, Minggu (21/4).

Mulanya, junta militer mengirim sejumlah pasukan untuk merebut kembali kota tersebut. Namun, upaya itu terhenti selama beberapa hari karena diserang oleh kelompok-kelompok perlawanan.

Terdapat empat pasukan junta yang dikabarkan tewas pada Minggu. Mereka tewas setelah PDF Kyaukse dan kelompok bersenjata lainnya telah memicu ranjau darat untuk menyerang kendaraan militer milik Pangkalan Udara Tada-U.

Selain itu, bentrokan serupa juga terjadi di kota Kawlin, Sagaing. PDF Kawlin menyerbu pasukan junta militer hingga menewaskan delapan prajurit.

Meskipun sempat memanas pada siang hari karena terdapat bala bantuan yang tiba, pertempuran sengit itu tak mampu dimenangkan oleh junta militer.

Jenderal junta yang hilang

Sejumlah jenderal junta militer Myanmar dikabarkan hilang, termasuk pemimpinnya Min Aung Hlaing.

Terdapat sebuah rumor yang melaporkan wakil kepala junta Soe Win yang tak kian muncul di muka publik selama lebih dari dua pekan. Kabar terakhirnya beredar bahwa ia terluka parah akibat serangan drone pada 9 April lalu.

Serangan 9 April yang diklaim oleh Alpha Bats Drone Force tersebut telah menyebabkan junta militer kewalahan menghadapi gempuran itu.

Sosok nomor dua di militer Myanmar itu disebut sedang berada di Komando Tenggara di Mawlamyine, negara bagian Mon. Namun, pangkalan tersebut diserang oleh pasukan drone dan memperkuat ketidakhadiran Soe.

Hal ini juga diperkuat oleh keabstainan Soe Win saat perayaan Tahun Baru Tradisional Myanmar. Sebab, ia selama ini tak pernah melewatkan perayaan tahunan tersebut.

Tak hanya Soe Win, Min Aung Hlaing juga tak tampak saat perayaan Festival Thingyan di paviliun militer Pyin Oo Lwin, Mandalay. Ia dikabarkan sakit dan mengirim istrinya sebagai pengganti.

Lantas, juru bicara Shar Htoo Waw Technical Force mengatakan bahwa terdapat sejumlah korban tewas imbas serangan drone pada 9 April lalu. Seorang komandan taktis, wakil direktur artileri, dan seorang kolonel dan Komando Tenggara ikut tewas karena gempuran itu.

Dia juga mengklaim Soe Win yang terluka parah karena tertimpa balok yang jatuh.

Juru bicara junta Mayor Jenderal Zaw Min Tun langsung menegaskan bahwa Soe Win hanya bertugas seperti biasa. Soe juga diduga menghilang karena Min Aung Hlaing memecatnya.



Perang saudara yang telah berlangsung sejak 2021 itu belum kian meredup. Bahkan, junta Myanmar kerap mengalami kekalahan berat di berbagai pertempuran melawan para pemberontak.

Hal itu kian membuat popularitas Min Aung Hlaing sebagai pemimpin junta mendapatkan sejumlah penghinaan sampai popularitasnya ikut merosot.

(val/dna/rds)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat