Ahli Jawab Klaim Viral Planet Kelilingi Matahari dalam Bentuk Spiral
Sebuah video yang diunggah banyak akun hingga viral di media sosial mengklaim planet-planet bergerak di sekitar Matahari dalam bentuk spiral atau vorteks saat Tata Surya bergerak di antariksa. Simak faktanya.
Tayangan itu beredar di X hingga Instagram setidaknya sejak tahun lalu hingga hari ini. Isinya adalah perbandingan mengenai bagaimana bayangan manusia tentang cara kerja Tata Surya vs cara kerja Tata Surya yang sebenarnya.
Yang diklaim sebagai 'yang sebenarnya' itu adalah Tata Surya terus bergerak di luar angkasa, hingga membuat putaran atau revolusi planet terhadap Matahari dalam sudut pandang dari samping menjadi berpola spiral, tidak lingkaran atau oval utuh.
[Gambas:Twitter]
Menanggapi video yang beredar ini, astronom asal Amerika Phil Plait menjelaskan planet-planet bergerak menelusuri lintasan namun tidak persis seperti dalam tersebut.
"Video tersebut menunjukkan Matahari memimpin planet-planet, mendahului mereka (planet-planet) saat mengelilingi galaksi... Ini tidak hanya menyesatkan, tapi sepenuhnya salah," cetus dia, melansir dari Universe Today.
"[Faktanya] terkadang planet-planet benar-benar berada di depan Matahari saat kita mengorbit di Bima Sakti, dan terkadang berada di belakangnya (tergantung di mana planet tersebut berada dalam orbitnya mengelilingi Matahari)," lanjutnya.
Sebagai catatan, Matahari bukan pusat perputaran galaksi Bima Sakti meski jadi pusat pergerakan planet-planet di Tata Surya kita, termasuk Bumi, seperti dalam konsep heliosentris.
Galaksi Bima Sakti, yang berbentuk cakram terus bergerak dengan pusat putaran berupa lubang hitam (black hole) raksasa.
Plait melanjutkan orbit planet-planet besar tata surya semuanya terletak pada bidang yang sempit, yaitu miring sekitar 60 derajat terhadap piringan bintang pembentuk Bima Sakti.
Sementara, video itu tidak menunjukkan kemiringan sebesar 60 derajat, tapi malah miring 90 derajat.
"Dalam model spiral, itu menunjukkan planet-planet mengorbit mengelilingi Matahari tegak lurus terhadap gerak Matahari mengelilingi galaksi; 'tatap muka', jika Anda suka. Ini salah," bantah dia.
"Karena orbit planet-planet miring 60 derajat, bukan 90 derajat, planet-planet tersebut terkadang berada di depan dan terkadang di belakang Matahari. Hal itu menunjukkan bahwa penggambaran spiral ini tidak benar," lanjut Plait, yang juga bekerja di Hubble Space Telescope.
Jika kemiringan 60 derajat dimasukkan, planet-planet tetap akan membuat pola 'spiral' (secara teknis berbentuk heliks) saat bergerak melintasi ruang angkasa.
Tampilan secara keseluruhan memang tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan kemiringan 90 derajat yang ditampilkan dalam video.
Dalam video yang beredar, penampakan Matahari yang memimpin pergerakan planet-planet ini hanyalah hasil dari efek proyeksi. Artinya, segala sesuatu yang bisa terlihat berbeda dari sudut yang berbeda.
Gagasan bahwa planet-planet menelusuri jalur spiral melalui ruang angkasa ini dikarenakan Matahari mengorbit pusat galaksi kemudian planet-planet mengorbitnya, sehingga mereka menelusuri jalur spiral.
Gerakan spiral (heliks) ini bisa didapatkan tanpa adanya interaksi partikel-partikel di dalam tata surya, namun dalam pusarannya partikel-partikel tersebut tetap berinteraksi melalui gaya tarik dan gesekan.
Menurutnya, tidak ada alasan mengapa kecepatan planet harus konstan saat bergerak mengelilingi galaksi. Terlebih, tarikan gravitasi Matahari yang sangat besar membuat planet-planet tetap berada di orbitnya, terlepas dari kemiringan orbitnya.
Planet-planet menelusuri jalur spiral di ruang angkasa karena Tata Surya kita mengorbit pusat galaksi. Hal ini berlaku juga pada setiap bintang yang mengorbit pusat galaksi.
"Perasaan saya adalah jika pesan yang Anda sampaikan hanyalah bahwa Tata Surya bergerak melalui ruang angkasa, dan planet-planet menelusuri jalur yang cukup spiral, maka semuanya baik-baik saja dan tidak ada kerugian yang terjadi," kata dia.
"Namun jika hal ini membuat Anda mempertanyakan model heliosentris, maka kita semua salah," pungkas Phil Plait.
(rni/arh)Terkini Lainnya
-
Bea Cukai Sita Onderdil Harley Davidson & Triumph Ilegal di Aceh
-
IM57+ Institute Akan Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK Hari Ini
-
Pernyataan Utuh Surya Paloh soal NasDem Gabung Koalisi Prabowo
-
PM Ariel Henry Resmi Umumkan Mundur usai Haiti Rusuh
-
AS Sebut Pembangunan Dermaga Bantuan Gaza Telah Dimulai
-
VIDEO: Bangladesh Pulangkan 288 Warga Myanmar yang Kabur dari Junta
-
Harga Minyak Menanjak Berkat Peluang Penguatan Ekonomi AS
-
Boeing Rugi Rp6,2 T pada Kuartal I 2024
-
Kemenhub Hapus Status Internasional Bandara Supadio
-
STY Usai Kalahkan Korea: Gembira, Tetapi Ada Rasa Berat
-
Ernando Ari Gemilang: Cetak Gol dan Gagalkan Dua Penalti Korea
-
Struick Usai Indonesia Hajar Korea: Ini Luar Biasa!
-
BMKG Ingatkan Bahaya Sesar Lembang, Rumah-Rumah Bisa Rata dengan Tanah
-
Ahli Jawab Klaim Viral Planet Kelilingi Matahari dalam Bentuk Spiral
-
El Nino 'Fix' Sudah Berstatus Lemah
-
Selain Toyota, Nissan juga 'Serbu' Beijing Motor Show 2024
-
VIDEO: Totalitas China Soal Mobil Listrik di Beijing Auto Show
-
Pemenang Lelang Jeep Rubicon Mario Dandy Diumumkan Hari Ini
-
Hukuman Kejahatan Seks Harvey Weinstein di New York Dibatalkan
-
Honey Lee dan Kim Sung-kyun Ikut Kim Nam-gil Bintangi Fiery Priest 2
-
FOTO: Lukisan Gustav Klimt yang 'Hilang' Laku Rp520 M
-
Jangan Lupa Diminum, Ini 5 Minuman yang Bikin Panjang Umur
-
Awas, 7 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Kamu Jadi Pelupa
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso