El Nino 'Fix' Sudah Berstatus Lemah
Analisis iklim terkini menunjukkan fenomena yang memicu kekeringan di Indonesia, El Nino, resmi berada level lemah (weak).
El Nino adalah anomali suhu permukaan laut (SST) yang berpusat di Samudera Pasifik di sebelah barat Ekuador dan Peru yang memicu penurunan curah hujan banyak wilayah. Lawannya adalah La Nina, yang membuat curah hujan makin basah.
Dikategorikan El Nino dan La Nina jika wilayah Pasifik itu masing-masing lebih panas dan lebih dingin dari normalnya (di atas 0,5 derajat Celsius dan di bawah -0,5 derajat). Keduanya sama-sama bagian dari El Nino-Southern Oscillation (ENSO).
Lihat Juga : |
Dalam Ikhtisar Cuaca 25 April 2024 dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hasil analisis terkini kondisi iklim menunjukkan El Nino berada pada indeks NINO 3.4 dengan nilai +0,79.
Nilai ini dinyatakan sebagai El Nino lemah dan tidak signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.
"Hasil analisis kondisi iklim global masih menunjukkan kondisi El Nino yang cenderung melemah dengan nilai NINO 3.4 sebesar +0.64 dan nilai SOI (Southern Oscillation Index) -7.9," menurut keterangan BMKG.
Nilai indeks NINO 3.4 tersebut terus menunjukkan pelemahan dibandingkan sebelumnya. Pada Ikhtisar Cuaca Harian 19 dan 20 Maret, Indeks NINO 3.4 menunjukkan angka +0,92 dan masuk dalam kategori El Nino moderat.
Lihat Juga : |
Soal kategorinya, dikutip dari Smithsonian yang dikaji oleh Michelle L'Heureux dari NOAA Climate Prediction Center, El Nino secara informal terbagi atas empat level:
+ El Nino lemah: 0,5-0,9 derajat Celcius
+ El Nino Moderat: 1,0-1,4 derajat Celcius
+ El Nino Kuat: di atas 1,5 derajat Celcius
+ El Nino "Kuat Secara Historis": dan di atas 2,0 derajat Celcius
Sementara itu, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), dalam data terbaru yang diperbarui 22 April, mengungkap saat ini kondisi El Nino tetap teramati.
Angkanya mencapai 0,8 derajat C untuk Indeks Niño 4; 0,7 derajat C pada Indeks Niño 3.4; 0,5 derajat C pada Niño 3; dan -0,6 derajat C pada Niño 1+2. Pembagian indeks itu mencerminkan pemisahan area di Pasifik.
"Suhu permukaan laut (SST) khatulistiwa berada di atas rata-rata di seluruh wilayah Samudera Pasifik tengah dan timur. Anomali atmosfer tropis Pasifik tengah melemah," ungkap NOAA, pada kajian ENSO: Recent Evolution, Current Status and Predictions dari NOAA.
"Transisi dari El Niño ke ENSO-netral kemungkinan terjadi pada bulan April-Juni 2024 (peluang 85 persen), dengan peluang terjadinya La Niña pada bulan Juni-Agustus 2024 (peluang 60 persen)," tambahnya.
(lom/arh)Terkini Lainnya
-
Bea Cukai Sita Onderdil Harley Davidson & Triumph Ilegal di Aceh
-
IM57+ Institute Akan Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK Hari Ini
-
Pernyataan Utuh Surya Paloh soal NasDem Gabung Koalisi Prabowo
-
PM Ariel Henry Resmi Umumkan Mundur usai Haiti Rusuh
-
AS Sebut Pembangunan Dermaga Bantuan Gaza Telah Dimulai
-
VIDEO: Bangladesh Pulangkan 288 Warga Myanmar yang Kabur dari Junta
-
Harga Minyak Menanjak Berkat Peluang Penguatan Ekonomi AS
-
Boeing Rugi Rp6,2 T pada Kuartal I 2024
-
Kemenhub Hapus Status Internasional Bandara Supadio
-
STY Usai Kalahkan Korea: Gembira, Tetapi Ada Rasa Berat
-
Ernando Ari Gemilang: Cetak Gol dan Gagalkan Dua Penalti Korea
-
Struick Usai Indonesia Hajar Korea: Ini Luar Biasa!
-
BMKG Ingatkan Bahaya Sesar Lembang, Rumah-Rumah Bisa Rata dengan Tanah
-
Ahli Jawab Klaim Viral Planet Kelilingi Matahari dalam Bentuk Spiral
-
El Nino 'Fix' Sudah Berstatus Lemah
-
Selain Toyota, Nissan juga 'Serbu' Beijing Motor Show 2024
-
VIDEO: Totalitas China Soal Mobil Listrik di Beijing Auto Show
-
Pemenang Lelang Jeep Rubicon Mario Dandy Diumumkan Hari Ini
-
Hukuman Kejahatan Seks Harvey Weinstein di New York Dibatalkan
-
Honey Lee dan Kim Sung-kyun Ikut Kim Nam-gil Bintangi Fiery Priest 2
-
FOTO: Lukisan Gustav Klimt yang 'Hilang' Laku Rp520 M
-
Jangan Lupa Diminum, Ini 5 Minuman yang Bikin Panjang Umur
-
Awas, 7 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Kamu Jadi Pelupa
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso