Lama Diam, Pesawat Antariksa 24,3 Miliar Km dari Bumi Akhirnya Bicara
Voyager 1, wahana luar angkasa milik lembaga antariksa AS (NASA) yang dikirim untuk ke luar Tata Surya, akhirnya bisa kembali mengirim sinyal ke Bumi setelah hening lima bulan.
"Kedengarannya lebih mirip dirimu, #Voyager1," kicau akun Jet Propulsion Laboratory NASA, Senin (22/4).
"Untuk pertama kalinya sejak November, Voyager 1 mengembalikan data yang bisa digunakan soal kesehatan dan status sistem rekayasa yang ada di dalamnya. Langkah selanjutnya: Aktifkan pesawat ruang angkasa untuk mulai mengembalikan data sains lagi," sambung keterangan itu.
[Gambas:Twitter]
Voyager 1 dan kembarannya Voyager 2 punya misi meneliti ruang antar-bintang, yang merupakan wilayah yang tak terpengaruh gravitasi Matahari alias di luar Tata Surya kita.
Keduanya, yang diluncurkan ke angkasa pada 1977, menjadi objek buatan manusia terjauh dari Bumi hingga kini.
Update NASA per Selasa (23/4) malam menyebut Voyager 1 sudah mencapai jarak 24.341.036.476 km dari Bumi. Sementara, Voyager 2 berjarak 20.373.328.562 km dari Bumi.
Sebelum ini, JPL NASA mengatakan Voyager 1 sempat berhenti mengirimkan data sains dan teknik yang dapat dibaca ke Bumi pada 14 November 2023.
Walau begitu, pengontrol misi saat itu masih mengetahui bahwa pesawat ruang angkasa tersebut masih menerima perintah dan beroperasi secara normal.
Pada Maret, tim teknik Voyager di Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan mengonfirmasi masalah tersebut terkait dengan salah satu dari tiga komputer yang ada di pesawat ruang angkasa, yang disebut subsistem data penerbangan (FDS).
FDS bertanggung jawab untuk mengemas data sains dan teknik sebelum dikirim ke Bumi.
"Tim menemukan bahwa satu chip yang bertanggung jawab untuk menyimpan sebagian memori FDS - termasuk beberapa kode perangkat lunak komputer FDS - tidak berfungsi," menurut pernyataan JPL NASA.
"Hilangnya kode tersebut membuat data sains dan teknik tidak dapat digunakan."
Lantaran tidak dapat memperbaiki chip tersebut, tim memutuskan untuk menempatkan kode yang terpengaruh di tempat lain di memori FDS. Namun tidak ada satu lokasi pun yang cukup besar untuk menampung bagian kode secara keseluruhan.
Mereka menyusun rencana untuk membagi kode yang terdampak menjadi beberapa bagian dan menyimpan bagian tersebut di tempat berbeda di FDS.
Agar rencana ini berhasil, mereka juga perlu menyesuaikan bagian kode tersebut untuk memastikan, misalnya, bahwa semuanya masih berfungsi secara keseluruhan.
"Referensi apa pun ke lokasi kode tersebut di bagian lain memori FDS juga perlu diperbarui," kata keterangan itu.
Tim memulai dengan memilih kode yang bertanggung jawab untuk mengemas data teknik pesawat ruang angkasa. Mereka mengirimkannya ke lokasi baru di memori FDS pada 18 April.
Sinyal radio dari Bumi memerlukan waktu 22 jam 33 menit 12 detik untuk mencapai Voyager 1, dan sebaliknya.
"Ketika tim penerbangan misi mendengar kabar dari pesawat ruang angkasa tersebut pada 20 April, mereka menyadari modifikasi tersebut berhasil: untuk pertama kalinya dalam lima bulan, mereka dapat memeriksa kesehatan dan status pesawat ruang angkasa tersebut," menurut NASA.
Selama beberapa minggu kemudian, tim akan merelokasi dan menyesuaikan bagian lain dari perangkat lunak FDS yang terkena dampak. Ini termasuk bagian yang akan mulai mengembalikan data sains.
(tim/arh)Terkini Lainnya
-
Anwar Usman Bisa Tangani Sengketa Pileg 2024, Kecuali Terkait PSI
-
Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Dana PEN
-
BNPB: 6.125 Warga Masih Mengungsi Imbas Erupsi Gunung Ruang
-
VIDEO: Detik-detik Polisi Tangkap Pedemo Pro-Palestina di Kampus AS
-
Pasukan Junta Myanmar Keok ke Milisi Bersenjata, 70 Senjata Disita
-
Panas Ekstrem 41 Derajat Celsius di Thailand, Total 30 Orang Tewas
-
FOTO: Bermimpi Jalur MRT Lanjut Sampai Tangsel
-
Kemendag Bakal Bayar Utang Minyak Goreng Rp484 M ke Peritel Pada Mei
-
Pentingkah Perjanjian Pranikah Pisah Harta Seperti Dibuat Sandra Dewi?
-
Hasil Liga 1: Bhayangkara Bantai Barito
-
Kapten Malaysia U-23 Dihujat karena Curhat Dirujak Netizen
-
Hasil PLN Mobile Proliga: Lavani Allo Bank Hajar Garuda Jaya
-
BMKG Ingatkan Bahaya Sesar Lembang, Rumah-Rumah Bisa Rata dengan Tanah
-
VIDEO: 'Iseng' ala China, Nyoba Piara Ikan di Luar Angkasa
-
Bos XL Axiata Soal Wacana Merger dengan Smartfren: Belum Ada Hilal
-
Link Daftar Konversi Motor Listrik Gratis
-
Kumpulan Aksi Koboi Sopir Arogan Fortuner dan Pajero Sport
-
Mobil Listrik Toyota bZ3C dan bZ3X Meluncur di Beijing
-
Min Hee-jin Bongkar Chat dengan Bang Si-hyuk, aespa Terseret
-
Jubir Bantah Melinda Gates Tunangan dengan Eks Reporter: Sudah Putus
-
Dituding HYBE dalam Pengaruh Dukun, Min Hee-jin Buka Suara
-
Jangan Sampai Tertular, Ini Cara Mencegah Malaria
-
FOTO: Warna-warni Tulip Bermekaran di Lisse Belanda
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso