yoldash.net

Pasukan Junta Myanmar Keok ke Milisi Bersenjata, 70 Senjata Disita

Puluhan tentara junta Myanmar menyerah ke kelompok bersenjata di Tanintharyi awal pekan ini, 70 senjata ikut disita.
Puluhan anggota junta militer Myanmar menyerah ke kelompok etnis bersenjata di Tanintharyi. Foto: AFP/MANAN VATSYAYANA

Jakarta, Indonesia --

Hampir 50 tentara junta militer Myanmar menyerah ke kelompok etnis bersenjata di Tanintharyi pada awal pekan ini.

Cabang kelompok bersenjata Pasukan Nasional Karen (KNU), Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA), mencegat junta di Tanintharyi, Kota Myeik pada Selasa (23/4).

Kelompok itu juga menyerang pasukan junta. Imbas serangan mereka enam tentara junta meninggal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Revolusioner Distrik Myeik, yang juga sekutu KNLA, mengatakan kemenangan itu menandai keberhasilan pasukan Karen di Tanintharyi.

ADVERTISEMENT

"Kami bisa mengatakan bahwa penyerahan diri ini adalah yang pertama terjadi di wilayah Tanintharyi," kata jubir itu kepada Radio Free Asia (RFA).

Dia berujar, "Saya dengar mereka menyerah kemarin."

Pasukan yang menyerah biasa melakukan operasi militer di kota Tanintharyi dan Palaw.

Jubir itu lalu membeberkan bahwa pasukan gabungan Persatuan Nasional Karen dan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) sedang melakukan operasi melawan junta di kota Dawei dan Palaw.

RFA menghubungi juru bicara junta wilayah Tanintharyi Thet Naing, tetapi tak segera memberi tanggapan.

Penyerahan pasukan junta terjadi saat KLNU mencegat 48 tentara dalam perjalanan pulang menuju kamp mereka di Htee Htaa Byu Har. Para tentara ini kemudian ditahan sesuai hukum internasional.

Dalam penyerahan itu, kelompok bersenjata juga menyita hampir 70 senjata ringan dan berat.

Rilis resmi KNU menyatakan Komandan Letnan Kolonel Aung Hein menyerah ke Brigade 4 tentara Karen.

Sejumlah wilayah di Myanmar tengah memanas karena pertempuran pasukan junta dan kelompok etnis bersenjata.

Beberapa pertempuran berhasil memukul mundur pasukan Junta, seperti di Myawaddy dan negara bagian Shan.

Sejumlah pengamat menilai kondisi itu menjadi pukulan telak dan ancaman signifikan bagi junta.



(isa/dna)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat