yoldash.net

AS Tuntut Israel Jelaskan soal Temuan Kuburan Massal di RS Gaza

Amerika Serikat desak Israel jelaskan soal temuan kuburan massal berisi lebih dari 400 jenazah di Jalur Gaza, Palestina.
Temuan ratusan jenazah di dua rumah sakit di Khan Younis, Gaza, Foto: REUTERS/RAMADAN ABED

Jakarta, Indonesia --

Amerika Serikat meminta penjelasan kepada Israel soal temuan kuburan massal berisi ratusan jenazah di dua rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina.

Dilansir dari The New Arab, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pihaknya membutuhkan penjelasan dari Israel atas temuan ratusan jenazah dalam kuburan massal yang berada di sekitar dua rumah sakit Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin melihat hal ini diselidiki secara menyeluruh dan transparan," kata Sullivan kepada wartawan.

Sejumlah kuburan massal baru-baru ini ditemukan di sekitar dua rumah sakit Gaza yakni RS Al Shifa dan RS Nasser. Sekitar 30 jenazah terkubur dalam kuburan massal RS Al Shifa. Sementara nyaris 340 jenazah terkubur di sekitar RS Nasser.

ADVERTISEMENT

Juru bicara militer Israel Mayor Nadav Shoshani mengatakan kuburan massal di RS Nasser "digali oleh warga Gaza beberapa bulan lalu."

Dia berdalih pasukan militer mengetahui soal kuburan tersebut saat mencari para sandera yang ditawan Hamas.

Kuburan ini sendiri ditemukan dua pekan setelah pasukan Zionis mundur dari RS Al Shifa. Pasukan militer sempat menyerbu rumah sakit di Kota Gaza tersebut dengan alasan Hamas beroperasi di sana.

Kuburan yang sama juga ditemukan beberapa minggu di RS Nasser setelah Israel tak lagi menduduki Khan Younis. Pasukan Zionis menduduki kota itu selama tiga bulan dan sudah berulang kali dilaporkan menyerang rumah sakit, termasuk para pasien dan perawat.

Berdasarkan hukum internasional, rumah sakit merupakan area yang dilindungi dan tak boleh diserang.

Israel terus-menerus menargetkan rumah sakit karena menuding Hamas menggunakan fasilitas di sana untuk mengatur operasi dan menahan para sandera Israel. Hamas sudah membantah tuduhan-tuduhan tersebut.

Lebih dari 34.200 warga Palestina tewas sejak Israel meluncurkan agresi 7 Oktober lalu. Mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak.



(blq/dna)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat