Kuburan Massal Berisi 400 Jenazah Ditemukan di Khan Younis Gaza
Lebih dari 400 jenazah ditemukan dari kuburan massal di dalam dan sekitar rumah sakit besar di Khan Younis, Gaza, beberapa waktu terakhir.
Kelompok pekerja bantuan di Gaza mengatakan ada tiga kuburan massal berisi ratusan jenazah di Khan Younis. Dari temuan itu, sebagian besar jenazah adalah perempuan dan anak-anak yang ditemukan di Rumah Sakit Nasser.
Seorang pekerja bantuan, Abdullah Obaid, mengatakan kuburan terbesar ditemukan paling dekat dengan Rumah Sakit Nasser. Dia membenarkan bahwa kuburan itu berisi jenazah warga sipil yang terbunuh dalam serangan Israel.
Dia menyebut ada bau busuk yang menyebar luas di setiap lokasi di kota Khan Younis.
Lihat Juga : |
"Ketika kami memasuki kota, kami tidak menemukan satu pun orang yang masih hidup di sana, dan kami bisa mencium bau jenazah yang sangat kuat," ungkap Obaid, dikutip New Arab.
Obaid mengatakan temuan kuburan massal dilakukan setelah para pekerja melakukan pembongkaran beberapa tumpukan pasir atau tanah yang tidak wajar.
"Kami yakin ada puluhan kuburan dan kami sedang mencarinya, karena kami punya daftar lebih dari dua ribu orang hilang," ungkapnya.
Lebih banyak jenazah juga ditemukan di Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza, setelah pasukan Israel mengepung fasilitas itu bulan lalu.
Temuan ini terjadi usai petugas kesehatan Gaza pekan lalu menemukan mayat-mayat orang yang dibunuh dan dikuburkan oleh pasukan Israel di Rumah Sakit Nasser selama invasi mereka.
Kuburan massal itu juga ditemukan beberapa pekan setelah pasukan Israel mengakhiri pendudukan selama tiga bulan di Khan Younis. Pasukan Zionis berulang kali menyerang Rumah Sakit Nasser dan disebut kerap melakukan eksekusi di tempat.
Sebagai salah satu rumah sakit terbesar di Gaza, RS Nasser hampir tidak berfungsi sejak Februari lalu setelah pasukan Israel melancarkan gempuran mematikan ke fasilitas medis itu. Ratusan orang dan staf medis bahkan ditahan dan dipukuli pasukan Israel.
Menanggapi temuan kuburan massal ini, Perserikatan Bangsa Bangsa telah menyerukan penyelidikan secara jelas, transparan, dan kredibel.
"Rumah sakit berhak mendapatkan perlindungan yang sangat khusus berdasarkan hukum humaniter internasional. Dan pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil, tahanan dan orang lain adalah kejahatan perang," kata Kepala HAM PBB, Volker Turk.
Terkini Lainnya
-
Prabowo Usai Bertemu Surya Paloh: Kami Sepakat Kerja Sama untuk Rakyat
-
Anwar Usman Bisa Tangani Sengketa Pileg 2024, Kecuali Terkait PSI
-
Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Dana PEN
-
VIDEO: Detik-detik Polisi Tangkap Pedemo Pro-Palestina di Kampus AS
-
Pasukan Junta Myanmar Keok ke Milisi Bersenjata, 70 Senjata Disita
-
Panas Ekstrem 41 Derajat Celsius di Thailand, Total 30 Orang Tewas
-
FOTO: Bermimpi Jalur MRT Lanjut Sampai Tangsel
-
Kemendag Bakal Bayar Utang Minyak Goreng Rp484 M ke Peritel Pada Mei
-
Pentingkah Perjanjian Pranikah Pisah Harta Seperti Dibuat Sandra Dewi?
-
Hasil Liga 1: Bhayangkara Bantai Barito
-
Kapten Malaysia U-23 Dihujat karena Curhat Dirujak Netizen
-
Hasil PLN Mobile Proliga: Lavani Allo Bank Hajar Garuda Jaya
-
BMKG Ingatkan Bahaya Sesar Lembang, Rumah-Rumah Bisa Rata dengan Tanah
-
VIDEO: 'Iseng' ala China, Nyoba Piara Ikan di Luar Angkasa
-
Bos XL Axiata Soal Wacana Merger dengan Smartfren: Belum Ada Hilal
-
Link Daftar Konversi Motor Listrik Gratis
-
Kumpulan Aksi Koboi Sopir Arogan Fortuner dan Pajero Sport
-
Mobil Listrik Toyota bZ3C dan bZ3X Meluncur di Beijing
-
Min Hee-jin Bongkar Chat dengan Bang Si-hyuk, aespa Terseret
-
Jubir Bantah Melinda Gates Tunangan dengan Eks Reporter: Sudah Putus
-
Dituding HYBE dalam Pengaruh Dukun, Min Hee-jin Buka Suara
-
Jangan Sampai Tertular, Ini Cara Mencegah Malaria
-
FOTO: Warna-warni Tulip Bermekaran di Lisse Belanda
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso