yoldash.net

Bos XL Axiata Soal Wacana Merger dengan Smartfren: Belum Ada Hilal

Manajemen XL Axiata mengaku belum menerima informasi dari pemegang saham atau Axiata Group Berhad ihwal rencana merger dengan Smartfren.
Presiden Direktur XL Axiata mengaku belum menerima informasi mengenai rencana merger dengan Smartfren. (Foto: CNN Indonesia/Agnes Savithri)

Jakarta, Indonesia --

Manajemen XL Axiata mengaku belum menerima informasi dari pemegang saham atau Axiata Group Berhad ihwal rencana merger dengan Smartfren.

Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata, mengatakan penyampaian semua aksi korporasi, baik merger maupun akuisisi merupakan keputusan dan ranah pemegang saham.

"Itu sebetulnya ranah pemegang saham. Pembicaraan atau diskusi yang terjadi bukan di tataran kami, di tataran pemegang saham. Sampai saat ini belum ada hilalnya [merger XL dengan Smartfren]," kata Dian di XL Axiata Tower, Jakarta, Kamis (25/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Dian mengatakan pihaknya selalu melihat peluang untuk konsolidasi dengan pihak lain. Ia menekankan konsolidasi bisa membawa sinergi dan hal yang baik bagi industri.

ADVERTISEMENT

"Sampai saat ini belum ada kepastian, tetapi semua pemegang saham selalu melihat peluang konsolidasi untuk industri yang lebih baik. Kalau ada nanti ada disclosure sesuai peraturan," ungkap dia.

Sebelumnya, tersiar kabar Axiata dan Sinar Mas, pemilik PT XL Axiata dan PT Smartfren tengah bernegosiasi menggabungkan kedua operator seluler tersebut ke dalam satu perusahaan.

Menurut laporan tahun lalu, pemilik PT XL Axiata dan PT Smartfren Telecom sedang bekerja sama dengan penasihat mereka untuk mempertimbangkan potensi transaksi.

Laporan terbaru Bloomberg mengungkap Axiata Group Bhd. dan konglomerat PT Sinar Mas Group melanjutkan rencana merger operasi telekomunikasi mereka di Indonesia.

Beberapa sumber mengatakan pemilik PT XL Axiata dan PT Smartfren Telecom sedang mendiskusikan struktur transaksi potensial yang akan membentuk entitas senilai US$3,5 miliar (setara Rp56,69 triliun).

Para sumber itu mengungkap kesepakatan itu dapat melibatkan campuran uang tunai dan saham.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku sudah mendengar wacana tersebut sejak tahun lalu. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo, Usman Kansong pada tahun lalu mengatakan bahkan kedua pihak sempat bertemu dan melakukan pembicaraan.

"Ya sudah ada pembicaraan (mengenai merger). Saya kira mereka masing-masing sudah bicara dengan Menkominfo. Yang saya tahu Smartfren sudah ketemu dengan Menkominfo. Pihak satunya lagi (XL) sudah ketemu," kata Usman beberapa waktu lalu.

(tim/dmi)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat