yoldash.net

46 Tahun Pesawat Antariksa Voyager 1, Sejauh ini Ini yang Paling Jauh

Wahana antariksa NASA Voyager 1 sudah menjelajah selama 46 tahun hingga mencapai luar Tata Surya. Simak perjalanan dan prestasinya berikut.
Voyager 1 jadi wahana antariksa terjauh dari Bumi. (Tangkapan layar web nasa.gov)

Jakarta, Indonesia --

Tepat 46 tahun sudah pesawat antariksa milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Voyager 1, mengangkasa hingga menjadi yang terjauh dari Bumi. Simak rangkaian pencapaian misi ini.

Voyager 1 merupakan pesawat antariksa kembaran dari Voyager 2 yang dirancang untuk mempelajari Tata Surya bagian luar dari jarak dekat.

Kedua misi ini tidak hanya mengobservasi wilayah yang belum dipetakan, tapi juga membantu para ilmuwan memahami sifat energi dan radiasi di ruang angkasa yang penting untuk melindungi misi dan astronaut di masa depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Voyager 1 dan 2 sama-sama membawa salinan Catatan Emas (Golden Record), yakni pesan dari umat manusia kepada kosmos yang mencakup salam dalam 55 bahasa, gambar orang dan tempat di Bumi, serta musik Beethoven hingga "Johnny B. Goode" karya Chuck Berry.

Berdasarkan keterangan NASA, pesawat antariksa tanpa awak itu diluncurkan pada 5 September 1977 dari Cape Canaveral menggunakan roket Titan-Centaur.

Meski punya nomor lebih awal, peluncurannya 16 hari lebih lambat ketimbang Voyager 2 yang diterbangkan pada 20 Agustus 1977.

"Namun karena rutenya yang lebih cepat, ia (Voyager 1) keluar dari sabuk asteroid lebih awal dibandingkan kembarannya, setelah menyalip Voyager 2 pada 15 Desember 1977," menurut keterangan NASA.

Dua pesawat antariksa kembar ini menjadi wahana ketiga dan keempat yang terbang melampaui semua planet di Tata Surya kita. Misi Pionir 10 dan 11 mendahului Voyager dalam melampaui daya tarik gravitasi Matahari.

Namun, pada 17 Februari 1998, Voyager 1 melewati Pioneer 10 dan "menjadi objek buatan manusia terjauh di luar angkasa."

Per April 2020, Voyager 1 berada pada jarak 22,3 miliar kilometer (149,0 Astronomical Unit/AU) dari Matahari. Pada Mei 2023, wahana ini dilaporkan berada pada jarak 23,8 miliar km dari Bumi. 

"Tidak ada pesawat luar angkasa yang mampu terbang lebih jauh dari Voyager 1 milik NASA," kata lembaga tersebut.

Perjalanan

Voyager 1 menjelajahi semua planet raksasa di tata surya luar kita yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus sekaligus 48 bulan yang mengorbit planet-planet itu.

Ia juga menjelajah sistem cincin dan medan magnet unik yang dimiliki planet-planet tersebut, termasuk Saturnus dan Uranus.

Pendekatan terdekat pun dilakukan ke raksasa gas Jupiter pada 5 Maret 1979. Pendekatan terdekat ke Saturnus terjadi pada 12 November 1980 untuk Voyager 1.

Pada 16 Desember 2004, Voyager 1 melaporkan nilai intensitas medan magnet yang tinggi pada jarak 94 AU, yang menunjukkan bahwa ia telah mencapai guncangan terminasi (termination shock), yang merupakan batas pengaruh gravitasi Matahari.

Artinya, pesawat ruang angkasa tersebut akhirnya resmi keluar dari heliosfer atau batas Tata Surya.

Heliosfer juga merupakan wilayah yang dipengaruhi oleh sifat dinamis matahari yang dibawa oleh angin matahari seperti medan magnet, partikel energik, dan plasma angin matahari.

Voyager 1 bergerak menjauhi bidang planet-planet, memasuki ruang antarbintang (interstellar) pada tanggal 25 Agustus 2012. Ia pun menjadi wahana pertama yang mempelajari lingkungan di luar Tata Surya.

Hemat bahan bakar

Misi Voyager dirancang untuk mengambil keuntungan dari susunan geometris yang langka dari planet-planet terluar di akhir tahun 1970-an dan 1980-an yang memungkinkan tur empat planet dengan propelan atau pendorong dan waktu perjalanan yang minimum.

Susunan Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang terjadi setiap 175 tahun, memungkinkan pesawat ruang angkasa di jalur penerbangan tertentu untuk berpindah dari satu planet ke planet berikutnya tanpa memerlukan sistem pendorong yang besar.

Dikutip dari situs JPL NASA, lintasan dari setiap planet akan membelokkan jalur penerbangan wahana antariksa dan meningkatkan kecepatannya, sehingga wahana ini bisa sampai ke tujuan berikutnya.

Dengan menggunakan teknik "bantuan gravitasi" ini, yang pertama kali didemonstrasikan dengan misi Mariner 10 Venus/Merkurius NASA pada tahun 1973-1974, waktu penerbangan ke Neptunus berkurang dari 30 tahun menjadi 12 tahun.

[Gambas:Twitter]

(can/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat