yoldash.net

Tim Uber Indonesia dan Hari ini adalah Masa Lalu di Masa Depan

Indonesia berhasil membuat kejutan menggembirakan saat menembus final Uber Cup 2024. Namun ada hal yang harus dilakukan termasuk tidak meromantisasi kejutan.
Gregoria Mariska dan kawan-kawan menunjukkan kegigihan selama Uber Cup 2024 berlangsung. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Jakarta, Indonesia --

Papan skor menunjukkan 20-17 untuk keunggulan He Bingjiao. Skor besar menampilkan kedudukan 2-0 untuk China. Di lapangan, Ester Nurumi Tri Wardoyo tengah berusaha sekuat tenaga menggagalkan kemenangan China di Uber Cup 2024.

Ester pada akhirnya tak bisa membendung kemenangan China. Pukulan He Bingjiao tidak bisa ia kembalikan dengan sempurna. Ester terduduk di lapangan dengan kecewa sedangkan di hadapannya, pemain-pemain China bersorak-sorai bersuka cita.

Pemandangan itu jelas tak indah namun sosok Ester yang terluka di tengah keriuhan tetap terasa megah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari segi hasil, kalah di final tentu tidak akan pernah jadi hal yang menyenangkan. Kalah saat posisi sudah tinggal selangkah dari trofi juara pasti bakal menyesakkan dada.

Namun bila berbicara dari sudut pandang yang lebih luas, perjalanan Tim Uber Indonesia mencapai babak final adalah sebuah keberhasilan. Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan bisa satu langkah lebih jauh darib target yang telah ditetapkan yaitu babak semifinal.

ADVERTISEMENT

Bahkan bila mengukur posisi Indonesia yang tak masuk unggulan empat besar, keberhasilan putri-putri Indonesia masuk ke final adalah lompatan dua langkah dari pencapaian yang realistis bisa dilakukan.

Melihat perjuangan Tim Uber Indonesia sepanjang pekan ini, yang tergambar adalah sebuah bukti baru bahwa olahraga selalu hadir dengan cerita-cerita luar biasa tentang perjuangan dan pengorbanan.

Dalam skuad Tim Uber Indonesia, hanya Gregoria Mariska Tunjung dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva yang saat ini ada di ranking 10 besar.

Pemain-pemain lainnya adalah Ester (38), Komang Ayu Cahya Dewi (56), dan Ruzana (108) di nomor tunggal serta Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto (27) dan Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose (34).

Dengan komposisi yang tidak gemerlap, Indonesia bisa menapak babak demi babak hingga mencapai partai puncak. Sebagai perbandingan, China yang jadi lawan Indonesia, seluruh skuad-nya duduk di 10 besar, bahkan separuhnya ada di posisi lima besar.

Skuad minim taburan bintang tersebut masih ditambah masalah Apriyani Rahayu yang belum bugar 100 persen. Namun dengan kondisi tersebut, Indonesia bisa mengalahkan Thailand dan juara bertahan Korea Selatan yang di atas kertas juga punya materi pemain lebih baik dibanding Indonesia.

Indonesia di Uber Cup bukanlah sekadar terdiri dari lima wakil yang dipercaya berdiri di lapangan. Tim Uber Indonesia adalah tim yang tampil dengan membawa semangat kebersamaan, mengutamakan kepentingan tim, dan punya rasa saling memiliki dan nilai-nilai itu yang dipegang oleh pemain-pemain di dalamnya.

Gregoria Mariska bisa tampil perkasa di laga pertama. Hingga babak semifinal, Gregoria selalu memenangkan laga yang dimainkannya Gregoria sadar tanggung jawab besarnya sebagai pembuka jalan dan betapa kemenangan yang ia dapat berarti meringankan beban rekan-rekan setimnya di laga berikutnya.

Ester Nurumi Tri Wardoyo juga menunjukkan kekuatan tekad di saat rasa sakit sudah menjalari tubuhnya saat pertandingan memasuki gim penentuan. Dengan kaki yang tertatih-tatih, Ester terus berjuang gigih.

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Ester Nurumi Tri Wardoyo mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Korea Selatan Kim Ga Ram dalam semifinal Piala Uber 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu (4/5/2024).  Ester menang 20-22, 21-16, 21-12 dan tim Indonesia sementara unggul 2-1 atas Korea Selatan. ANTARA FOTO/Galih PradiptaEster tampil gemilang sebagai tunggal kedua Indonesia di Uber Cup 2024. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Komang Ayu Cahya Dewi juga percaya diri saat mendapat ujian bermain di laga penentuan. Ia bermain dengan rasa bahwa ada banyak rekan-rekan yang percaya pada kemampuannya.

Apriyani mungkin belum berada di kondisi terbaiknya, namun ia menutupi hal itu dengan berusaha berteriak sekuat tenaga di boks pemain. Bersama Siti Fadia Silva, Apriyani bahkan sempat menyumbangkan angka dalam laga lawan Thailand.

Ruzana, Ribka Sugiarto, Lanny Tria Mayasari, Meilysa Trias Puspita Sari, dan Rachel Allessya Rose semua juga melebur dalam tim. Mereka menikmati waktu-waktu kebersamaan saat berjuang memikul nama Indonesia di punggung mereka. Baik saat mereka turun ke lapangan atau saat mereka ada di boks pemain meneriakkan suara-suara dukungan.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>

Jangan Terus Meromantisasi Kejutan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat