Daftar Kampus di AS yang Sanksi Mahasiswa Demo Bela Palestina
Sejumlah perguruan tinggi di Amerika Serikat menggelar demo mendukung Palestina saat agresi Israel di Gaza kian brutal.
Sejak 7 Oktober, pasukan Israel masih menggempur habis-habisan warga dan objek sipil di Gaza. Hingga kini, lebih dari 34.000 orang di Palestina meninggal dan jutaan orang terpaksa mengungsi.
Korban yang terus bertambah dan gempuran tanpa henti membuat banyak orang bersolidaritas untuk Palestina. Namun, bentuk dukungan itu tak melulu mendapat respons positif.
Berikut daftar kampus di AS yang menghukum mahasiswa dan mahasiswinya karena demo bela Palestina
Columbia University
Pada Senin (29/4) pagi, Columbia University merilis surat yang memperingatkan bahwa mahasiswa akan diskors jika tak membubarkan diri dan tak membongkar perkemahan pada pukul 14.00 waktu setempat.
Mereka juga diharuskan menandatangani formulir perjanjian untuk tak melakukan hal serupa.
Surat peringatan ini muncul setelah mahasiswa-mahasiswi berdemonstrasi. Mereka juga berkemah dan memasan tenda di kawasan kampus.
"Kami mulai menskors pelajar sebagai bagian dari upaya kami berikutnya untuk memastikan keamanan di kampus kami," kata juru bicara Columbia University Ben Chang, dikutip Reuters.
Perkemahan, lanjut dia, telah menciptakan lingkungan tak ramah dan mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Cornell University
Cornell University juga mengeluarkan surat peringatan serupa.
Bagi pelajar yang terkena skors pun dianggap tak memenuhi syarat untuk menyelesaikan semester dengan baik.
Presiden Cornell University Martha E Pollack menyatakan mereka telah mengingatkan para pedemo untuk segera membongkar tenda. Jika tidak, pedemo akan dikenai sanksi disipliner.
"Dengan mengetahui sepenuhnya sanksi yang akan dikenakan, mereka kembali menolak patuh, dan kami melanjutkan dengan serangkaian skorsing sementara untuk pertama kalinya," kata Pollack, dikutip CNN.
Virginia Commonwealth University
Polisi di Richmond menangkap pengunjuk rasa di kampus Virginia Commonwealth University pada Senin.
Berdasarkan video yang beredar petugas dengan perlengkapan anti huru-hara menangkap seseorang dan menjatuhkan yang lain ke tanah.
"Berhenti melawan. Anda ditahan," kata petugas dalam video.
Penangkapan ini terjadi setelah puluhan pengunjuk rasa berkumpul di perpustakaan kampus. Mereka menyebut area ini sebagai "zona pembebasan."
Dalam rilis resmi, Virginia Commonwealth University menyatakan pertemuan itu "melanggar beberapa kebijakan universitas."
"VCU dengan hormat dan berulang kali memberikan kesempatan bagi individu yang terlibat untuk mengambil barang-barang mereka dan pergi. Mereka yang tidak keluar akan ditangkap karena masuk tanpa izin," demikian pernyataan VCU, dikutip CNN.
University of Texas at Austin (UT AUstin)
Pihak berwenang menangkap sejumlah demonstran pro-Palestina yang ditahan karena dicurigai melakukan pelanggaran pada Senin.
UT Austin, dalam rilis resmi, menyatakan pedemo lain juga ditangkap dengan tuduhan mengganggu ketertiban umum karena menolak bubar.
Para pengunjuk rasa mendirikan sebuah perkemahan di kawasan kampus.
"Perkemahan ini mencakup barikade dari meja-meja yang diamankan dengan rantai logam, tenda, dan batu yang ditempatkan secara strategis," lanjut UT Austin.
Para pengunjuk rasa, menurut pihak kampus, memperburuk situasi. Sebagai tanggapan, petugas mengambil tindakan cepat untuk menjaga lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
"UT Austin meminta bantuan cadangan dari Departemen Keamanan Publik Texas untuk melindungi keselamatan komunitas kampus dan menegakkan Peraturan Kelembagaan kami, seperti peraturan yang melarang perkemahan di kampus," jelas para pejabat.
"Karena ada perkemahan dan pelanggaran lain terhadap Peraturan Kelembagaan Universitas terkait dengan protes, para pengunjuk rasa diminta berulang kali untuk membubarkan diri," lanjut mereka.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Daftar Kampus di AS yang Sanksi Mahasiswa Demo Bela Palestina
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
-
Zulhas Dukung Ide Prabowo Bentuk Presidential Club
-
Parkir Liar di Antara Banyaknya Kendaraan dan Tingginya Pengangguran
-
Bima Arya Sudah Komunikasi dengan Desy Ratnasari terkait Pilgub Jabar
-
Badan Intel Seoul Bongkar Rencana Korut Serang Kedubes Korsel
-
VIDEO: Demo Pro-Palestina Kampus AS Terus Membesar, Kini Giliran NYU
-
3 Turis yang Hilang Misterius di Meksiko Ditemukan Tewas
-
Cuaca Panas Dongkrak Penjualan AC di RI
-
Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional
-
Kereta Cepat Whoosh Tambah Jadwal, Kini Jadi 48 Perjalanan per Hari
-
FOTO: Menang Dramatis, Jepang Juara Piala Asia U-23
-
Hasil Uber Cup: Lanny/Ribka Kalah, Indonesia vs Korea Imbang 2-2
-
Bawa Keunggulan untuk Indonesia, Gregoria Sukses Redam Emosi
-
WhatsApp Luncurkan Fitur Baru, Bisa Bikin Jadwal
-
Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19 di Tengah Kisruh AstraZeneca
-
Badan Geologi Bantah Pulau Tagulandang Tenggelam akibat Gunung Ruang
-
VinFast, Senjata Vingroup Kuasai Pasar Global Kendaraan Listrik
-
Modus Pemalsuan Pelat Nomor ZZ, Terdaftar di Mio Dipakai Land Rover
-
Chery Pasang Fitur Tambahan di Omoda 5, Bisa Kontrol Mobil dari Jauh
-
Billy Luncurkan Misi Terakhir Lawan Homelander di Trailer The Boys 4
-
Perjalanan Cinta Rizky Febian dan Mahalini hingga Menuju Pelaminan
-
Michelle Yeoh Dapat Presidential Medal of Freedom dari Biden
-
Berbahaya, Ini 5 Cara Mencegah Heat Stroke di Tengah Cuaca Panas Terik
-
NYALANG: Taman Bunga dari Utara
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso