yoldash.net

Badan Intel Seoul Bongkar Rencana Korut Serang Kedubes Korsel

Badan intelijen Korea Selatan menyatakan, Korea Utara tengah merencanakan serangan teroris yang menargetkan kedutaan besar dan warga Seoul di luar negeri.
Ilustrasi. Badan intelijen Korea Selatan menyatakan, Korea Utara tengah merencanakan serangan teroris yang menargetkan kedutaan besar di luar negeri. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jakarta, Indonesia --

Badan intelijen Korea Selatan pada Jumat (3/5) menyatakan bahwa Korea Utara diduga sedang merencanakan serangan yang menargetkan kedutaan besar dan warga Seoul di luar negeri.

Badan Intelijen Nasional (NIS) Korsel mendeteksi 'banyak sinyal' bahwa Pyongyang sedang mempersiapkan serangan teroris terhadap staf kedubes dan warga Korsel di sejumlah negara seperti China dan beberapa negara di Asia Tenggara serta Timur Tengah.

"Korea Utara telah mengirim agen-agen ke negara-negara tersebut untuk memperluas pengawasan terhadap kedubes Korea Selatan dan juga terlibat dalam kegiatan khusus seperti mencari warga Korea Selatan sebagai target teroris potensial," demikian keterangan NIS, yang diterima AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NIS menduga, rencana serangan ini berkaitan dengan gelombang pembelotan elite Korut yang melarikan diri ke luar negeri setelah Pyongyang melonggarkan perbatasan seiring dengan berakhirnya pandemi Covid-19.

Korut selama ini memperlakukan kasus pembelotan sebagai kejahatan serius. Para pelanggar diyakini mendapat hukuman berat, yang bahkan menyeret keluarga serta orang-orang yang berkaitan dengan pembelotan.

ADVERTISEMENT

NIS meyakini bahwa pejabat kedutaan Korea Utara kemungkinan telah menyampaikan laporan palsu yang menyalahkan faktor 'eksternal' atas pembelotan para elite.

Faktor itu diduga melibatkan Korsel sehingga Korut kini 'merencanakan pembalasan' terhadap staf kedutaan Seoul.

Menurut kementerian unifikasi Seoul, sebanyak 196 pembelot Korut tiba di Korea Selatan tahun lalu. Sepuluh pembelot di antaranya berasal dari kelas elite Pyongyang seperti diplomat.

Angka ini merupakan jumlah pembelotan tertinggi yang dilakukan elite Korea Utara ke Selatan sejak 2017.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Kamis menyatakan, pihaknya telah menaikkan status siaga anti-terorisme untuk lima fasilitas diplomatiknya, yakni Kedubes Korsel di Kamboja, Laos, Vietnam, serta dua konsulatnya di Rusia dan China.

Negara-negara tersebut memiliki kedutaan besar maupun konsulat Korsel dan Korut.

Berdasarkan catatan Korea Selatan, Korea Utara memiliki hubungan diplomatik dengan lebih dari 150 negara. Namun demikian, jumlah itu terus berkurang sejak 1990 lantaran masalah keuangan.

(blq/asr)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat