Review Film: Kingdom of the Planet of the Apes
![Review Film: Kingdom of the Planet of the Apes Review film: Kingdom of the Planet of the Apes berhasil menjadi awal menjanjikan bagi waralaba yang tengah merintis era baru.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/02/13/kingdom-of-the-planet-of-the-apes-2024_169.jpeg?w=650&q=90)
Saya sempat khawatir saat mengetahui saga Planet of the Apes berlanjut dengan Kingdom of the Planet of the Apes. Waralaba itu telah melahirkan trilogi yang solid sekaligus revolusioner untuk sebuah reboot film sci-fi era modern.
Kingdom of the Planet of the Apes juga mengusung era baru dengan wajah berbeda di depan dan balik layar. Tak ada lagi Caesar sebagai jantung cerita trilogi, Andy Serkis sang pemeran simpanse legendaris, begitu pula dengan Matt Reeves yang meninggalkan kursi sutradara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekhawatiran dan tanda tanya besar itu berbuah jawaban meyakinkan setelah menghabiskan 145 menit menonton film keempat tersebut. Kingdom of the Planet of the Apes sanggup mengikuti jejak waralaba Apes itu dengan cukup menjanjikan.
Sekuel ini masih menghadirkan premis yang sama dengan tiga film sebelumnya: Dapatkah manusia dan kera hidup berdampingan?
ADVERTISEMENT
Premis itu kemudian dikembangkan menjadi narasi baru yang diramu Josh Friedman sebagai penulis naskah dan Wes Ball di kursi sutradara. Mereka lantas sepakat untuk mengambil latar jauh ke depan, tepatnya 300 tahun sejak kematian Caesar (Andy Serkis).
Keputusan itu memberi keleluasaan untuk membangun dunia yang baru bagi kera dan manusia. Josh Friedman memanfaatkan peluang itu dengan menunjukkan kera yang terus berjuang membangun peradaban lantaran menjadi spesies paling dominan di Bumi.
![]() |
Di sisi lain, ia juga tidak luput memperlihatkan manusia yang mengalami kemunduran hingga menghilang dari peradaban. Era manusia pun nyaris berakhir sejak orang-orang yang tersisa berubah menjadi liar dan primitif.
Penggambaran tentang perubahan kondisi dunia setelah peristiwa War for the Planet of the Apes (2017) itu diracik rapi. Film ini menghormati trilogi pendahulunya dengan tetap menyelipkan peristiwa hingga warisan Caesar dalam bagian-bagian penting cerita.
Hal itu membuat peralihan cerita dari era Caesar menuju era Noa (Owen Teague) berjalan mulus. Kingdom of the Planet of the Apes bahkan mempertegas perubahan itu dengan memperlihatkan betapa eksistensi manusia dan kera sudah bertukar di Bumi distopia tersebut.
Tengok saja ketika salah satu adegan menampilkan Noa dan Raka (Peter Macon) berusaha menjinakkan manusia dengan memberikan apel. Berbagai karakter kera dalam cerita itu juga berulang kali menyebut manusia sebagai makhluk yang bodoh.
Pemandangan semacam itu tentu berbanding terbalik ketika kera masih dikurung dan dianggap primitif oleh manusia dalam Rise of the Planet of the Apes (2011).
Josh Friedman dan Wes Ball juga mengerahkan daya imajinasi mereka ketika membangun peradaban kera. Dunia baru itu dieksplorasi dengan menampilkan para kera yang membentuk klan dengan ciri khas masing-masing.
Klan-klan dalam Kingdom of the Planet of the Apes juga dilengkapi detail imajinatif yang masih masuk akal. Klan Elang, misalnya, memiliki tradisi memelihara elang untuk berburu dan bertahan hidup.
Penulisan cerita menjadi semakin menarik karena dalam film ini, penulis menggambarkan watak kera yang tidak jauh berbeda dengan manusia jika sama-sama dibekali kecerdasan.
Lanjut ke sebelah..
Review Film: Kingdom of the Planet of the Apes
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
-
Jokowi Tepis Cawe-cawe Pilkada: Itu Urusan Parpol, Jangan Tanya Saya
-
Komite Jurnalis Ungkap Kronologi Kasus Tewasnya Wartawan Tribrata TV
-
Jokowi Jawab PKS soal Kaesang: Saya Tak Pernah Sodorkan ke Siapapun
-
FOTO: 116 Orang Tewas Terinjak-injak usai Acara Keagamaan di India
-
30 Jenderal Senior Israel Desak Netanyahu Setop Perang dengan Hamas
-
Siapa Yahudi Ultra-ortodoks Haredim yang Tolak Jadi Tentara Israel?
-
Salip BIll Gates, Eks CEO Microsoft Jadi Orang Terkaya ke-6 Dunia
-
Jokowi Resmikan Pabrik Baterai-Mobil Listrik Terbesar di Asia Tenggara
-
Apa Itu Deflasi yang Dialami Indonesia Dua Bulan Terakhir?
-
Menanti Jurus Terakhir Timnas Indonesia U-16 demi Libas Vietnam
-
Zhang Zhi Jie Meninggal, Shi Yu Qi Ubah Duka Jadi Semangat Membara
-
Daftar Peringkat FIFA 8 Tim yang Lolos Perempat Final Euro 2024
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Penampakan Komputer Tertua di Dunia dari Yunani, Bisa Apa?
-
Studi Jelaskan Kenapa Ada Orang yang Belum Pernah Kena Covid-19
-
Bikin SIM Pakai BPJS Kesehatan Bakal Berlaku di Seluruh Indonesia
-
Insentif Mobil Hybrid Diminta Setara Mobil Listrik
-
Syarat Mobil Hybrid Citroen Masuk Indonesia
-
Ayu Ting Ting Enggan Menutup Diri Meski Gagal Nikah Lagi
-
Kris Dayanti Beber Rencana Pernikahan Azriel Hermansyah dan Sarah
-
Teka-teki Resep Rahasia Krabby Patty, Apa Saja?
-
BKKBN Targetkan Tiap Keluarga Punya 1 Anak Perempuan, Ini Alasannya
-
INFOGRAFIS: Pertolongan Pertama pada Korban Henti Jantung
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso