yoldash.net

Review Film: The Fall Guy

Review The Fall Guy: Film ini sanggup menampilkan sajian genre laga, romcom, dan sedikit sentuhan misteri dalam kombinasi yang padu.
Review The Fall Guy: Film ini sanggup menampilkan sajian genre laga, romcom, dan sedikit sentuhan misteri dalam kombinasi yang padu. (Universal Pictures)

Jakarta, Indonesia --

Film-film tentang surat cinta untuk sinema rasanya begitu memuaskan selama satu tahun terakhir, termasuk The Fall Guy yang muncul dengan tema serupa kali ini.

Akhir tahun lalu, saya terkagum dengan Jatuh Cinta Seperti di Film-film (2023) yang mampu menuangkan kehangatan melalui cerita tentang seorang penulis cerita. Kehangatan itu lagi-lagi terasa ketika menonton film Not Friends (2024) dari Thailand.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Fall Guy juga meninggalkan kesan semacam itu dengan kadar yang berbeda. Surat cinta di The Fall Guy ditujukan untuk profesi stuntman yang begitu krusial tetapi jarang mendapatkan sorotan.

Tema itu berhasil dieksplorasi David Leitch menjadi film bergenre laga berbalut romcom yang segar, megah, bahkan bombastis.

ADVERTISEMENT

Jika dua film yang saya sebutkan sebelumnya kental dengan nuansa art house, The Fall Guy justru tidak tanggung-tanggung mendaku diri sebagai tontonan popcorn.

David Leitch tampak hanya ingin membuat film ringan, seolah-olah mengamalkan slogan "yang penting fun". Niat itu sesungguhnya terendus dari naskah garapan Drew Pearce.

Film The Fall Guy (2024) yang dibintangi Ryan Gosling dan Emily Blunt.Review Film The Fall Guy (2024): Surat cinta di The Fall Guy ditujukan untuk profesi stuntman yang begitu krusial tetapi jarang mendapatkan sorotan. (Universal Pictures)

Skenario yang ditulis Pearce begitu ringan serta tidak spesial. Penulisan cerita itu dikemas dengan formula yang generik, bahkan mudah ditemukan dalam film-film laga popcorn lainnya.

Saya bahkan tidak akan menyangkal jika ada yang kecewa atau menganggap naskah The Fall Guy payah. Terlebih, babak akhir film ini disusun dengan konklusi yang cukup receh.

Namun, cerita yang ringan dan recehan itu nyatanya sudah cukup untuk menunjang film tersebut hingga akhir cerita.

David Leitch, dengan kepiawaiannya, sanggup menerjemahkan naskah itu menjadi film yang seru dan betah untuk disaksikan. Ia bahkan dapat menggabungkan genre laga, romcom, dan sedikit sentuhan misteri menjadi kombinasi yang padu.

Ryan Gosling dan Emily Blunt juga bersinar berkat penampilan yang memesona. Chemistry luar biasa kedua pemeran utama itu sanggup membawakan dialog demi dialog dengan penuh energi.

Akting memuaskan Gosling dan Blunt memang sesuai dengan reputasi yang mereka bangun sejak film-film terdahulu. Namun, dua aktor itu ternyata masih sanggup menawarkan warna baru melalui karakter Colt Seavers dan Jody Moreno.

Hal itu menjadikan emosi Gosling dan Blunt dalam setiap adegan sampai dengan mulus ke penonton, dari perasaan sumringah hingga perasaan hangat dari adegan emosional.

Berbagai keunggulan itu baru menjadi lengkap karena The Fall Guy memberikan penghormatan yang sungguh-sungguh untuk profesi stuntman. Pekerjaan yang kerap tidak tersorot kamera tersebut diapresiasi dengan cara yang manis.

Surat cinta terhadap para pemeran pengganti tertuang dalam penggambaran karakter Colt Seavers yang begitu solid dan lengkap dari segala sisi.

Komitmen tinggi juga terlihat dari eksekusi berbagai adegan laga. David Leitch mengemas nyaris seluruh adegan berbahaya itu dengan practical effects.

Pendekatan itu seolah menegaskan dedikasi tinggi stuntman mewujudkan adegan-adegan berbahaya menjadi begitu nyata, mulai dari mobil terbalik, tembak-tembakan, ledakan, hingga aksi akrobatik lainnya.

[Gambas:Video CNN]



Film ini bahkan menyelipkan video behind the scenes untuk mengapresiasi betapa sulit dan berbahayanya proses pengerjaan adegan-adegan sepanjang cerita.

Catatan itu pun melahirkan situasi meta-film yang menarik perhatian. The Fall Guy yang menampilkan perjuangan stuntman di tengah produksi film seolah saling bercermin dengan produksi film itu di dunia nyata.

David Leitch juga menyelipkan banyak easter egg dan referensi pop culture dalam dialog maupun adegan film. Beberapa referensi itu akan mudah ditemukan, mulai dari The Last of the Mohicans (1992), Notting Hill (1999), hingga konflik Johnny Depp dan Amber Heard.

The Fall Guy semakin terasa menyenangkan berkat kemunculan dua lagu populer yang merepresentasikan isi hati kedua karakter utama: All Too Well (10 Minute Version) dari Taylor Swift dan lagu hit Phil Collins berjudul Against All Odds (Take A Look at me Now).

[Gambas:Youtube]



Leitch menyulap lagu patah hati dari dua generasi itu menjadi bahan untuk memantik komedi. Eksekusinya juga berhasil membuat penonton kebingungan, antara ingin tertawa atau berkaraoke bersama.

The Fall Guy memang bukan film yang sarat metafora atau pesan berbelit. Film itu pun hanya berangkat dari mimpi sederhana untuk mengapresiasi keringat stuntman di industri sinema.

Namun, dengan komitmen tinggi orang-orang di balik layar dan penampilan apik para pemeran, film ini bisa menjelma menjadi tontonan seru yang mudah dinikmati oleh semua orang.

(end)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat