yoldash.net

Review Film: Ghostbusters Frozen Empire

Review Ghostbusters Frozen Empire: Saking semuanya ada di film ini, alur cerita jadi bertele-tele dan melebar ke mana-mana.
Review Ghostbusters Frozen Empire: Saking semuanya ada di film ini, alur cerita jadi bertele-tele dan melebar ke mana-mana. (dok. Sony Pictures Releasing)

Jakarta, Indonesia --

Saya rasa, film pemburu hantu pun tak lepas dari kutukan sekuel. Setelah waralaba Ghostbusters kembali bangkit dengan mantap lewat Afterlife pada 2021, Frozen Empire sebagai penerusnya tak bisa mengulang hal yang sama.

Selama 115 menit, Ghostbusters: Frozen Empire meninggalkan kesan membosankan dan keputusan untuk tidak melihat film ini dalam jangka waktu yang agak panjang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya sejujurnya tak mengerti apa yang dimau oleh Gil Kenan selaku sutradara sekaligus penulis film ini bersama Jason Reitman. Naskah dan cerita Frozen Empire bagai nasi gila dicampur nasi magelangan, campur aduk.

Semua ada di Frozen Empire. Kisah keluarga? Ada. Setan gentayangan dengan prostetik mengerikan? Ada. Latar sejarah yang rumit? Ada. Drama remaja puber yang memberontak? Ada. Komedi? Ada. Fisika kuantum? Ada. Kakek-kakek yang berusaha nostalgia? Ada juga.

Saking semuanya ada, saya sampai tak menangkap fokus film ini mau ke mana. Berbeda dengan Afterlife yang memang lebih mengarah pada kebangkitan kembali legenda Ghostbusters, plus cerita-cerita perkenalan karakter barunya.

Kini, Kenan seolah merasa waralaba ini tak akan berlanjut hingga menjejalkan semua kemungkinan kisah yang berkaitan dengan Ghostbusters dalam 115 menit.

Ghostbusters: Frozen EmpireGhostbusters Frozen Empire: Naskah dan cerita film ini bagai nasi gila porsi jumbo, campuran berbagai jenis bahan makanan.: (dok. Sony Pictures Releasing)

Masalahnya, ada sejumlah topik yang menurut saya tak bisa dijelaskan secepat kereta WHOOSH berjalan. Misalnya seperti sejarah rumit dan panjang Garraka selaku villain utama kali ini, atau soal hubungan fisika kuantum yang sering kali disebut?

Seolah-olah, Kenan dan Reitman merasa bahwa semua yang menonton Ghostbusters adalah penonton fanatik mereka yang tak perlu ikut seminar "Introduction to Ghostbusters Universe". Padahal, saga ini dibuat juga untuk menggaet penonton baru.

Entah ini merupakan obsesi Kenan dan Reitman sehingga Frozen Empire bisa tidak fokus seperti ini. Atau, memang mereka trying so hard untuk bisa mengimbangi Afterlife sehingga secara tidak sadar tidak berpikir jernih apa yang bisa diterima dengan baik oleh pasar.

Sebenarnya, segudang materi yang saya sebut di awal tidaklah masalah bila memang eksekusi dan takarannya pas. Bedanya kali ini, Kenan dan Reitman sangat terlihat ambisius memasukkan semua bahan dalam satu sajian.

Selain jadinya tidak fokus, cerita juga melebar ke mana-mana dan bertele-tele. Saya tidak menangkap bagaimana resolusi yang dihadapi Phoebe selain daripada pasrah menerima takdir, atau bagaimana Gharraka dengan kekuatan sangat kuat tapi screen time makhluk ini sangat sedikit.

Lanjut ke sebelah...

 

[Gambas:Video CNN]



Review Film: Ghostbusters Frozen Empire

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat