Indosat Lanjutkan Kolab Bareng Google Cloud, Cek Efek Konkretnya
![Indosat Lanjutkan Kolab Bareng Google Cloud, Cek Efek Konkretnya Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) lanjutkan kerjasama dengan Google Cloud demi ambisi mempercepat transformasi dari perusahaan telco jadi AI Native TechCo.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/06/07/ilustrasi-artificial-intelligence-ilustrasi-ai-ilustrasi-kecerdasan-buatan_169.jpeg?w=650&q=90)
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) meneruskan kolaborasi dengan Google Cloud demi mempercepat transformasi dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan berbasis kecerdasan buatan (AI).
"Indosat Ooredoo Hutchison ('Indosat' atau 'IOH') dan Google Cloud melanjutkan kerja sama strategis jangka panjang dengan tujuan mempercepat transformasi Indosat dari Telco menjadi AI Native TechCo," demikian dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (14/6).
Kolaborasi ini berbentuk penggabungan jaringan yang luas, operasional, serta dataset pelanggan dengan AI stack terpadu milik Google Cloud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuannya, untuk memberikan pengalaman mengesankan kepada lebih dari 100 juta pelanggan Indosat, serta solusi AI bagi perusahaan dan AI generatif (GenAI) untuk bisnis di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Vikram Sinha, Presiden Direktur and Chief Executive Officer IOH mengatakan kolaborasi ini menjadi "langkah signifikan dalam misi kami untuk bertransformasi menjadi AI Native TechCo."
Karan Bajwa, Vice President, Asia Pasifik, Google Cloud, mengatakan kolaborasi dua pihak ini sudah digelar sejak 2021.
Kelanjutan kerjasama ini, kata dia, "memungkinkan Indosat untuk mengejar berbagai kasus penggunaan ML (machine learning/pembelajaran mesin) dan GenAI bernilai tinggi dalam skala besar-dan kami sangat antusias dengan peluang-peluangnya."
Berikut rincian produk konkret kolaborasi Indosat dan Google Cloud ini:
1. Modernisasi layanan pelanggan
Bentuknya berupa Solusi Contact Center AI dari Google Cloud yang membekali agen customer service (CS) dengan kemampuan GenAI untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas kinerja mereka.
Layanan ini juga akan menyediakan transkripsi panggilan langsung, hingga agen dapat beralih topik dengan lancar dan menangani pertanyaan kompleks.
2. Pembuatan konten dinamis dan hiperpersonalisasi.
Agen AI Kreatif yang bisa mempromosikan penawaran relevan berdasarkan profil dan kebutuhan spesifik pelanggan. Fitur ini terintegrasi dengan sistem manajemen hubungan pelanggan dan sistem manajemen konten.
3. Analitik geospasial dan pemodelan prediktif.
Model dan alat machine learning (ML) milik Google Cloud khusus, yang dilatih dengan dataset operasional Indosat yang besar, memungkinkan berbagai industri mengambil keputusan berdasarkan data terkait pemilihan lokasi optimal untuk ekspansi strategis.
Teknologi ini mengoptimalkan manajemen dan pemeliharaan aset berdasarkan data lokasi dan kondisi real-time; serta memodelkan skenario potensi bencana alam untuk mengembangkan strategi mitigasi proaktif.
"Indosat juga akan memanfaatkan teknologi ini untuk mengidentifikasi area dengan potensi pertumbuhan tinggi namun memiliki keterbatasan cakupan jaringan," menurut perusahaan.
Hal ini disebut dapat membantu merumuskan keputusan strategis dalam memperluas kapasitas jaringan dan menjembatani kesenjangan digital antara komunitas perkotaan dan terpencil.
4. Operasi jaringan dan Teknologi Informasi (TI) yang ditingkatkan.
Sistem ini intinya bisa bikin memicu penghematan, memprediksi Return on Investment (ROI) dari investasi modal, mengurangi konsumsi energi.
Misalnya, AI dapat secara dinamis menyesuaikan tingkat daya menara seluler pada periode normal, hingga mengalihkan trafik jaringan untuk menghindari komponen yang rusak saat perbaikan.
5. Transformasi Back Office.
Aplikasi pencarian perusahaan yang didukung oleh GenAI khusus yang memungkinkan tim SDM, Hukum, Pengadaan, dan Keuangan untuk mengakses informasi yang mereka butuhkan.
Caranya cukup dengan mengajukan pertanyaan kepada aplikasi dalam bahasa sehari-hari. Respons yang akurat dan relevan pun bisa didapat.
"Hal ini akan meminimalisir penggunaan waktu untuk pencarian secara manual, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan produktivitas," kata IOH.
(tim/arh)Terkini Lainnya
-
Wanita di Jaktim Tewas Diduga Dianiaya Suami, Pelaku Ditangkap
-
Menko Polhukam Pastikan Layanan PDNS Aktif Bulan Ini
-
Kaesang Hampir Dipastikan Bisa Maju Pilgub 2024
-
Partai Sayap Kanan Prancis Menang Pemilu, Incar Kursi PM
-
Inggris Gelar Pemilu Kamis Pekan Ini, Siapa Saja Calon PM-nya?
-
Ramai-ramai Kutuk Israel Sahkan Pos Permukiman di Tepi Barat
-
Pertamina Borong 96 Penghargaan ISRA 2024 Berkat TJSL Berkelanjutan
-
25,22 Juta Penduduk RI Miskin per Maret 2024
-
Sri Mulyani Minta Restu DPR Buat PMN KAI hingga Bank Tanah Rp6,1 T
-
2 Atlet Renang Indonesia Lolos Olimpiade 2024
-
Prediksi Prancis vs Belgia di Babak 16 Besar Euro 2024
-
Jadwal Siaran Langsung Portugal vs Slovenia di Babak 16 Besar Euro
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Deret Gadget Diduga Bakal Dirilis Samsung di Galaxy Unpacked 10 Juli
-
PDNS Diretas, Data dan Pencairan KIP Kuliah Aman?
-
BYD Buka Dealer 4S di Jantung Kota Jakarta
-
Perpanjangan SIM Harus Pakai BPJS Dimulai Hari Ini
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Kris Dayanti soal Rencana Nikah Azriel dan Sarah: Satu Tahun Lagi
-
INFOGRAFIS: Jadwal Tayang 7 Rekomendasi Film Baru Juli 2024
-
Ipar Adalah Maut Tembus 3,5 Juta Penonton, Dekati Capaian Siksa Kubur
-
FOTO: Menengok Pembuatan Kain Tenun Aceh, Pusaka Tanah Rencong
-
Kala Dua Desainer India Hipnotis Panggung Couture Paris
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso