yoldash.net

RI Bukan Cuma Jakarta, Indosat Pertahankan 2G saat Berambisi AI

Tower-tower 2G masih dipertahankan dan kemungkinan ditambah lantaran telepon non-internet masih laku digunakan di daerah terpencil.
Jajaran direksi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dalam acara Public Expose RUPST 2024 PT Indosat Tbk, Rabu (22/5). Perusahaan bagi-bagi deviden Rp2,1 T. (CNN Indonesia/Arif Hulwan Muzayyin)

Jakarta, Indonesia --

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mempertahankan base transceiver station (BTS) 2G, yang cuma bisa buat panggilan telepon seluler dan SMS, saat berambisi menjadi perusahaan berbasis kecerdasan buatan (AI).

"Indonesia bukan cuma Jakarta, dan Jakarta bukan Indonesia," kata Ritesh Kumar, Director & Chief Commercial Officer IOH, dalam acara paparan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Selasa (21/5).

"Masih banyak pelanggan 2G, yang pakai feature phone, tidak dilengkapi dengan voice over LTE, sangat mengandalkan 2G, di beberapa daerah khususnya daerah rural, mereka suka ngobrol [via telepon]," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ritesh menyebut IOH mendukung semua jenis pelanggan di Indonesia, termasuk yang doyan ngobrol di telepon non-internet itu.

ADVERTISEMENT

"Kami terus mendukung semua warga Indonesia," ucap dia.

Di tempat yang sama, Steve Saerang, Senior Vice President Corporate Communications IOH, mengungkap pelanggan 2G ini mencapai kurang dari 20 persen dari keseluruhan konsumen Indosat.

Taruhlah 100,7 juta pelanggan. Hampir 20 persen dari 100,7 juta itu menggunakan feature phone. Gede juga," ungkapnya.

Ia tak bisa mengungkap data daerah pelanggan 2G ini. Namun, Steve menyinggung kawasan timur Indonesia terutama dari kalangan orang tua.

"Feature phone lebih enak digunakan, lebih gampang masuknya di daerah-daerah timur Indonesia, pertama karena harga, kedua user friendly, enggak perlu touch screen, lebih enak bagi para orang tua di sana. Beda dengan urban," paparnya.

"Itulah behavior customer. Kami menjawab behavior customer. Kalau mereka butuhnya 2G, ya kita kasih 2G."

Pemerintah pun, kata Steve, masih mempertahankan jaringan 2G ini. "Dari sisi adaptasi heaset 4G masih sangat minim di daerah pelosok, itu harus riset lebih lanjut," tambahnya.

Perusahaan AI

Pada kesempatan yang sama, Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer IOH, mengatakan pihaknya "siap memberikan nilai lebih kepada pemegang saham dan menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan" lewat fokus pada inovasi dan pengembangan AI.

"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan yang menemani perjalanan tanpa akhir Indosat, melanjutkan penciptaan nilai dalam perjalanan transformatif menuju AI Native TechCo," tuturnya.

RUPST tersebut menyepakati pembagian deviden senilai Rp2,1 triliun atau sekitar 48 persen dari laba bersih tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.

Sementara, sisa laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp2,3 triliun akan dialokasikan oleh Perseroan ke laba ditahan.

Steve menambahkan transisi IOH ke perusahaan AI sudah diterapkan secara internal dan terbukti banyak memangkas biaya. Contohnya dalam hal perencanaan kapasitas perusahaan yang bisa dihemat banyak dengan akurasi lebih baik.

"Dulu 75 persen manual; sewa auditor, consultant, itu [biayanya] US$10 juta. Sekarang pake AI, learning automacy, bisa saving US$10 juta dolar. Angka akurasinya juga naik 98 persen pada planning capacity," urai Steve.

Ia pun membantah penggunaan AI akan berdampak pada pengurangan karyawan alias PHK. Menurutnya, yang terdampak hanya penggunaan pihak ketiga.

"Enggak ada [PHK], kita justru malah penambahan di Indosat. Saya baru masukin lowongan tambahan tim," tandas Steve.

[Gambas:Video CNN]

(arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat