OpenAI Kembangkan Mesin Peniru Suara Manusia, Cek Akurasinya
OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, tengah mengembangkan alat kecerdasan buatan (AI) baru yang dapat meniru suara manusia dengan akurat. Simak kehebatannya.
Generator suara AI yang dikembangkan ini memiliki berbagai potensi penerapan, termasuk untuk layanan aksesibilitas, namun juga dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai misinformasi dan bentuk penyalahgunaan lainnya.
Melansir CNN, OpenAI telah membagikan sampel pengujian awal dari alat tersebut, yang disebut Voice Engine pada Jumat (29/3).
Dalam pengujian tersebut, Voice Engine menggunakan sampel suara berdurasi 15 detik dari seseorang yang kemudian akan AI hasilkan replika suara yang dapat berbicara dalam beberapa bahasa lain.
Dalam postingan yang menyertakan contoh klip audio manusia yang membaca bagian tentang persahabatan, di samping audio yang dihasilkan AI yang terdengar seperti orang yang sama membaca bagian yang sama dalam bahasa Spanyol, Mandarin, Jerman, Prancis, dan Jepang.
Pada setiap sampel yang dihasilkan oleh AI, terdengar dari mulai nada dan aksen pembicara aslinya tetap dipertahankan sama persis oleh Voice Engine.
OpenAI menjelaskan AI teks-ke-suara ini bertujuan untuk membantu penerjemahan, bantuan membaca untuk anak-anak, atau membantu orang yang kehilangan kemampuan berbicara.
Namun banyak juga pihak kontra terhadap peluncuran Voice Engine ini, sebab menurutnya AI seperti ini dapat memicu terciptanya disinformasi dan mempermudah terjadinya penipuan suara (Voice Phising).
OpenAI dalam keterangannya menyebut saat ini Voice Engine hanya digunakan oleh sekelompok kecil mitra terpercaya, termasuk perusahaan teknologi, pendidikan, dan kesehatan.
"Pada saat yang sama, kami mengambil pendekatan yang hati-hati dan terinformasi terhadap rilis yang lebih luas karena potensi penyalahgunaan suara sintetis," tulis OpenAI dalam laman resminya.
Untuk menentukan penggunaan yang lebih luas, para penguji Voice Engine sepakat untuk tidak menciptakan kembali suara pengguna tanpa persetujuan eksplisit dari pengguna dan secara jelas akan mengidentifikasi kepada pendengar bahwa apa yang didengar adalah hasil dari AI.
Sebelumnya, OpenAI juga mengenalkan Sora, platform kecerdasan buatan (AI) pembuat video yang mampu membuat video hanya lewat instruksi teks atau model teks-ke-video.
Platform ini dapat membuat video berdurasi hingga 60 detik yang menampilkan adegan yang sangat detail, gerakan kamera yang rumit, dan banyak karakter dengan emosi yang hidup.
Terkini Lainnya
-
KPU Tetap Pakai Sirekap di Pilkada 2024, Janji Perbaiki
-
VIDEO: Jokowi Respons Putusan MK: Politisasi Bansos Tak Terbukti
-
Ahmad Ali Temui Prabowo Bukan Atas Nama NasDem
-
VIDEO: Warga Sulit Tidur Kala Gempa Susulan Guncang Hualien Taiwan
-
Qatar Murka Gegara Israel Tuduh Punya Niat Terselubung Jadi Mediator
-
Isi Surat Resign Bos Intelijen Militer Israel Imbas Kecolongan Hamas
-
KAI Beber Biang Kerok Jadwal KRL Prameks Kerap Molor Saat Lebaran
-
Kemendag Janji Bayar Utang Rafaksi Minyak Goreng Rp474 M ke Peritel
-
FOTO: Wajah Jakarta Usai Tak Berstatus Ibu Kota Negara
-
Link Live Streaming Kuwait vs Malaysia di Piala Asia U-23 2024
-
Kapan Jadwal Korea vs Indonesia U-23 di Piala Asia U-23?
-
Vietnam Berpotensi Bersinar, Malaysia Terancam Hancur Lebur
-
Ahli Temukan Lubang Hitam Kedua Terbesar Bima Sakti, 33 Kali Matahari
-
Kominfo Buka Peluang Blokir Game Online Diduga Pemicu Bocah Agresif
-
Mulai Kemarau, Cuaca Jakarta Diprediksi Ekstrem Sampai Minggu Depan
-
Neta Bakal Buka Selubung SUV Listrik Rakitan Lokal di PEVS 2024
-
Rahasia Penjualan Toyota Yaris Cross Hybrid Terdongkrak
-
Telat Bayar Pajak Mobil, Berikut Cara Hitungnya
-
Panduan Episode 1-9 Serial Shogun Sebelum Nonton Final
-
VIDEO: Pangeran Louis Jejak Usia 6 Tahun
-
Pernyataan Lengkap Bright Vachirawit dan Nene Konfirmasi Pacaran
-
Tabungan Nikah Bareng Pacar, Yakin Bikin Hubungan Awet?
-
Viral Bocah 4 Tahun di Madura Tunangan, Ini Penjelasan Orang Tua
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso