yoldash.net

Isi Surat Resign Bos Intelijen Militer Israel Imbas Kecolongan Hamas

Kepala intelijen militer Israel Aharon Haliva menjadi sorotan usai mengajukan surat pengunduran diri pada Senin (22/4).
PM Benjamin Netanyahu saat kunjungi pos pasukan Israel di Jalur Gaza. (REUTERS/AVI OHAYON/GPO)

Jakarta, Indonesia --

Kepala intelijen militer Israel Aharon Haliva menjadi sorotan usai mengajukan surat pengunduran diri pada Senin (22/4).

Dalam surat pengunduran diri itu, Haliva merasa bersalah karena tak bisa mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober lalu yang menewaskan sekitar 1.100 warga Israel. Padahal, agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina sejak itu telah menewaskan lebih dari 34 ribu orang hingga hari ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip Jerusalem Post, berikut isi surat pengunduran diri Haliva: 

Perihal: tanggung jawab dan pemberhentian jabatan

ADVERTISEMENT

Lebih dari 38 tahun yang lalu, saya memasuki gerbang masyarakat Yahudi dan mendaftar menjadi tentara. Saya melewati stasiun dan dan banyak posisi reguler di garis depan pertempuran dan saya selalu melakukannya, semampu saya, untuk mengabdi kepada rakyat Israel dan negara Israel.

Sepanjang saya bertugas, saya tahu bahwa wewenang juga merupakan tanggung jawab berat: untuk orang-orang yang berhasil dan gagal.

Pada hari Sabtu tanggal 7 Oktober 2023, Hamas melakukan serangan mendadak yang mematikan terhadap Negara Israel, yang konsekuensinya sulit dan menyakitkan.



Divisi intelijen di bawah komando saya tidak menjalankan misinya. Hari kelam itu menghantui saya, hari demi hari, malam demi malam. Saya akan membawa rasa sakit itu bersama selamanya: ancaman perang.

Orang-orang hebat di semua tingkat dan posisi, mereka melakukan banyak hal dan sebisa mungkin untuk keamanan dan masa depan Negara Israel.

Saya bangga dengan mereka dan saya mengapresiasi mereka.

Sejak awal perang, saya menyatakan kepada Anda keinginan saya untuk menerima tanggung jawab dan menyelesaikan tugas saya.

Sekarang setelah lebih dari enam bulan berlalu, dan di saat yang sama dengan dimulainya penyelidikan, saya ingin berhenti dari tugas saya dan pensiun dari IDF, pada akhir selesainya tahap penyelidikan, dan setelah penunjukan kepala IDF.

Departemen akan dipimpin orang-orang hebat di di tahun-tahun mendatang, sambil menjaga proses pembelajaran dan promosi yang teratur.

Saya merasa mendapat hak istimewa dan merupakan suatu kehormatan mengabdi ke Negara Israel selama hampir empat dekade, sebagai seorang pejuang dan sebagai seorang komandan.

Sampai akhir hari giliran kerja saya, saya akan melakukan segalanya demi mengalahkan Hamas dan mengembalikan mereka yang diculik, ditawan dan hilang dari rumah dan tanah mereka.

Sepanjang dinas militer saya, saya kehilangan banyak komandan dan banyak teman. Kehilangan itu membara dalam diri saya selamanya.

Saya akan mengingat mereka yang telah membayar harga terberat bagi kebangkitan Israel.

Saya yakin, demi Negara Israel, demi rakyat Israel, dan demi generasi mendatang, adalah tepat jika dibentuk sebuah komisi penyelidikan negara yang mampu menyelidiki dan menemukan hal-hal yang tidak diinginkan secara menyeluruh, mendalam, komprehensif dan tepat.

Segala faktor dan keadaan yang menyebabkan terjadinya peristiwa sulit tersebut.

Di kesempatan ini, saya akan menggunakan kesempatan untuk berterima kasih ke kepala staf atas cara Anda memimpin militer di situasi yang kompleks.

Segala sesuatu yang saya lakukan selama mengabdi di militer adalah demi kepentingan rakyat Israel dan Negara Israel dan saya bersyukur atas keistimewaan yang diberikan kepada saya untuk mengabdi kepada rakyat dan negara.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat