Bos Intel Israel Mundur Imbas Kecolongan Serangan Hamas 7 Oktober
Kepala intelijen militer Israel, Aharon Haliva, mengundurkan diri dari jabatannya karena gagal mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Serangan Hamas itu menjadi pematik agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina hingga hari ini. Setidaknya 1.139 warga Israel tewas dan lebih dari 200 orang lain termasuk warga asing disandera oleh Hamas dalam serangan sporadis itu.
Melalui sebuah pernyataan pada Senin (22/4), militer Israel mengatakan kepala staf militer menerima pengunduran diri Haliva dan berterima kasih atas pengabdiannya.
Militer Israel menuturkan Haliva sendiri yang mengajukan agar masa tugasnya diakhiri. Dalam surat pengunduran diri yang diajukan pada Senin, Haliva mengatakan direktorat intelijen yang dipimpin tak bisa menjalankan tugas dengan baik.
"Hari-hari saya kelam sejak saat itu, hari demi hari, malam demi malam," ujar dia dalam surat, dikutip Associated Press.
Haliva lalu berkata, "Saya akan menanggung rasa sakit akibat perang selamanya."
Dikutip Al Jazeera, Haliva merupakan pejabat paling senior pertama Israel yang mengundurkan diri akibat kegagalan pemerintah dan militer mencegah serangan Hamas 7 Oktober lalu.
Tak lama usai serangan itu terjadi, Haliva sendiri telah mengatakan kepada publik bahw dia memikul tanggung jawab besar soal ini karena tidak mencegah ancaman nasional.
Sebagai kepala departemen, Haliva bertanggung jawab memberi peringatan intelijen dan peringatan harian ke pemerintah serta militer.
Dikutip Al Jazeera, selain Haliva beberapa pejabat militer dan keamanan lainnya diperkirakan akan mengundurkan diri dalam waktu dekat sebagai tanggapan atas kegagalan besar mencegah serangan tersebut.
Namun waktu pengunduran diri tersebut tidak jelas karena Israel masih memerangi Hamas di Gaza. Ketegangan dengan Iran juga meningkat menyusul serangan balasan.
Meskipun Haliva dan beberapa pejabat lainnya telah mengaku gagal menghentikan serangan Hamas, pejabat lainnya termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak pernah mengakui kesalahannya lalai atas serangan tersebut.
(isa/rds)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Din Syamsuddin Bantah Ambruk di Lokasi Demo: Saya Sehat Walafiat
-
Refly Harun Turun Aksi: Permohonan AMIN Ditolak 5 Hakim Kemarin Sore
-
Surya Paloh Terima Putusan MK: Ini Final dan Mengikat
-
Media Asing Soroti Putusan MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024
-
Gempa Kuat Magnitudo 5,5 Guncang Taiwan
-
Bos Intel Israel Mundur Imbas Kecolongan Serangan Hamas 7 Oktober
-
Harga Bawang Putih di Pasar Jakarta Naik Rp10 Ribu Usai Lebaran
-
Sandiaga Buka Suara soal Wacana Pungutan Dana Wisata via Tiket Pesawat
-
IHSG Loyo ke 7.073, Minim Sentimen Putusan Sengketa Pilpres MK
-
Rafael Struick, Penjelajah dan Pembuka Ruang Timnas Indonesia U-23
-
Jakarta LavAni Allobank vs Garuda Jaya Jadi Pembuka Proliga 2024
-
Jepang Tak Peduli Lawan Indonesia, yang Penting Sikat Korea Dulu
-
Google Pecat 28 Karyawan yang Demo Tolak Kerjasama dengan Israel
-
Fakta-fakta Hari Bumi, Demo Massa yang Pernah Ubah Wajah AS
-
Berapa Jumlah Planet di Alam Semesta?
-
AHY Blusukan ke Cianjur Pakai Pikap Ford Ranger Harga Rp1,1 M
-
Mengenal Kode Pelat Dinas TNI
-
Cara Mudah Perpanjang STNK 5 Tahunan
-
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Anak Ketiga
-
Cherry Bullet Resmi Bubar, 4 Member Cabut dari Agensi
-
Lewat Surat, Ria Ricis Tegaskan Tetap Ingin Ceraikan Teuku Ryan
-
Terpukau Gaya Serba LV Lisa BLACKPINK di Coachella 2024
-
Turki Rilis Visa Digital Nomad, Syaratnya Gaji Rp48 Juta per Bulan
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso