yoldash.net

Khamenei Perintahkan Militer Iran Pelajari Taktik Musuh, Ada Apa?

Pemimpin Iran Ali Khamenei perintah tentaranya pelajari taktik musuh usai serangan drone Israel ke kota nuklir Isfahan.
Pemimpin Iran Ali Khamenei perintahkan militer pelajari taktik musuh. Foto: AFP/BEHROUZ MEHRI

Jakarta, Indonesia --

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memerintahkan Angkatan Bersenjata untuk "mempelajari taktik musuh" di tengah situasi panas di Timur Tengah.

Pernyataan Khamenei diungkapkan beberapa hari setelah serangan drone Israel ke kota nuklir Isfahan di Iran, pada Jumat (19/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan itu, Khamenei mengucapkan terima kasih kepada angkatan bersenjata yang telah melakukan serangan balasan ke Israel dengan ratusan rudal dan drone.

Dia juga mendesak mereka untuk "tak henti-hentinya melakukan inovasi militer dan mempelajari taktik musuh".

Khamenei enggan menyinggung berbagai opini di masyarakat, yang menyebut serangan drone dan rudal itu tak tepat sasaran. Khamenei juga disebut secara diam-diam mengakui hanya sedikit proyektil Iran yang benar-benar berhasil mencapai sasaran.

"Perdebatan pihak lain mengenai berapa banyak rudal yang ditembakkan, berapa banyak yang mengenai sasaran dan berapa yang tidak, ini adalah hal yang tidak terlalu penting," kata Khamenei, dikutip Times of Israel.

Dia mengatakan, "Isu utamanya adalah menonjolnya bangsa dan militer Iran di kancah internasional. Inilah yang penting."

Serangan Israel pada Jumat pekan lalu disebut menghancurkan sistem radar pertahanan udara S-300 buatan Rusia. Sistem radar ini merupakan salah satu sistem untuk melindungi situs nuklir rahasia Natanz di Iran tengah.

Menanggapi serangan drone itu, Teheran menyebutnya sebagai serangan gagal yang hanya menggunakan tiga quadcopter mainan. Iran juga sejauh ini menyatakan tidak mempunyai rencana untuk melakukan balasan.

Aksi saling serang Iran-Israel ini dipicu oleh serangan rudal pasukan Zionis ke gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu. Serangan tersebut menewaskan tujuh pejabat Korps Garda Revolusi Iran, di mana dua di antaranya merupakan komandan senior.



(dna/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat