yoldash.net

Pasar Mobil Listrik Bekas Melempem, Berikut Penyebabnya

Dari banyaknya calon konsumen yang datang ke showroom, mereka masih berburu mobil konvensional daripada mobil bertenaga murni listrik.
Mobil listrik bekas masih belum bergairah di pasar mobil bekas. (CNNIndonesia/Rayhand Purnama)

Jakarta, Indonesia --

Pedagang mobil bekas Handy Autos Yudha Panggih di Jakarta mengungkap pasar mobil listrik bekas masih belum bergairah. Hal ini disebabkan keraguan dan ketakutan dari banyak masyarakat.

Yudha menjelaskan dari banyaknya calon konsumen yang datang mereka masih berburu mobil berbahan bakar fosil atau konvensional daripada mobil bertenaga murni listrik.

"Dari banyaknya konsumen yang kita tanya, belum antusias untuk beli mobil listrik," kata Yudha di Jakarta, Selasa (23/4) dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudha menjelaskan, dari survei dilakukan pihaknya terungkap bahwa konsumen ragu akan daya jangkau dan juga pengisian baterai yang cukup lama menempati posisi teratas. Ini yang menjadi penyebab mobil listrik bekas tidak laku berbulan-bulan.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita tanya ke konsumen kita yang datang, mereka masih berpikir akan fasilitas SPKLU yang belum mumpuni, harus menaikkan watt, sehingga ada pengeluaran lagi di luar kendaraan itu sendiri," tukas Yudha.

Harga mobil listrik bekas disubsidi anjlok

Perusahaan balai lelang swasta JBA Indonesia mengungkap bahwa harga mobil listrik bekas yang menerima kategori disubsidi pemerintah saat barunya mengalami penurunan besar di pasar lelang mobil bekas.

Depresiasi mobil listrik subsidi seperti Wuling Air EV dikatakan bisa sampai 35 persen pada tahun pertama, ini jauh lebih besar ketimbang mobil konvensional yang dikatakan 20-25 persen.

"Untuk depresiasi mobil EV sebenarnya lebih tinggi dibandingkan mobil umum, bensin atau solar. Jadi kalau mobil biasanya sekitar 25 persen di tahun pertama, untuk EV bisa sampai 30-35 persen. Jadi ada saja yang beli, cuma harganya lebih rendah," ujar Willy Willim Head Fleet and Auction JBA Indonesia beberapa waktu lalu.

Saat pertama kali dijual pada Agustus 2022, Wuling Air EV paling murah Rp238 juta hingga Rp295 juta. Namun konsumen bisa membelinya menggunakan subsidi dari pemerintah dengan diskon PPN sebesar 10 persen. Artinya untuk varian termahal dengan diskon hanya dibanderol Rp250 juta.

Sementara itu nilai jual Air EV saat berstatus mobil bekas pada 2023 menjadi Rp162,5 juta, itu setelah dikurangi depresiasi 35 persen menurut penilaian JBA Indonesia.

[Gambas:Video CNN]



(Antara/mik)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat