yoldash.net

210 Warga Palestina Tewas akibat Serangan Israel di Kamp Nuseirat

Sebanyak 210 warga Palestina tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza, Sabtu (8/6).
Sebanyak 210 warga Palestina tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza, Sabtu (8/6). (REUTERS/EMAD ABU SHAWIESH)

Jakarta, Indonesia --

Sebanyak 210 warga Palestina tewas akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan tentara Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza, pada hari ini, Sabtu (8/6).

"Pembantaian Israel yang terjadi di kamp pengungsi Nuseirat telah menyebabkan terbunuhnya 210 warga Palestina dan melukai lebih dari 400 orang," kata pernyataan Kantor Media Pemerintah di Gaza, dikutip dari Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor media itu menjelaskan para korban luka dalam serangan tersebut dibawa ke Rumah Sakit Al Awda yang berada di kamp tersebut dan RS Martir Al Aqsa yang berada di Deir el-Balah.

Jumlah tersebut bertambah setelah Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan terdapat 55 warga Palestina yang tewas dalam serangan di kawasan Nuseirat dan daerah lain di Gaza.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Video CNN]



Serangan Israel ini dilancarkan di tengah operasi pembebasan sandera yang ditahan oleh kelompok Hamas sejak 7 Oktober 2023.

Israel menggelar operasi khusus di dua lokasi terpisah di Nuseirat. Pasukan mengklaim "menargetkan infrastruktur teroris di wilayah Nuseirat".

Dari operasi ini, Israel berhasil membebaskan empat warga yang selama ini disandera Hamas. Empat sandera yang dibebaskan adalah Noa Argamani (25 tahun), Almog Meir Jan (21 tahun), Andrey Kozlov (27 tahun), dan Shlomi Ziv (40 tahun).

"(Empat sandera) ditemukan di dua lokasi terpisah di jantung Nuseirat," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Empat orang tersebut ditangkap Hamas saat penyerbuan festival musik Nova pada 7 Oktober 2023.

"Mereka dalam kondisi medis yang baik dan telah dipindahkan ke Pusat Medis Tel-HaShomer 'Sheba' untuk pemeriksaan medis lebih lanjut," demikian pernyataan militer Israel.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan informasi dikumpulkan selama beberapa pekan sebelum operasi pembebasan sandera.

Operasi digelar siang hari dan disebut sebagai operasi berisiko tinggi. Pasalnya lokasi penyerbuan berada di wilayah tengah. Sebuah helikopter dikerahkan dalam operasi ini.

Sementara itu, setelah empat sandera dibebaskan, kata pihak militer Israel, "120 tawanan masih ditahan di Gaza."

Operasi itu menyebabkan satu orang perwira polisi Israel tewas. Perwira itu sempat terluka dalam operasi pembebasan sandera sebelum tewas di rumah sakit.

Di sisi lain, sekitar 36.801 warga Palestina meninggal dunia dan 83.680 orang lainnya luka-luka dalam serangan oleh Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Korban tewas itu didominasi perempuan dan anak-anak.

(pra/pra)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat