Australia Deteksi Kasus Pertama Flu Burung H5N1 Pada Manusia
![Australia Deteksi Kasus Pertama Flu Burung H5N1 Pada Manusia Kasus ini terdeteksi pada seorang anak yang menurut pihak berwenang telah terinfeksi di India tetapi diklaim sudah sembuh total.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2022/01/04/israel-buang-ribuan-telur-dari-peternakan-yang-terpapar-flu-burung-3_169.jpeg?w=650&q=90)
Australia melaporkan kasus flu burung pertama pada manusia pada Rabu (22/5). Kasus ini terdeteksi pada seorang anak yang menurut pihak berwenang telah terinfeksi di India tetapi diklaim sudah sembuh total.
"Ini adalah kasus flu burung yang sangat patogen pada manusia pertama yang terkonfirmasi di Australia," kata Kepala Petugas Kesehatan Negara Bagian Victoria, Dokter Claire Looker, dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak tersebut mengalami infeksi parah tetapi tidak lagi sakit dan telah pulih sepenuhnya," paparnya menambahkan.
Kasus flu burung di Victoria ini melibatkan virus H5N1, namun jenis virus ini tidak sama dengan virus yang menyebabkan wabah di Amerika Serikat, kata Looker.
ADVERTISEMENT
Jenis flu burung H5N1 telah menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir dan membunuh miliaran burung yang dibudidayakan maupun liar. Penyakit ini bahkan telah menyebar ke puluhan spesies mamalia lainnya.
Sementara itu, selama ini, Australia adalah satu-satunya benua yang masih bebas dari penyebaran flu burung. Namun, pekan ini, pihak berwenang menuturkan telah mendeteksi jenis flu burung yang sangat patogen di sebuah peternakan telur di dekat Melbourne.
Kepala Petugas Dokter Hewan di Victoria Graeme Cooke mengatakan tes laboratorium pertama menunjukkan bahwa virus tersebut adalah jenis H7 yang belum teridentifikasi dan kemungkinan berasal dari populasi burung liar.
Imbas penemuan ini, Cooke menuturkan otoritas kesehatan menerapkan pembatasan pada pergerakan di sekitar peternakan tersebut dan burung-burung akan dimusnahkan.
"Daerah ini memang memiliki kepadatan bisnis unggas yang tinggi, baik yang bertelur maupun daging unggas," kata Cooke kepada radio Australian Broadcasting Corporation (ABC) seperti dikutip Reuters.
"Pada tahap ini kami belum bisa mengatakan apakah akan ada penyebaran ke properti lain. Kami sekarang mengambil tindakan yang diperlukan untuk memberantasnya guna menghilangkan penyebaran selanjutnya."
Namun, Cooke memastikan wabah ini tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia.
(rds/rds)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Cekcok Sopir Taksi Online dan 3 TNI di Bandara Makassar Berujung Damai
-
Peringatan Hari Bhayangkara, Berikut Rekayasa Lalin di Sekitar Monas
-
Ahmad Luthfi dan Kaesang Teratas Top of Mind Cagub Jateng Versi LSI
-
Pilpres Iran Lanjut Putaran Kedua sampai Gencatan Senjata Gaza Mandek
-
Korut Luncurkan Rudal Balistik, Korsel Langsung Analisis
-
Israel Serang Kamp Nur Shams, 1 Komandan Kelompok Palestina Tewas
-
Saham Pilihan Pekan Ini: Sektor Perbankan, Energi hingga Kesehatan
-
Jadwal Baru 17 KA Jarak Jauh di Stasiun Pasar Senen, Berlaku 1 Juli
-
IHSG Diproyeksi Berseri Awal Pekan Ini
-
Daftar 4 Tim Negara Tersingkir di 16 Besar Euro 2024
-
Penjelasan Badminton Asia dan PBSI soal Zhang Zhi Jie Meninggal di AJC
-
Pria Bertopeng Panjat Stadion Laga Euro 2024 Jerman Vs Denmark
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Selamat Datang Juli, Waktunya Jawa Mengering dan La Nina Menggeliat
-
VIDEO: Momen Gemas Panda di China Nikmati Kebab Sayur dan Buah
-
Hyundai Inster EV Meluncur, SUV Listrik Murah Sanggup 355 Kilometer
-
BYD Bicara Soal M6 di RI, MPV Listrik Potensi Bikin Geger Innova
-
Perbandingan Kredit Mobil Baru dan Bekas
-
Michael Jackson Terlilit Utang Ratusan Juta Dolar Kala Meninggal Dunia
-
Box Office Day One Jadi Debut Terbaik Waralaba A Quiet Place
-
Voice of Baceprot Tuai Pujian Usai Sukses Manggung di Glastonbury
-
Awas, Olahraga Seperti Ini Bisa Bahaya buat Penderita Penyakit Jantung
-
Apakah Alergi Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasan Dokter
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso