Hamas Kukuh Gencatan Senjata di Gaza Harus Permanen
Hamas menekankan tetap ingin gencatan senjata permanen di Gaza. Respons resmi mereka disebut bakal disampaikan dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan menyikapi gencatan senjata di Gaza yang diusulkan Israel beberapa hari lalu.
Suhail al-Hindi selaku pejabat senior Hamas, seperti diberitakan AFP pada Rabu (1/5) mengungkapkan Hamas mempertimbangkan gencatan senjata 40 hari di Gaza dan pertukaran sandera Palestina dalam jumlah besar.
"[Hamas] akan menyampaikan tanggapan yang jelas dalam waktu dekat," tutur Suhail al-Hindi tanpa mendetailkan waktunya. "Tujuan [gencatan senjata] adalah untuk mengakhiri perang ini."
Namun, ia mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan utusan Hamas yang mengikuti perbincangan mengenai hal itu merasakan kemajuan. Hamas mengirimkan perwakilan ke Kairo untuk berdiskusi bersama AS, Mesir, dan Qatar.
AS sebelumnya mendesak Hamas segera menerima proposal gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang diajukan Israel. Menurutnya tak ada lagi alasan untuk menghambat persetujuan.
Menlu AS Blinken sejak Senin (29/4) menilai proposal terbaru yang diajukan Israel adalah "yang paling murah hati." Kendati demikian, ia tak mendetailkan lebih lanjut isi dalam proposal itu.
Sebuah sumber yang mengetahui perundingan tersebut mengatakan mediator Qatar mengharapkan tanggapan dari Hamas dalam satu atau dua hari mendatang.
Sumber yang sama mengungkapkan usulan Israel berisi "konsesi nyata," termasuk periode "tenang berkelanjutan" setelah jeda awal dalam pertempuran dan pertukaran sandera dan tahanan.
Ia turut mengatakan penarikan Israel dari Jalur Gaza kemungkinan besar masih menjadi perdebatan.
Sementara itu, seorang pejabat Israel mengatakan bahwa pemerintah "akan menunggu jawaban hingga Rabu malam." Setelah itu, mereka baru akan "membuat keputusan" bakal mengirim utusan ke Kairo untuk mencapai kesepakatan atau tidak.
Namun, keinginan Hamas sepertinya bertolak belakang dengan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (30/4). Ia mengatakan Israel bakal tetap serang Rafah dengan ada atau tidaknya gencatan senjata Gaza.
"Kami akan memasuki Rafah dan kami akan melenyapkan batalion Hamas di sana dengan atau tanpa kesepakatan [gencatan senjata]," katanya kepada keluarga beberapa sandera yang masih ditahan di Gaza, seperti diberitakan AFP, Selasa (30/4).
(AFP/chri)Terkini Lainnya
-
Kapal Pengangkut Sembako Berpenumpang 9 Orang Tenggelam di Meranti
-
Melly Goeslaw Daftar Bakal Calon Wali Kota Bandung ke Gerindra
-
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Calon Kepala Daerah di Jatim
-
Direktur CIA Hadiri Perundingan Gencatan Senjata Israel-Hamas
-
10 Ribu Orang di Gaza Hilang Sejak Agresi Israel 210 Hari Lalu
-
Kelaparan akibat Perang, Warga Sudan Makan Rumput dan Kulit Kacang
-
Besok Transmart Full Day Sale, Belanja Bulanan Jadi Lebih Hemat
-
Sepeda Listrik Diskon hingga 25% + 20% di Transmart Besok
-
Barang Bawaan Tak Dibatasi, Zulhas Minta 'Jastiper' Tetap Taat Aturan
-
VIDEO: Komang Ayu Ungkap Rahasia Tentukan Langkah Indonesia ke Final
-
Hasil Liga Inggris: Gulung Bournemouth, Arsenal Menjauh dari Man City
-
Singkirkan Malaysia, China Lawan Indonesia di Final Thomas Cup 2024
-
WhatsApp Luncurkan Fitur Baru, Bisa Bikin Jadwal
-
Tong Setan, Cara Ekstrem Astronaut Agar Tak 'Letoy' di Luar Angkasa
-
Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19 di Tengah Kisruh AstraZeneca
-
VinFast, Senjata Vingroup Kuasai Pasar Global Kendaraan Listrik
-
Pemotor Kawal Ambulans di Jalan Bisa Ditilang Polisi
-
Modus Pemalsuan Pelat Nomor ZZ, Terdaftar di Mio Dipakai Land Rover
-
Sinopsis Suburbicon, Bioskop Trans TV 4 Mei 2024
-
Mimpi Pemuda dan Jalan Kelabu Lulusan Seni di Indonesia
-
Billy Luncurkan Misi Terakhir Lawan Homelander di Trailer The Boys 4
-
Pantai di Italia Izinkan Pasangan Menikah Tanpa Pakaian
-
Rekor, Kunjungan Turis Asing ke Indonesia Tertinggi dalam 4 Tahun
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso