Jokowi Instruksi Menlu Negosiasi soal Ketahanan Pangan dengan Vietnam
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan dirinya, untuk menyiapkan negosiasi ketahanan pangan dengan Vietnam.
Retno mengatakan instruksi itu disampaikan Jokowi, usai menlu melaporkan hasil pertemuannya dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh dan Menlu Vietnam Bui Thanh Son di Hanoi pada Rabu (24/4) lalu.
"Negosiasi akan segera kita lakukan, dan tadi saya laporkan ke pak Presiden, dan bapak Presiden mengatakan 'oke segera siapkan untuk kita bisa mulai negosiasi'," kata Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (26/4).
Retno tidak membeberkan teknis dan negosiasi seperti apa yang akan dilakukan oleh kedua negara. Ia juga tak merinci soal rencana ketahanan pangan yang akan dirundingkan oleh Indonesia dan Vietnam.
Namun Retno juga menggarisbawahi, masalah ketahanan pangan yang dibahas dalam perjanjian dan negosiasi bukan berpusat soal persediaan atau impor beras saja.
"Jadi ketahanan pangan dalam konteks lebih luas ya," ujarnya.
Retno sebelumnya sempat bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh saat melakukan kunjungan kehormatan di Hanoi, Rabu (24/4). Retno juga melakukan pertemuan dengan Menlu Vietnam Bui Thanh Son.
Hasil pembicaraan tersebut antara lain Indonesia dan Vietnam sepakat menargetkan nilai perdagangan bilateral sebesar USD18 miliar atau lebih pada tahun 2028, naik dari target semula yang minimal sebesar USD15 miliar di tahun yang sama.
Di bidang keamanan, Menlu Retno juga mendorong penguatan kerja sama untuk mengatasi kejahatan transnasional yang meningkat, terutama kasus perdagangan orang terkait online scams.
Di sektor maritim, Retno mendorong penguatan kerja sama guna menangani penangkapan ikan secara ilegal atau IUU Fishing. Kedua Menlu juga membahas penguatan kerja sama di sektor energi, kesehatan, pariwisata, dan pendidikan.
Selain itu, dibahas juga isu-isu kawasan dan dunia. Secara garis besar, kedua negara sepakat untuk terus bekerja sama dalam memelihara perdamaian, stabilitas dan kemakmuran Asia Tenggara dan Indo Pasifik.
Terkini Lainnya
-
Galih Loss Ungkap Alasan Buat Konten Tebakan Hewan Bisa Mengaji
-
DKPP Masih Dalami Berkas Aduan Dugaan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari
-
PBNU Copot Rektor UNU Gorontalo karena Kasus Kekerasan Seksual
-
Jokowi Instruksi Menlu Negosiasi soal Ketahanan Pangan dengan Vietnam
-
VIDEO: Ratusan Narapidana Nigeria Kabur Imbas Hujan Lebat dan Banjir
-
Banjir Bandang di China, Ribuan Warga Satu Kota Mengungsi
-
Pemerintah Gelontorkan Rp43,3 T untuk Bansos per 31 Maret
-
FOTO: Mengintip Industri Permintalan Benang Tradisional di Jakarta
-
Realisasi Belanja Pemerintah Rp427,6 T per 31 Maret, Naik 23,1 Persen
-
5 Faktor Kunci Timnas Indonesia U-23 Hajar Korea Selatan
-
Ernando Ditelepon Ibu Usai Indonesia Menang: Nang, Mama Sport Jantung
-
1 Keuntungan Timnas Indonesia Jelang Semifinal Piala Asia U-23 2024
-
BMKG Ingatkan Bahaya Sesar Lembang, Rumah-Rumah Bisa Rata dengan Tanah
-
NASA Bongkar Keunggulan Satelit Tangkal Krisis Iklim
-
VIDEO: Cara Krisis Iklim Ancam Anak-anak Penguin Kaisar
-
Sopir Pajero Viral Tabrak Avanza di Binjai Minta Maaf
-
Mobil Listrik Honda Mencoba Peruntungan di China
-
Pasar Mobil Listrik Bekas Melempem, Berikut Penyebabnya
-
Venue Konser RADWIMPS di Jakarta Pindah ke JCC
-
Punya Tujuan Sama, Bradley Cooper-Gigi Hadid Didoakan Cepat Tunangan
-
RM BTS Rilis Album Solo Right Place, Wrong Person pada 24 Mei
-
FOTO: Hiruk Pikuk Pasar Buah dan Sayur Terbesar di Inggris Malam Hari
-
Cerita dari Kota Paling Cerah di Dunia, Gerimis pun Enggan Datang
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso