yoldash.net

PBNU Copot Rektor UNU Gorontalo karena Kasus Kekerasan Seksual

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot Amir Halid dari jabatan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo karena terlibat kekerasan seksual
PBNU mencopot Amir Halid dari jabatan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo karena terlibat kekerasan seksual (Istockphoto/Coldsnowstorm)

Jakarta, Indonesia --

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberhentikan Amir Halid dari jabatan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo karena terlibat kasus kekerasan seksual.

Ketua PBNU Rumadi Ahmad mengaku telah menerima laporan dari Satuan Tugas Tindak Pidana Kekerasan Seksual (Satgas TPKS) UNU Gorontalo. Laporan itu menjadi dasar pemecatan Amir.

"Iya, hal ini memang jadi atensi. Kemarin PBNU sudah memberhentikan rektor ini," kata Rumadi melalui pesan singkat kepada Indonesia.com, Jumat (26/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumadi mengatakan proses hukum pun telah berjalan. Dia menyerahkan kelanjutan kasus kepada kepolisian.

ADVERTISEMENT

Terpisah, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur mengatakan PBNU telah mengumpulkan fakta secara internal. Mereka mendorong aparat penegak hukum memproses kasus kekerasan seksual itu.

"Kita serahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib untuk melakukan investigasi," kata Fahrur melalui pesan singkat kepada Indonesia.com, Jumat.

Sebelumnya, 12 orang sivitas akademika UNU Gorontalo melapor ke Satgas TPKS atas kekerasan seksual yang dilakukan rektor mereka, Amir Halid. Para korban terdiri dari mahasiswi, pegawai kampus, dan dosen.

Satgas telah memeriksa Amir atas laporan tersebut. Namun, Amir terus mengelak dan menuduh balik para korban.

Sebelas orang korban juga membawa kasus itu ke kepolisian. Kuasa hukum korban Nismawati Male mengatakan delapan orang di antaranya telah resmi membuat laporan.

"Oh ya, untuk sekarang korban dari dosen total ada 8 dosen kemudian 3 staf kampus yang akan melapor Polda Gorontalo, totalnya keseluruhan 11 orang korban akan melapor," ungkap Nismawati.

(dhf/bmw)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat