yoldash.net

Dugaan Kekerasan Seksual Rektor UNU Gorontalo, Korban Mahasiswi-Dosen

Satgas PPKS telah menerima 12 laporan korban dugaan kekerasan seksual Rektor UNU Gorontalo. Belasan korban adalah staf kampus, dosen, hingga mahasiswi.
Belasan korban melapor ke Satgas PPKS soal dugaan kekerasan seksual Rektor UNU Gorontalo. (Istockphoto/Coldsnowstorm)

Daftar Isi
  • Sudah periksa Rektor Amir Halid
    • Korban kekerasan seksual melapor ke Polda Gorontalo
  • Rektor buka suara
Jakarta, Indonesia --

Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo sedang menangani laporan dari belasan korban dugaan kekerasan sekual Rektor UNU Gorontalo Amir Halid.

Satgas PPKS UNU Gorontalo sejauh ini sudah menerima 12 laporan dari korban yang merupakan staf kampus, dosen, hingga mahasiswi.

Satgas PPKS pun langsung bergerak menelusuri dugaan pelecehan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejauh ini sudah ada 12 orang yang telah melaporkan Rektor Unugo ke kami," kata Devika, Selasa (23/4) mengutip dari detikSulsel.

Devika mengatakan kasus ini menjadi atensi Satgas PPKS. Dia menyebut pihaknya juga sudah melaporkan dugaan kasus pelecehan seksual ini kepada lembaga terkait.

ADVERTISEMENT

"Iya, dan kasus ini sudah dilaporkan ke LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah XIV dan PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) Gorontalo," terangnya

Sudah periksa Rektor Amir Halid

Devika mengatakan Satgas PPKS juga telah meminta keterangan Amir Halid soal dugaan kekerasan seksual Rektor UNU Gorontalo itu. Dalam keterangannya, kata Devika, AMir membantah tudingan terhadap dirinya.

"Terduga pelaku masih terus membela diri dan menyangkal segala tuduhan," ujar Anggota Satgas PPKS UNU Gorontalo Devika Rahayu Daud mengutipdetikcom.

Dalam pemeriksaan itu, kata dia, Amir Halid juga menuding laporan terhadap dirinya tidak terbukti. Amir justru menyebut para pelapor berhalusinasi terkait kasus pelecehan seksual tersebut.

"Bahkan (AH) mencoba memutarbalikkan fakta bahwa para korban hanya mengalami halusinasi," bebernya.

Korban kekerasan seksual melapor ke Polda Gorontalo

Selain itu, para korban juga  sudah mendatangi Polda Gorontalo, Selasa (23/4) malam. Mereka melaporkan dugaan kekerasan seksual Rektor UNU Gorontalo itu.

Kuasa hukum korban, Nismawati Male mengatakan sebenarnya ada 11 orang yang akan melaporkan Amir Halid dari kalangan dosen hingga staf. Namun baru 8 orang dari dosen dan staf yang datang membuat laporan.

"Oh ya, untuk sekarang korban dari dosen total ada 8 dosen kemudian 3 staf kampus yang akan melapor Polda Gorontalo, totalnya keseluruhan 11 orang korban akan melapor," ujar Nismawati Male.

Laporan tersebut bernomor LP/B/102/IV/2024/SPKT/POLDA GORONTALO, terkait dugaan pelecehan seksual di lingkungan kampus tertanggal 23 April 2024.

"Kalau untuk hari ini kami hanya membuat laporan (pelecehan seksual), lebih spesifik (laporannya) kasus pelecehan seksual," katanya.

Nismawati mengungkapkan pelecehan tersebut terjadi di lingkungan kampus sejak 2023 lalu. Amir Halid diduga melakukan pelecehan terhadap para korban setelah lima hari dilantik menjadi rektor UNU Gorontalo.

"Untuk kejadian kasus pelecehan dari tahun 2023. Kalau kronologis pertama itu dari lima hari setelah dia dilantik menjadi rektor UNU Gorontalo, pelecehan itu terjadi di lingkungan kampus di ruangan rektorat kampus, ada di fakultas ruangan berbeda," jelasnya.

"Untuk saat ini hanya satu orang di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan), yang lain menyusul," sebutnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Desmont Harjendra membenarkan telah menerima laporan kasus pelecehan seksual diduga dilakukan Amir Halid. Dia mengatakan kasus tersebut sementara diusut.

"Kami baru menerima laporan kasus ini dan terkait kami akan dalami dulu seperti apa kronologisnya dan lain-lain," ujar Desmont yang dikonfirmasi terpisah.

Rektor buka suara

Sementara itu, mengutip dari Antara, Amir Halid membantah dirinya telah melakukan kekerasan seksual terhadap sejumlah dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan kampus tersebut.

"Semua tudingan yang dituduhkan kepada saya itu tidak benar dan ini berdampak pada reputasi saya, keluarga, dan sanak saudara," kata Amir Halid, Minggu (21/4).

Menurutnya, pihaknya sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk menempuh jalur hukum karena peristiwa tersebut telah berdampak pada pribadi hingga nama kampus tempatnya bekerja.

Langkah hukum itu akan ditempuh-nya jika upaya mediasi yang difasilitasi oleh pihak Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Gorontalo tidak berhasil.

Ia berharap masalah ini bisa diselesaikan secara internal dan masing-masing pihak memberikan klarifikasi secara resmi sesuai mekanisme yang diatur dalam peraturan menteri.

Ia juga membantah telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai rektor, tetapi menunjuk pelaksana harian untuk menjalankan tugas-tugas di rektorat selama berada di luar daerah menghadiri sejumlah agenda.

Dirinya menyayangkan tudingan terhadap dirinya karena selama memimpin UNU ia merasa sudah berhasil menorehkan banyak prestasi hingga mendatangkan dana dari luar untuk kampus dengan nilai mencapai Rp500 juta.

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/DAL)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat