yoldash.net

Iran Gaduh Gegara Ulama Favorit Khamenei Kritik Nabi Muhammad

Publik Iran gaduh setelah seorang ulama, yang merupakan favorit pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei, mengkritik Nabi Muhammad.
Ilustrasi. Bendera Iran. (iStock/Rainer Puster)

Jakarta, Indonesia --

Publik Iran gaduh setelah seorang ulama, yang merupakan favorit pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei, mengkritik Nabi Muhammad.

Alireza Panahian dilaporkan membuat komentar yang mendiskreditkan Nabi Muhammad saat bicara di sebuah stasiun televisi pemerintah. Kala itu, Panahian membahas soal "kecemburuan sosial", di mana ia mengatakan Nabi Muhammad "tidak menyenangkan" dan "tidak memiliki teman, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk Imam Ali."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar ini pun dengan cepat membuat marah warga Iran. Sebagian besar masyarakat menyebut ucapan Panahian merupakan penghinaan terhadap Rasulullah.

"Apakah Rasulullah tidak menyenangkan? Apakah ada yang lebih memalukan daripada mengatakan ini kepada Rasulullah?" kata penceramah kondang Hossein Ansarian, seperti dikutip Middle East Eye (MEE), Kamis (25/4).

ADVERTISEMENT

"Kita harus bicara terus terang. Orang yang mengatakan bahwa Rasulullah tidak menyenangkan, harus tahu bahwa mereka telah sengsara, mereka tidak akan berakhir baik," kata eulogist ultra-konservatif Mansour Arzi saat khotbah yang disiarkan langsung di televisi pemerintah.

Anehnya, siaran langsung itu terputus tak lama setelah Arzi melontarkan kritik kepada Panahian.

Pernyataan Panahian yang membuat gaduh ini memang tak dikenakan langkah tegas apapun oleh para 'penguasa'. Padahal, di Iran, orang yang membuat pernyataan yang menghina Nabi Muhammad biasanya akan dipenjara hingga lima tahun kurungan.

Setelah ribut-ribut ini, Panahian akhirnya mengklarifikasi ucapannya dengan mengatakan bahwa dia mengutip apa yang dikatakan oleh orang-orang yang "cemburu" tentang Nabi Muhammad. Dia juga menyatakan permintaan maaf kepada publik.

Kendati begitu, permintaan maaf Panahian tak cukup meredakan kritik mengenai standar ganda yang dilakukan pemerintah Iran. Setelah membuat komentar kontroversial itu, Panahian bahkan terlihat mengadakan pertemuan dengan Presiden Ebrahim Raisi.

"Jika kami menggunakan kata ini, mereka akan protes. Tapi jika orang-orang di antara mereka yang mengatakannya, mereka hanya mengklaim salah bicara," kata ulama independen, Hassan Aghamiri.

Menurut ahli hukum Mohsen Borhani, berdasarkan praktik di peradilan saat ini, pernyataan Panahian merupakan sebuah penghinaan dan dapat dihukum satu hingga lima tahun penjara.

Panahian merupakan ulama favorit Ali Khamenei berusia 59 tahun. Pada 2009, ia ikut mendirikan think tank Ammar Base, sebuah organisasi politik-keagamaan yang dekat dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Panahian memang cukup dikenal karena komentarnya yang kontroversial. Pada 2013, dia menyebut pengunjuk rasa 2009 sebagai pendukung kelompok militan ISIS dan mengatakan para penghasut harus "dihukum dengan eksekusi."

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat