Militer Israel Umumkan Siap Serang Rafah, Tunggu Lampu Hijau Netanyahu
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan pihaknya telah siap melancarkan operasi militer di Rafah, ujung selatan Jalur Gaza, Palestina. Mereka kini sedang menunggu keputusan dari pemerintah Zionis.
Seorang pejabat senior pertahanan Israel mengatakan pada Rabu (24/4) bahwa pihaknya sudah melakukan semua persiapan yang diperlukan dan bisa melancarkan operasi kapanpun jika pemerintah memberi persetujuan.
Pejabat tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa mereka percaya Rafah merupakan benteng terakhir Hamas di Jalur Gaza. Oleh sebab itu, segala persiapan telah dilakukan untuk memberantas Hamas sepenuhnya dari daerah kantong Palestina tersebut.
Dilansir dari The Times of Israel, sumber-sumber pemerintah mengatakan kabinet perang Netanyahu berencana bertemu dalam dua pekan mendatang untuk memberikan izin terkait mengevakuasi warga Palestina dari Rafah. Evakuasi ini diduga memakan waktu hingga sebulan.
Sementara itu, beberapa laporan menyebut sejumlah pejabat tinggi Israel telah mengunjungi Mesir untuk mengoordinasikan rencana serangan ke Rafah. Para pejabat itu antara lain Kepala Staf IDF Herzi Halevi dan kepala Shin Bet Ronen Bar.
Meski belum merinci soal rencana serangan, militer Zionis sudah berulang kali memberi sinyal bahwa mereka siap untuk menyerbu Rafah.
"Hamas terkena pukulan keras di sektor utara. Mereka juga terkena pukulan keras di wilayah tengah Jalur Gaza. Ke depan, hal serupa juga akan terjadi di Rafah," kata komandan Divisi 162 Israel, Brigadir Jenderal Itzik Cohen, Selasa (23/4).
"Hamas harus tahu bahwa ketika IDF memasuki Rafah, IDF akan melakukan yang terbaik untuk membuat mereka menyerah. Rafah tidak akan menjadi Rafah yang sekarang. Tak akan ada lagi amunisi maupun sandera di sana," lanjut dia.
Sejumlah sumber sementara itu juga mengatakan Israel telah membeli puluhan ribu tenda untuk warga Palestina untuk digunakan saat mereka mengevakuasi diri dari Rafah.
Beberapa video yang beredar di media sosial pun memperlihatkan deretan tenda putih di Khan Younis, kota terdekat dari Rafah yang menjadi salah satu wilayah tujuan evakuasi warga Palestina.
Kementerian Pertahanan Israel dan kantor Perdana Menteri Israel sejauh ini belum memberikan komentar.
Israel selama ini menuding bahwa pemimpin Hamas bersembunyi dan beroperasi di Rafah. Negeri Zionis juga percaya bahwa 129 sandera yang ditahan Hamas ditawan di sana.
Agresi Israel di Jalur Gaza sendiri hingga kini telah menewaskan lebih dari 34.200 warga Palestina. Mayoritas korban ialah anak-anak dan perempuan.
(isa/rds)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Surya Paloh Mengaku Merenung Lama Sebelum Putuskan Dukung Prabowo
-
Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Usai NasDem Gabung Prabowo
-
Waketum NasDem Ahmad Ali Akui Temui Prabowo Izin Maju Pilgub Sulteng
-
Apakah Hubungan RI-Timor Leste Lebih Hangat di Bawah Komando Prabowo?
-
Militer Israel Umumkan Siap Serang Rafah, Tunggu Lampu Hijau Netanyahu
-
VIDEO: Detik-detik Polisi Tangkap Pedemo Pro-Palestina di Kampus AS
-
Bulog Belum Diajak Bicara soal Program Makan Gratis Prabowo
-
BTN Beri Kabar Baik Buat Pejuang KPR di Tengah Kenaikan Suku Bunga BI
-
Bos Bulog Ungkap Stok Beras Terkini 1,45 Juta Ton
-
Koster Minta Maaf Usai Setahun Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20
-
Hasil Liga 1: Egy Cetak Gol, Dewa United vs Madura United Imbang
-
STY dan Hwang Sun Hong Akrab Jelang Indonesia vs Korea Selatan
-
BMKG Ingatkan Bahaya Sesar Lembang, Rumah-Rumah Bisa Rata dengan Tanah
-
AI Israel Diduga Pakai Data WhatsApp Buat Bom Rumah Warga Gaza
-
Peneliti Jawab Isu Hp Mengundang Petir Seperti di Kasus 2 Prajurit TNI
-
Pakar Jawab Soal Pertalite Campur Minyak Kayu Putih Buat Naikkan Oktan
-
Link Daftar Konversi Motor Listrik Gratis
-
Kumpulan Aksi Koboi Sopir Arogan Fortuner dan Pajero Sport
-
Sinopsis Hotel Mumbai, Bioskop Trans TV 25 April 2024
-
Hiroyuki Sanada Buka Suara Soal Kans Shogun Lanjut ke Season 2
-
Min Hee-jin Bongkar Chat dengan Bang Si-hyuk, aespa Terseret
-
Deretan Merchandise di BTS Pop-Up MONOCHROME Metro Gandaria City
-
5 Penyebab Bau Kentut Busuk, Salah Satunya Dipicu Kanker?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso