yoldash.net

Peneliti Jawab Isu Hp Mengundang Petir Seperti di Kasus 2 Prajurit TNI

Ahli Meteorologi menjelaskan mekanisme petir yang menyambar dua anggota TNI di Cilangkap dan isu hp memicu insiden.
Ilustrasi. Petir menyambar dua anggota TNI di CIlangkap, kemarin. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Jakarta, Indonesia --

Pakar meteorologi mengungkap tak ada bukti ilmiah penggunaan ponsel atau hp mengundang sambaran petir seperti yang menimpa dua anggota TNI di Cilangkap.

Dua orang prajurit TNI tersambar petir di depan Pintu Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/4). Salah satu korban, yakni Prada Ardiansyah, dilaporkan meninggal dunia.

Saksi kejadian tersebut mengatakan para korban tengah bermain ponsel ketika tersambar halilintar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti Meteorologi di Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Deni Septiadi menjelaskan sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang mengonfirmasi penggunaan ponsel menarik sambaran petir.

ADVERTISEMENT

"Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah terkait telepon selular secara langsung ataupun tidak langsung menarik petir untuk menyambar, meskipun petir dan telepon selular sama-sama merambat dalam bentuk medan listrik dan medan magnet atau disebut sebagai gelombang elektromagnetik," ungkap dia, dalam keterangan tertulis, Rabu (24/4).

"Artinya menggunakan telepon selular ataupun tidak, seseorang tetap memiliki kemungkinan untuk tersambar mengingat petir bersifat rare event phenomena," imbuhnya.

Deni menjelaskan petir berpotensi menyambar pada jaringan atau kabel kawat seperti pada telepon kabel, headset kabel, menara telepon serta tiang listrik yang berbahan besi atau penghantar listrik yang baik.

Kemudian, berteduh pada pohon yang berdiri sendiri (isolated trees) saat terjadi petir juga sangat tidak direkomendasikan. Pasalnya, pohon yang berdiri sendiri cenderung menjadi target yang lebih mungkin tersambar petir karena menjadi objek tertinggi di sekitarnya.

Ketika petir menyambar pohon tersebut, kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan atau bahkan kebakaran, dan orang yang berada di dekatnya juga berisiko terkena dampaknya.

"Tempat berlindung yang paling aman saat terjadi petir adalah di dalam ruangan tertutup seperti rumah, gedung, bangunan atau tetap berada di dalam kendaraan (mobil)."

"Meskipun berada dalam struktur bangunan tertutup, pastikan untuk menjauh dari elektronik yang terhubung ke listrik (seperti telepon selular, laptop yang tersambung ke listrik untuk pengisian daya atau bahkan televisi yang terhubung dengan listrik dan antena luar)," saran Deni.

Mekanisme petir Cilangkap

Ia menjelaskan petir yang menyambar dua anggota TNI di wilayah Cilangkap, Jakarta Timur, itu punya jenis petir awan ke tanah (Cloud to Ground, CG) bermuatan negatif.

Berdasarkan pantauan citra satelit pada Rabu (24/4) pukul 15.00 WIB, ada pembentukan multi sel thunderstorm dengan radius 80 kilometer di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sel thunderstorm tersebut baru meluruh sekitar pukul 19.00 WIB.

"Petir yang menyambar jelas jenis petir awan ke tanah (Cloud to Ground, CG) yang terbentuk akibat pemisahan muatan di dalam awan," jelas dia.

"Awan yang matang (mature cloud) diindikasikan dengan meningkatnya intensitas kolisi (tumbukan) dan koalisensi (tangkapan) antara tetes awan dan partikel es yang diinisiasi oleh aliran udara ke atas (updraft) dan aliran udara ke bawah (downdraft)," sambungnya.

Lihat Juga :

Proses tersebut meningkatkan pertambahan tetes dan juga memisahkan muatan yang nantinya akan diinduksi menjadi berbagai jenis petir seperti petir awan CG, petir di dalam awan (Intra Cloud, IC), dan petir antara awan (Cloud to Cloud, CC) baik positif maupun negatif.

Menurut Deni, dikarenakan suara yang didengar menggelegar dan petir terjadi pada fase awal presipitasi (pengendapan), maka dipastikan jenis petir yang menyambar adalah petir CG negatif.

"Petir ini menyambar dari tengah awan di atas freezing level 0 derajat Celcius dimana muatan listrik negatif terkonsentrasi disini," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]

(lom/can/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat