Palestina Mau Jauhi AS Usai Diveto hingga Kabinet Perang Israel Cekcok
Presiden Palestina Mahmoud Abbas buka kemungkinan jauhi Amerika Serikat usai diveto negara itu terkait usulan anggota tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Berita lainnya adalah perang Israel semakin terpecah setelah para menterinya cekcok saling tuduh membahayakan keamanan negara.
Berikut sejumlah berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini.
Presiden Abbas Buka Peluang Palestina Jauhi AS usai Diveto di PBB
Presiden Mahmoud Abbas akan mempertimbangkan ulang hubungan dengan Amerika Serikat usai mereka memveto resolusi keanggotaan Palestina di PBB pekan lalu.
Lihat Juga : |
Abbas mengatakan langkah tersebut untuk memastikan perlindungan terhadap warga Palestina.
"Kepemimpinan Palestina akan mempertimbangkan kembali hubungan bilateral dengan Amerika Serikat untuk memastikan perlindungan kepentingan rakyat kami, perjuangan kami, hak-hak kami," kata dia pada Sabtu (20/4), dikutip dari Wafa.
Kim Jong Un Awasi Simulasi Serangan Balik Nuklir Korut
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu latihan serangan balik nuklir. Latihan ini sekaligus mengirimkan peringatan yang jelas kepada musuh-musuh Korea Utara, kata kantor berita negara KCNA pada Selasa (23/4).
Mengutip Reuters, KCNA melaporkan bahwa latihan tersebut melibatkan "unit roket ganda super besar" yang "mencapai sasaran pulau mereka" sekitar 352 kilometer (219 mil) jauhnya, kata laporan itu.
Ia menambahkan bahwa Kim "menghargai tingkat akurasi dan serangan yang tinggi" dari roket-roket tersebut.
Kabinet Perang Israel Cekcok, Menteri Saling Tuduh Bahayakan Negara
Kabinet perang Israel semakin gaduh setelah para menterinya cekcok dan saling tuduh membahayakan keamanan negara di tengah agresi ke Jalur Gaza Palestina.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menuduh anggota Kabinet Perang Israel Benny Gantz mengancam keamanan negara karena telah menerima Presiden Palestina Mahmoud Abbas di rumahnya sekitar 2021 dan 2022 lalu.
"Orang yang merugikan keamanan Negara Israel, yang mendorong konsep penahanan dan penyerahan kepada Hamas, membahayakan tentara, mendatangkan pekerja dari Gaza, membuka pos pemeriksaan di Tepi Barat, menutup tim tanggap darurat, dan menjadi tuan rumah. [Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas] di rumahnya, adalah Gantz," ucap Ben-Gvir seperti dikutip Middle East Monitor, Selasa (22/4).
(tim/bac)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Pernyataan Politik Anies, Ganjar hingga Prabowo Usai Putusan MK
-
Viral Kakek di Bandung Diduga Perkosa Remaja Berkebutuhan Khusus
-
Zulhas Terbuka Jika Jokowi dan Gibran Gabung PAN
-
FOTO: Ratusan Jenazah Ditemukan di Halaman RS Nasser Khan Younis
-
Pakar Asing soal Dissenting Opinion MK: Pemilu Prosedural Tapi Curang
-
FOTO: Pabrik Amunisi AS Banjir Pesanan Penuhi Kebutuhan Perang Ukraina
-
Badan Pangan Sebut Banjir Jadi Penyebab Harga Bawang Merah Meroket
-
Mengintip Besaran Uang Pensiun Jokowi Setelah Lengser dari Presiden
-
Utang Israel Melesat 2 Kali Lipat Jadi Rp697 T Usai Serang Gaza
-
Jakarta BIN Blak-blakan Memburu Megawati Selama Setahun
-
Jelang Lawan Korea, Timnas Indonesia U-23 Bebas Cedera
-
Bikin Ngakak, Marselino Ngambek Gara-gara STY Salah Tag di Instagram
-
Ahli Temukan Lubang Hitam Kedua Terbesar Bima Sakti, 33 Kali Matahari
-
Menkominfo Pastikan Starlink Masuk RI Enggak Gratis
-
FOTO: Memikat Kupu-kupu Ekuador, Menyelamatkan 'Perut' Manusia
-
Neta Bakal Buka Selubung SUV Listrik Rakitan Lokal di PEVS 2024
-
Rahasia Penjualan Toyota Yaris Cross Hybrid Terdongkrak
-
Telat Bayar Pajak Mobil, Berikut Cara Hitungnya
-
Sinopsis Brick Mansions, Bioskop Trans TV 23 April 2024
-
Kisruh HYBE Vs ADOR, Min Hee-jin Tuding ILLIT Jiplak NewJeans
-
Rating Episode 14 Queen of Tears Cetak Rekor, Capai 21,6 Persen
-
Dokter Sebut Banyak Anak Keluhkan Bapil Setelah Lebaran
-
Banyak Sampah, Wisata Bromo Ditutup 25-26 April 2024 untuk Pembersihan
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso