yoldash.net

Badan Pangan Sebut Banjir Jadi Penyebab Harga Bawang Merah Meroket

Bapanas mengatakan harga bawang merah melambung lantaran produksi di wilayah sentra terganggu akibat banjir. Banyak lahan yang gagal panen.
Bapanas mengatakan harga bawang merah melambung lantaran produksi di wilayah sentra terganggu akibat banjir. Banyak lahan gagal panen. (Foto: ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)

Jakarta, Indonesia --

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh terganggunya produksi di wilayah sentra akibat banjir.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa menyebut banjir terjadi di sepanjang pantura pada Maret lalu. Akibatnya 2.500 ha lahan gagal panen dari 7.500-an ha lahan yang terdampak di Brebes, Cirebon, Kendal, Demak, Grobogan, Pati, dan daerah lainnya.

"Kenaikan sebenarnya disebabkan beberapa hal, selain hujan, juga keterbatasan tenaga kerja, ini sedang kita mitigasi sehinga harga akan kembali normal di bulan-bulan berikutnya," katanya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (22/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan pasokan bawang merah khususnya ke Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) Jakarta sebagai barometer pasokan dan harga bawang merah nasional.

ADVERTISEMENT

Pasokan bawang merah akan didistribusikan dari Kementerian Pertanian (Kementan) di Sumatera Barat (Solok), Jawa Barat (Bandung, Garut, Majalengka, Cirebon), Jawa Tengah (Temanggung, Brebes, Demak, Kendal, Grobogan, Pati), Jawa Timur (Nganjuk dan Probolinggo), dan Sulawesi (Enrekang).

"Pasokan bawang merah ke PIKJ normalnya 98 ton (90-100 ton). Saat ini sekitar 80 ton. Begitu juga di Pasar Induk Cibitung Bekasi, pasokan sekitar 90 ton dari kondisi normal 120 ton," katanya kepada Indonesia.com.

Saat ini, harga bawang merah di kedua pasar induk tersebut katanya dipatok Rp50 ribu lebih per kg. Sehingga di pasar turunan atau konsumen mencapai Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per kg.

Badan Pangan memperkirakan pada awal Mei pasokan bawang merah akan kembali normal.

"Seiring panen yang sudah terjadi di Bima, Nganjuk, Solok, Enrekang, dan Bandung Raya. Brebes sudah mulai ada panen tapi belum maksimal," katanya.

Harga rata-rata bawang merah di pedagang eceran melambung tinggi ke Rp51.680 per kilogram (kg) pada Minggu (21/4). Tertinggi, bawang dijual hingga Rp84 ribu per kg.
Melansir Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga tersebut naik tinggi dibanding pada 1 April 2024 yang hanya Rp35.100 per kg.

Adapun harga bawang merah tertinggi terjadi di Papua Tengah, yakni mencapai Rp84.980 per kg. Angka ini naik 64,43 persen dibanding harga di hari sebelumnya.

Harga tertinggi kedua di Kepulauan Bangka Belitung. Di daerah ini, harga bawang merah mencapai Rp72.410 per kg atau naik 40,11 persen dibanding hari sebelumnya. Selanjutnya, harga bawang merah tertinggi lainnya adalah di Papua Pegunungan, yakni Rp70 ribu per kg atau naik 35,45 persen.

Lalu, di DKI Jakarta harga bawang merah mencapai Rp69.520 per kg. Harga ini naik 34,52 persen dibanding hari sebelumnya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat