AS Resmi Larang Antivirus Kaspersky karena Risau Pengaruh Rusia
Departemen Perdagangan Amerika Serikat resmi melarang perangkat lunak antivirus Kaspersky di negaranya sejak Jumat (20/6).
"Biro Industri dan Keamanan (BIS) Departemen Perdagangan mengumumkan Keputusan Akhir yang melarang Kaspersky Lab, Inc., anak perusahaan AS dari perusahaan perangkat lunak antivirus dan keamanan siber yang berbasis di Rusia, untuk secara langsung atau tidak langsung menyediakan perangkat lunak anti-virus dan produk atau layanan keamanan siber di Amerika Serikat atau kepada warga AS," demikian bunyi pengumuman resmi dari Biro Industri dan Keamanan (BIS) Departemen Perdagangan AS, dikutip dari BleepingComputer.
Larangan tersebut berimbas pada penjualan produk Kaspersky hingga layanan pembaruan antivirus dan keamanan kepada pelanggan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak berhenti disana, Departemen Perdagangan AS juga memasukan AO Kaspersky Lab, OOO Kaspersky Group (Rusia), dan Kaspersky Labs Limited (Inggris) ke dalam Daftar Entitas untuk mencegah bisnis mereka di AS.
ADVERTISEMENT
Hal ini merupakan imbas dari dugaan kerjasama antara pihak Kaspersky dengan Pemerintah Rusia.
"Rusia telah berkali-kali menunjukkan bahwa mereka mempunyai kemampuan dan niat untuk mengeksploitasi perusahaan-perusahaan Rusia, seperti Kaspersky Lab, untuk mengumpulkan dan mempersenjatai informasi sensitif AS," kata Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, Jumat (20/6).
Dalam satu kasus, Kaspersky menyatakan perangkat lunak antivirusnya secara otomatis mengambil file milik divisi operasi lembaga siber AS NSA setelah mendeteksi file tersebut berpotensi berbahaya dan perlu dianalisis lebih lanjut.
Namun, Pemerintah AS meyakini hal tersebut merupakan bentuk aksi dari agen FSB Rusia atau orang dalam Kaspersky yang menggunakan antivirus Kaspersky sebagai mesin pencari untuk memindai komputer dan mencari file yang diinginkan.
Hal tersebut diperburuk dengan adanya sanksi yang diberikan pada 12 eksekutif Kaspersky Lab dari Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS karena telah beroperasi di sektor teknologi Rusia.
Berikut nama 12 eksekutif Kaspersky yang terkena sanksi AS akibat pelarangan sektor teknologi Rusia ini:
- Andrei Gennadyevich Tikhonov, anggota dewan dan CFO
- Daniil Sergeyevich Borshchev, anggota dewan dan Wakil CEO Strategi dan Ekonomi
- Andrei Anatolyevich Efremov, anggota dewan dan Chief Business Development Officer
- Igor Gennadyevich Chekunov, anggota Dewan Chief Legal Officer
- Andrey Petrovich Dukhvalov, Wakil Presiden dan Direktur Teknologi Masa Depan
- Andrei Anatolyevich Suvorov, Kepala Unit Bisnis Sistem Operasi Kaspersky
- Denis Vladimirovich Zenkin, Kepala Komunikasi Korporat
- Marina Mikhaylovna Alekseeva, Kepala Staf Sumber Daya Manusia
- Mikhail Yuryevich Gerber, Wakil Presiden Eksekutif Bisnis Konsumen
- Anton Mikhaylovich Ivanov, Kepala Staf Teknologi
- Kirill Aleksandrovich Astrakhan, Wakil Presiden Eksekutif Bisnis Korporat
- Anna Vladimirovna Kulashova, Direktur Pelaksana Rusia dan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka
Untuk saat ini, para konsumen Kaspersky di AS diberikan waktu hingga hingga 29 September 2024 untuk menemukan perangkat lunak keamanan alternatif pengganti Kaspersky.
Mulai 20 Juli 2024, Kaspersky akan dilarang membuat perjanjian baru apapun dengan pelaku bisnis AS, termasuk perangkat lunak atau produk apapun dari perusahaan AS.
Dan mulai 29 September 2024, Kaspersky secara resmi dilarang mendistribusikan pembaruan perangkat lunak dan antivirus apa pun kepada pelanggan dan mengoperasikan Kaspersky Security Network (KSN) di Amerika Serikat.
Tanggapan Kaspersky
Kaspersky membantah tudingan hubungan atau pun pengaruh Pemerintah Rusia dalam operasional perusahaan.
"Kaspersky tidak terlibat dalam aktivitas yang mengancam keamanan nasional Amerika Serikat dan, faktanya, telah memberikan kontribusi signifikan dalam pelaporan hingga perlindungannya dari berbagai pelaku kejahatan siber yang menargetkan kepentingan dan sekutu dalam negeri tersebut," ujar perusahaan dalam siaran persnya.
Kaspersky menyebut pengambilan keputusan Departemen Perdagangan AS untuk melarang Kaspersky Lab di AS adalah karena "iklim geopolitik dan kekhawatiran teoritisnya, bukan karena evaluasi komprehensif terhadap integritas produk Kaspersky."
(rni/arh)Terkini Lainnya
-
Jokowi Boyong 1.740 ASN ke IKN Mulai September, Termasuk Eselon I
-
1.274 Personel Polda Metro Jaya Naik Pangkat di Hari Bhayangkara ke-78
-
KPK Bela Rossa Purbo Bekti: Penyidik Kami Profesional
-
Israel Minta Pasukan Internasional Urus Gaza, Palestina Menolak Keras
-
Media Asing Soroti Zhang Zhi Jie Meninggal saat Laga AJC di Yogyakarta
-
Kajian Islam Bahasa Indonesia yang Selalu Ramai di Masjid Nabawi
-
Daftar 15 Provinsi dengan Penduduk Miskin Terbanyak, Jatim Tertinggi
-
IHSG Terangkat ke 7.139 Sore Ini, Ditopang 321 Saham
-
KAI Buka Suara soal Pegawai Aniaya Istri hingga Tewas di Jakarta Timur
-
PBSI Ungkap Kronologi Penanganan dan Hasil Medis Zhang Zhie Jie
-
Daftar 29 Atlet Indonesia Lolos Olimpiade Paris 2024
-
Prediksi Portugal vs Slovenia: Ronaldo Bersinar atau Meredup?
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Imbas Peretasan PDNS, Semua Kementerian Wajib Punya Backup Data
-
Pemerintah Identifikasi Penyebab PDNS 2 Diserang Ransomware
-
Kenali Tanda Minyak Rem Mobil Harus Diganti
-
Motor Roda 3 Can Am Resmikan Dealer di PIK
-
Detail Spesifikasi Inster, Mobil Listrik Termurah Hyundai
-
5 Rekomendasi Drama Korea Terbaru Juli 2024
-
Sexy Goath Sidang Mediasi dengan Juliette: Kecewa Berujung Seperti Ini
-
Jadwal Bioskop Trans TV 1-7 Juli 2024
-
Bolehkah Anak Mendapatkan Beberapa Vaksin Sekaligus di Satu Waktu?
-
FOTO: Pengunjung Gunung Fuji Dibatasi kala Musim Pendakian
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso