Israel Minta Pasukan Internasional Urus Gaza, Palestina Menolak Keras
![Israel Minta Pasukan Internasional Urus Gaza, Palestina Menolak Keras Israel menyerukan pengelolaan Jalur Gaza ke pasukan internasional sekaligus untuk menggantikan mereka di sana.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2015/12/14/eaa3b85f-ff3a-4c13-a851-464eae1165cf_169.jpg?w=650&q=90)
Israel menyerukan pengelolaan Jalur Gaza ke pasukan internasional sekaligus untuk menggantikan mereka di sana.
Namun, Palestina menolak mentah-mentah usulan tersebut. Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh menyebut tak ada pengakuan apa pun terkait gagasan Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak ada legitimasi untuk pasukan asing apa pun di wilayah Palestina," kata Rudeineh, dikutip media resmi Palestina, WAFA, Minggu (30/6).
Dia lalu berujar, "Dan hanya warga Palestina yang bisa memutuskan siapa yang memimpin mereka dan mengatur dan mengelola urusan mereka."
ADVERTISEMENT
Rudeineh menegaskan tindakan Israel yang menduduki Tepi Barat dan membantai warga Palestina secara membabi buta tak akan membuat usulan mereka memerintah Gaza diakui dunia.
Dia bahkan menyebut pemerintah Israel "delusi" jika mengira mereka bakal bisa mengontrol Gaza.
"Kami tak akan menerima atau mengizinkan kehadiran pasukan asing di tanah kami, entah itu di Tepi Barat atau Jalur Gaza," kata jubir itu.
Rudeineh kembali menegaskan bahwa satu-satunya wakil sah rakyat Palestina adalah Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Komentar dia muncul usai sumber keamanan Israel mengatakan pasukan Zionis akan tetap berada di Gaza hingga pasukan internasional hadir menggantikan mereka di wilayah tersebut.
Respons Rudeineh juga muncul setelah Menteri Keuangan Israel mengajukan rencana terkait Gaza bertajuk Higher Planning Council for Judea and Samaria.
Usulan itu di antaranya mencabut kekuasan eksekutif dari Otoritas Palestina di Tepi Barat, melindungi situs Yahudi, hingga mengaku lima pos permukiman di negara tersebut.
Lima pos tersebut yaitu Evyatar, Givat Assaf, Sde Efraim, Heletz, dan Adorayim.
Lihat Juga : |
Di kesempatan ini, Rudeineh menolak dan mengecam aneksasi terbaru Israel.
"Konspirasi untuk menggusur warga kami benar-benar ditolak dan kami tak akan mengizinkan dengan cara apa pun," kata dia.
Rencana baru Israel sebagai balasan setelah lima negara Eropa mengakui Negara Palestina di tengah agresi brutal pasukan Zionis. Kelima negara itu yakni Armenia, Spanyol, Irlandia, Norwegia, dan Slovenia.
(isa/bac)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
KPK Bela Rossa Purbo Bekti: Penyidik Kami Profesional
-
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Raih Penghargaan Kartini Awards
-
Jokowi dan Prabowo Hadiri Upacara Hari Bhayangkara di Monas
-
Media Asing Soroti Zhang Zhi Jie Meninggal saat Laga AJC di Yogyakarta
-
Kajian Islam Bahasa Indonesia yang Selalu Ramai di Masjid Nabawi
-
Waspada Teroris, Pangkalan Militer AS di Eropa Siaga Penuh
-
KAI Buka Suara soal Pegawai Aniaya Istri hingga Tewas di Jakarta Timur
-
Mencegah Penipuan QRIS Palsu dengan BRIMerchant
-
Rupiah Bertenaga ke Rp16.321 Sore Ini
-
Daftar 29 Atlet Indonesia Lolos Olimpiade Paris 2024
-
Prediksi Portugal vs Slovenia: Ronaldo Bersinar atau Meredup?
-
Zhang Zhi Jie Meninggal, PBSI Ungkap Wasit Kendalikan Pertandingan
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
VIDEO: Detik-detik Roket H3 Jepang Meluncur ke Angkasa Pantau Bencana
-
Motor Roda 3 Can Am Resmikan Dealer di PIK
-
Detail Spesifikasi Inster, Mobil Listrik Termurah Hyundai
-
BYD Buka Dealer 4S di Jantung Kota Jakarta
-
5 Rekomendasi Drama Korea Terbaru Juli 2024
-
Sexy Goath Sidang Mediasi dengan Juliette: Kecewa Berujung Seperti Ini
-
Jadwal Bioskop Trans TV 1-7 Juli 2024
-
Bolehkah Anak Mendapatkan Beberapa Vaksin Sekaligus di Satu Waktu?
-
FOTO: Pengunjung Gunung Fuji Dibatasi kala Musim Pendakian
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso