Riset Ungkap Instagram Kerap Rekomendasikan Konten Asusila ke Remaja
Hasil riset terbaru menunjukkan Instagram lebih mudah merekomendasikan konten seksual dan video berbahaya ke pengguna remaja.
Hal ini merupakan temuan dari eksperimen yang diadakan oleh Wall Street Journal dan profesor Ilmu Komputer dari Northeastern University Laura Edelson selama tujuh bulan.
Mengutip Mashable, Jumat (21/6), eksperimen itu dilakukan dengan membuat akun baru yang kemudian menelusuri feed Reels Instagram dengan melewati konten normal dan terus menonton video dewasa yang tak senonoh.
Hasilnya, setelah 20 menit akun itu dipenuhi dengan promosi pembuat konten seks dewasa dan sejumlah foto-foto telanjang.
Pengujian serupa juga dilakukan di TikTok dan Snapchat. Kedua aplikasi itu tak memberikan hasil rekomendasi yang sama seperti yang terjadi di Instagram.
Temuan baru di Instagram itu menindaklanjuti laporan di November 2023 lalu yang menemukan algoritma Reels Instagram telah merekomendasikan konten seksual ke pengguna dewasa yang hanya mengikuti akun anak-anak.
Meta selaku perusahaan induk Instagram juga telah digugat berkali-kali atas dugaan perannya dalam eksploitasi anak. Pada Desember lalu, mereka digugat karena telah menciptakan pasar bagi predator.
Sementara itu, juru bicara Meta Andy Stone menilai eksperimen tersebut tidak menggambarkan seutuhnya mengenai penggunaan Instagram oleh remaja.
"Ini adalah eksperimen buatan yang tidak sesuai dengan kenyataan bagaimana remaja menggunakan Instagram," kata Andy.
Kendati begitu, Andy mengaku pihaknya terus berupaya mengurangi konten-konten sensitif yang memungkinkan dilihat pengguna berusia remaja di platformnya.
"Dan telah mengurangi jumlah tersebut secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir," kata Andy.
Sebuah investigasi pada Februari lalu, yang juga dilakukan oleh Wall Street Journal, mengungkap staf Meta telah memperingatkan perusahaan tentang keberadaan orang tua yang mengeksploitasi dan pemilik akun dewasa di Instagram, yang mencari cara untuk mendapatkan keuntungan dari gambar anak-anak secara online.
Laporan tersebut mencatat munculnya "Momfluencer" yang terlibat dalam olok-olok seksual dengan para pengikut dan menjual langganan untuk melihat konten sugestif anak-anak mereka, seperti menari atau menjadi model dengan bikini.
(mnf/dmi)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Peringatan Hari Bhayangkara, Berikut Rekayasa Lalin di Sekitar Monas
-
Ahmad Luthfi dan Kaesang Teratas Top of Mind Cagub Jateng Versi LSI
-
Kapolda Sumbar Ungkap Hasil Penyelidikan Kematian Afif Maulana
-
Korut Luncurkan Rudal Balistik, Korsel Langsung Analisis
-
Israel Serang Kamp Nur Shams, 1 Komandan Kelompok Palestina Tewas
-
2 Orang Ditahan Usai Pria Serang Polisi Serbia di Kedubes Israel
-
Saham Pilihan Pekan Ini: Sektor Perbankan, Energi hingga Kesehatan
-
Jadwal Baru 17 KA Jarak Jauh di Stasiun Pasar Senen, Berlaku 1 Juli
-
IHSG Diproyeksi Berseri Awal Pekan Ini
-
Penjelasan Badminton Asia dan PBSI soal Zhang Zhi Jie Meninggal di AJC
-
Pria Bertopeng Panjat Stadion Laga Euro 2024 Jerman Vs Denmark
-
MotoGP Belanda: Marquez Dijatuhi Penalti, Pasrah Merosot ke Posisi 10
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
VIDEO: Momen Gemas Panda di China Nikmati Kebab Sayur dan Buah
-
ELSAM Desak Jokowi Audit Tata Kelola Data Publik Secara Menyeluruh
-
Hyundai Inster EV Meluncur, SUV Listrik Murah Sanggup 355 Kilometer
-
BYD Bicara Soal M6 di RI, MPV Listrik Potensi Bikin Geger Innova
-
Perbandingan Kredit Mobil Baru dan Bekas
-
Box Office Day One Jadi Debut Terbaik Waralaba A Quiet Place
-
Voice of Baceprot Tuai Pujian Usai Sukses Manggung di Glastonbury
-
Kata WOLF HOWL HARMONY soal Single Frozen Butterfly yang Nge-hits
-
Awas, Olahraga Seperti Ini Bisa Bahaya buat Penderita Penyakit Jantung
-
Apakah Alergi Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasan Dokter
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso