Viral Ramalan Gempa Turki Pakai Posisi Planet, Ahli Jelaskan Faktanya
![Viral Ramalan Gempa Turki Pakai Posisi Planet, Ahli Jelaskan Faktanya Para pakar gempa ramai-ramai membuktikan salah soal klaim prediksi gempa Turki berdasarkan posisi planet. Cek rincian sesat logika teori ini.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2021/12/31/ilustrasi-planet-mars_169.jpeg?w=650&q=90)
Sebuah kicauan soal prediksi gempa Turki terkait posisi planet viral di media sosial. Para ahli gempa bumi pun ramai-ramai menepis sains palsu (pseudoscience) ini.
Sebelumnya, akun Frank Hoogerbeets, Jumat (3/2), berkicau soal prediksi gempa berkekuatan Magnitudo 7,5 di Turki, Yordania, dan Lebanon.
"Cepat atau lambat akan ada ~M 7.5 #gempa bumi di wilayah ini (Turki Selatan-Tengah, Yordania, Suriah, Lebanon)," kicaunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Twitter]
ADVERTISEMENT
Gempa dengan M 7,8 kemudian mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2). Hoogerbeets menyebut kejadian ini sesuai dengan prediksinya. Selain itu, ia mengaitkan bencana alam tersebut dengan tata letak planet di angkasa.
"Hati saya berduka pada semua orang yang terkena dampak gempa bumi besar di Turki Tengah. Seperti yang saya nyatakan sebelumnya, cepat atau lambat ini akan terjadi di wilayah ini, mirip dengan tahun 115 dan 526. Gempa bumi ini selalu didahului oleh geometri planet yang kritis, seperti yang kita alami pada 4-5 Februari," ujarnya.
Unggahan itu pun dibantah oleh Martijn van den Ende, ahli seismologi dari Université Côte d'Azur, Prancis, di kolom komentar.
"Setiap orang yang membaca 'prediksi' ini, tolong jangan tertipu. Gempa bumi tidak dipicu oleh tata letak planet, dan tidak ada metode ilmiah untuk memprediksi gempa bumi," kicau dia, Senin (6/2).
Lihat Juga : |
[Gambas:Twitter]
"Silakan berkonsultasi dengan seismolog sungguhan jika Anda punya pertanyaan," tambahnya.
Tak banyak informasi yang dapat ditemukan soal Hoogerbeets. Pada profil Twitter-nya, ia mengaku sebagai peneliti dari Survei Geometri Tata Surya (SSGEOS).
SSGEOS mengklaim sebagai lembaga penelitian untuk memantau geometri antara benda langit yang terkait dengan aktivitas seismik.
Mereka mengklaim menemukan petunjuk pertama geometri atau pola tertentu di Tata Surya dapat memicu gempa bumi besar pada insiden 23 Juni 2014.
Saat itu, tiga gempa berkekuatan Magnitudo 6 di selatan Pasifik, diikuti oleh tiga gempa lagi di utara Pasifik yang puncaknya berkekuatan M 7,9, yang semuanya terjadi dalam beberapa jam.
"Dengan menggunakan perangkat lunak simulasi Tata Surya, tampak sekitar tanggal 23 Juni 2014 enam benda langit terlibat dalam konjungsi planet yang menyatu menjadi segitiga dekat," klaim SSGEOS.
Pakar buktikan Hoogerbeets cuma sains palsu di halaman berikutnya...
Ahli Sepakat Belum Ada Teknologi Prediksi Gempa
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
-
Gunung Semeru Enam Kali Erupsi Hari Ini, Letusan Tertutup Kabut
-
Detik-Detik 2 Penjambret yang Terpotret Kamera Gasak Handphone di CFD
-
Rumah Doa GPdI Tarik Tak Boleh Operasi, Jemaah Ibadah di Rumah
-
Pakar dari Malaysia Ungkap Peran Kunci Susanti di Upin & Ipin bagi RI
-
Daftar Negara yang Punya Lebih dari Satu Ibu Kota, Ada Tetangga RI
-
Israel Evaluasi Gagasan Baru Hamas soal Gencatan Senjata di Gaza
-
Rupiah Menguat ke Rp16.329 per Dolar AS Pagi Ini
-
Harga Minyak Melesat 1 Persen Imbas Penurunan Pasokan di AS
-
Pelindo Pindahkan Data ke Swasta Demi Antisipasi Serangan Siber
-
4 Pemain Bisa Gantikan Ronaldo di Portugal vs Prancis
-
Jerman Tak Pernah Kalah di Perempat Final Piala Eropa
-
Spanyol vs Jerman: Kenangan Manis La Furia Roja Lawan Der Panzer
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Terduga Hacker Beri Link Kunci PDNS, Ancam Sebar Data jika Tak Dipakai
-
Nunggak BPJS Kesehatan Masih Bisa Bikin SIM
-
FOTO: Urus SIM Pakai BPJS Kesehatan Mulai 1 Juli 2024
-
Pabrik Baterai Modal Indonesia Jadi Pemain Mobil Listrik Global
-
Ben Affleck dan Matt Damon Main Film Bareng Lagi di RIP
-
Aditya Zoni Benarkan Pernah Talak Yasmine Ow Sebelum Digugat Cerai
-
Apakah Tangan yang Berkeringat Berbahaya?
-
Bikin Israel Ketar-ketir, Apa Itu Virus West Nile?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso