yoldash.net

Indonesia vs China di Final Uber Cup: Tidak Ada yang Tidak Mungkin

Manajer Tim Indonesia di Thomas Uber Cup Ricky Subagdja menilai Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan punya kans jadi juara.
Indonesia akan menghadapi China di final Uber Cup. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Jakarta, Indonesia --

Manajer Tim Indonesia, Ricky Soebagdja menilai Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan punya kans menjadi juara kendati harus melawan China pada partai final Uber Cup 2024.

Indonesia melaju ke final Uber Cup 2024 usai mengalahkan Korea Selatan di semifinal secara dramatis. Wakil Merah-Putih menang dengan kedudukan 3-2 di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu (4/5).

Selanjutnya Negeri Tirai Bambu yang merupakan langganan final Uber Cup sejak 1981 akan menjadi lawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Besok melawan China, tidak ada yang tidak mungkin. Tapi yang terpenting saya mau melihat daya juang tim Uber kembali, yang sudah diperlihatkan sejauh ini," ucapnya dalam keterangan tertulis PBSI, Sabtu (4/5).

ADVERTISEMENT

Menurut Ricky tim putri Indonesia sejak fase grup hingga semifinal sudah menunjukkan kualitas yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

"Ini bukti kalau mereka bisa setelah selama ini dipandang pesimis," terang salah satu legenda badminton Indonesia tersebut.

Ricky menyampaikan, kemenangan Korea Selatan merupakan bukti para atlet punya kualitas meski menghadapi lawan-lawan berat, termasuk di partai semifinal.

"Rasa syukur yang luar biasa, apresiasi setinggi-tingginya atas perjuangan para atlet yang benar-benar mengeluarkan segala kemampuan. Walaupun ada ketegangan tapi mereka bisa mengatasi," kata Ricky

"Ini modal untuk semua bahwa secara kemampuan mereka ada dan bisa. Secara keseluruhan penampilan tadi tidak mudah, di mana poin yang harus ambil. Terima kasih para pemain, pelatih dan tim pendukung. Kekompakan dan kesolidan yang sangat terasa, saling dukung tidak pernah putus," ujarnya.

Sebelum pertandingan, Ricky mengungkap diskusi internal untuk mengatasi terjangan Korea. Absennya salah satu andalan negeri Ginseng, An Se Young dianggap menguntungkan Indonesia.

"Untuk masuk semifinal tidak mudah lalu berhasil melewatinya. Lawan Korea, sebelumnya kami diskusi tentang susunan pemain ternyata andalan mereka An Se Young tidak turun. Ini harus dimanfaatkan oleh Gregoria, tidak boleh lepas. Dari situ ada harapan walau memang ganda-gandanya juga kuat dan ternyata tunggal-tunggal kita bisa menanggung beban dan menyelesaikan dengan baik," kata dia.

Ini merupakan final Uber Cup pertama bagi Indonesia sejak 2008.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/nva)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat